Hai, Sobat Makmur! Pasar modal saat ini masih menjadi pilihan investor untuk mendapatkan keuntungan dan passive income. Hal ini tercermin dari terus bertambahnya jumlah investor pasar modal di tanah air dari waktu ke waktu. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai strategi untuk menjadi investor yang berkualitas di tengah masifnya jumlah investor. Pastinya, artikel ini akan berguna untuk kamu terapkan dalam berinvestasi, khususnya berinvestasi reksa dana. Yuk disimak!
Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal di Indonesia mencapai 13,34 juta Single Investor Identification (SID) hingga Juli 2024. Angka tersebut tumbuh 2,05% dari jumlah investor pasar modal periode Juni 2024 yang sebesar 13,07 juta investor. Investor individu masih mendominasi, yakni mencapai 13,30 juta investor pada Juli 2024. Berdasarkan demografinya, sebanyak 62,08% dari total investor berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 37,92% investor berjenis kelamin perempuan. Jika berdasarkan jenjang pendidikan, mayoritas investor didominasi oleh investor dengan pendidikan tamat SMA ke bawah, yakni 53,52%, disusul oleh investor dengan pendidikan sarjana sebanyak 25,63%. Sementara berdasarkan klasifikasi pekerjaan, sebanyak 33,27% investor berprofesi sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, dan guru, disusul investor yang berprofesi sebagai pelajar sebanyak 24,97% dan pengusaha sebanyak 16,95%. Saat ini, investor pasar modal di Indonesia masih didominasi oleh investor dengan usia di bawah 30 tahun, yakni mencapai 55,20%. Disusul investor berusia 31-40 tahun sebanyak 24,18% dan investor dengan usia 41-50 tahun sebesar 11,92%.
Merujuk data KSEI, dari 13,34 juta investor yang teridentifikasi SID, sebanyak 12,57 juta investor berinvestasi di instrumen reksa dana. Sebanyak 5,84 juta investor berinvestasi di instrumen saham dan surat berharga lainnya, dan sebanyak 1,12 juta investor berinvestasi di instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
Naiknya jumlah investor pasar modal dari waktu ke waktu menandakan prospek pasar modal Indonesia masih cukup baik. Ada beberapa faktor yang membuat jumlah investor terus naik. Pertama, akses ke pasar modal yang semakin mudah akibat perkembangan teknologi. Kedua, instrumen investasi yang bervariasi, mulai dari saham, reksa dana, SBN, hingga produk derivatif. Ketiga, iklim investasi di Indonesia yang kondusif sehingga investor masih berekspektasi untuk mendapat return yang optimal di pasar modal.
Di tengah masifnya pertumbuhan investor, tentunya Sobat Makmur harus memiliki sejumlah strategi agar menjadi investor yang berkualitas. Berikut sejumlah tips dan strategi yang bisa kamu terapkan saat berinvestasi.
1. Menetapkan Target Investasi Secara Jelas dan Spesifik
Sebelum mulai berinvestasi, kamu harus membuat tujuan dan target finansial. Jika diibaratkan perjalanan, sebelum berangkat kamu pasti harus menentukan tempat tujuan yang kamu tuju. Penetapan target ini akan membuat rencana investasi kamu bisa terarah. Target yang dipasang juga harus jelas dan spesifik. Misal, kamu berinvestasi dengan tujuan untuk membayar uang muka kredit pemilikan rumah (KPR), untuk biaya pernikahan, atau untuk biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di tahun depan. Adanya target yang jelas membuat kamu akan selalu fokus pada tujuan tersebut. Jadi, kamu tidak akan mencairkan dana atau menggunakan dana investasi untuk tujuan lain.
2. Berinvestasi Menggunakan Sumber Dana yang Jelas
Dana atau modal menjadi salah satu komponen penting dalam berinvestasi. Sebab, besaran jumlah dana yang kamu punya akan menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam memulai berinvestasi. Pastikan kamu berinvestasi dengan menggunakan uang dingin atau cold money. Uang dingin adalah uang atau dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat, baik untuk keperluan primer maupun untuk keadaan darurat. Uang dingin bisa berasal dari sisa gaji bulanan, bonus atau tunjangan yang penyisihannya sudah menghitung anggaran untuk keperluan sehari-hari. Uang dingin juga bisa berasal dari pendapatan pasif alias passive income.
3. Melakukan Riset Mendalam
Sebelum berinvestasi, ada baiknya kamu melakukan riset untuk memahami cara kerja dan aspek fundamental instrumen investasi tersebut. Dengan melakukan riset, maka kamu bisa membedah seluk beluk dari instrumen investasi, seperti bagaimana kinerjanya dalam periode waktu tertentu, bagaimana perbandingannya dengan instrumen sejenis, dan bagaimana risiko yang terkandung di dalamnya. Misal, jika kamu berencana membeli reksa dana, kamu bisa membaca prospektus dan fund fact sheet yang dirilis oleh Manajer Investasi (MI) sebagai acuan dan dasar riset yang kamu lakukan. Di dalam fund fact sheet, kamu akan melihat sejumlah indikator yang nantinya bisa dijadikan sebagai acuan dalam membeli reksa dana, seperti kinerja historis, komposisi portofolio, persentase top holding, hingga persentase keuntungan investasi. Kamu juga bisa menerapkan prinsip second-level thinking ala Howard Marks, superinvestor pendiri Oaktree Capital Management. Prinsip ini bisa dijelaskan sebagai mengambil pertimbangan yang lebih berhati-hati dalam keputusan investasi.
4. Menghindari Sifat FOMO
Apabila riset yang kamu lakukan sudah benar, maka kamu akan terhindar dari sifat ikut-ikutan alias fear of missing out (FOMO). Dalam konteks finansial, FOMO sering kali muncul ketika kamu merasa tertinggal oleh tren investasi yang sedang populer. Misalnya, saat melihat orang lain memperoleh keuntungan besar dari instrumen investasi tertentu, kamu mungkin tergoda untuk ikut-ikutan tanpa mempertimbangkan risiko dan dampaknya dalam jangka panjang. Dalam berinvestasi, investor harus jeli dan sabar dalam mencari aset yang bervaluasi murah. Menurut investor dan pendiri Baupost Group Seth Klarman, tantangan yang dihadapi oleh seorang investor adalah beradaptasi dengan volatilitas pasar dan menghindari melakukan penjualan ketika harga saham/aset sedang turun.
5. Diversifikasi Aset Jadi Kunci
Kamu pasti tidak asing dengan pepatah “jangan menaruh seluruh asetmu dalam satu keranjang”. Kalimat bijak tersebut menyarankan untuk melakukan strategi diversifikasi dalam berinvestasi. Diversifikasi portofolio merupakan salah satu kunci untuk meminimalkan risiko dan mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Strategi diversifikasi ini terbukti sukses diterapkan oleh sejumlah superinvestor kenamaan dunia, salah satunya David Tepper. David Tepper merupakan pendiri Appaloosa Management, salah satu perusahaan aset manajemen terbesar di dunia.
6. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Agar dana yang kamu investasikan bekerja dengan optimal, kamu perlu memilih instrumen investasi yang tepat. Diantara banyaknya instrumen investasi, reksa dana menjadi salah satu instrumen yang menarik dan menjanjikan. Salah satu kelebihan reksa dana adalah adanya MI yang akan mengelola dana secara profesional, sehingga kamu tidak perlu repot mengelola portofoliomu sendiri. Selain itu, sentimen pemangkasan suku bunga saat ini juga mendukung kinerja portofolio reksa dana, terutama reksa dana berbasis obligasi seperti reksa dana pendapatan tetap.
Nah, Sobat Makmur, setelah membaca artikel ini, pastinya kamu sudah semakin mantap untuk menjadi investor yang berkualitas di tengah pesatnya pertumbuhan jumlah investor. Pastinya, tips ini bisa kamu terapkan dalam berinvestasi, khusunya berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Untuk memaksimalkan kinerja portofolio, kamu juga bisa membeli reksa dana pilihan dengan memanfaatkan promo August Financial Freedom 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Dalam berinvestasi, kamu pasti memiliki target atau tujuan yang dipasang. Untuk memastikan apakah kinerja portofolio masih sesuai (inline) dengan tujuan, kamu harus melakukan evaluasi portofolio. Dalam artikel ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal pentingnya evaluasi portofolio dan cara melakukan evaluasi portofolio. Yuk, disimak! Apa Itu Evaluasi Portofolio? Evaluasi portofolio investasi adalah […]
Hai, Sobat Makmur! Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, tahun depan pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari semula 11% menjadi 12%. Di sisi lain, pemerintah juga baru saja mengumumkan adanya kenaikan rata-rata upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang juga akan dibarengi dengan kenaikan upah minimum regional (UMR). Kenaikan PPN yang dibarengi dengan […]
Hai, Sobat Makmur! Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, instrumen investasi berbasis syariah tentu memiliki potensi untuk berkembang. Dalam implementasinya, investasi syariah merupakan investasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan sesuai dengan prinsip dan hukum Islam. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan salah satu instrumen investasi berbasis syariah, yakni […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam hitungan pekan, kita akan segera memasuki tahun 2025. Apakah Sobat Makmur sudah menentukan strategi investasi untuk tahun depan? Jika belum, Makmur akan membantu Sobat Makmur dalam menentukan strategi investasi. Dalam hal ini, strategi yang dibahas adalah investasi pasif VS investasi aktif dan bagaimana strategi yang cocok diterapkan di 2025. Yuk, disimak! […]
Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu pernah mendengar istilah window dressing? Window dressing merupakan fenomena yang cukup ditunggu-tunggu oleh investor pasar modal karena dianggap sebagai momentum terbaik untuk melakukan akumulasi dan penjualan aset. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam mengenai apa itu window dressing serta strategi terbaik memanfaatkan momentum ini. […]
Hai, Sobat Makmur! Sebentar lagi pasar modal Indonesia akan diramaikan dengan hadirnya saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024. Kehadiran AADI tentu menambah daftar panjang saham perusahaan tambang batubara yang melantai di BEI. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk […]