Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas profil ketujuh calon emiten tersebut, mencakup strategi penggunaan dana IPO, valuasi saat penawaran, serta ruang lingkup kegiatan usahanya.
Ketujuh calon emiten yang akan listing di bursa memiliki latar belakang usaha dan prospek yang beragam. Beberapa di antaranya berfokus pada penguatan infrastruktur seperti armada logistik, layanan edukasi, distribusi produk digital, hingga kesehatan. Strategi penggunaan dana hasil IPO juga berbeda, mulai dari pembelian aset tetap dan kendaraan operasional, ekspansi jaringan learning centre, hingga penyertaan modal ke entitas anak perusahaan.
Dari sisi valuasi, price-to-earnings ratio (PER) dan price-to-book value (PBV) yang ditawarkan juga bervariasi, dengan beberapa emiten mencatat valuasi di bawah rata-rata industrinya dan juga sebaliknya. Berikut adalah daftar tujuh calon emiten yang akan segera melantai di BEI:
1. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)
Sektor: Financial – Bursa Aset Kripto dan Jasa Kustodian (Kategori: Non-Syariah)
PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) merupakan salah satu pionir di bidang aset digital yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025. Perseroan berperan sebagai induk usaha dari dua entitas strategis dalam industri kripto nasional, yakni PT Central Finansial X (CFX) yang mengelola Bursa Aset Kripto dan Bursa Berjangka, serta PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) yang bergerak di bidang kustodian aset digital.
Dengan status sebagai satu-satunya Bursa Berjangka dan Aset Kripto yang telah diregulasi oleh OJK, COIN memiliki keunggulan kompetitif dari sisi legalitas dan posisi sebagai first-mover (perusahaan yang pertama kali memasuki suatu pasar atau industri baru) di Indonesia. CFX saat ini telah memiliki 31 anggota bursa, 19 diantaranya telah memperoleh izin sebagai pedagang dan 7 anggota bursa berjangka berizin. Infrastruktur dan kepastian hukum ini memperkuat posisi COIN sebagai penggerak utama adopsi aset digital dalam negeri.
Jadwal IPO COIN:
Perseroan menawarkan sebanyak 2,2 miliar saham (15%) dengan potensi pendanaan sebesar Rp220,6–2,31 miliar. Sekitar 85% dana IPO akan digunakan sebagai penyertaan modal ke CFX, dan 15% untuk ICC. Kedua entitas tersebut akan menggunakan dana IPO sebagai modal kerja.
COIN memiliki valuasi PER 33,6–35,3x dan PBV 0,97–1,01x, jauh di bawah rata-rata sektor keuangan berbasis teknologi yang mencatat PER 92,16x dan PBV 4,21x. Hal ini mengindikasikan bahwa valuasi COIN tergolong undervalued, terutama jika mempertimbangkan potensi jangka panjang dari pertumbuhan ekosistem aset digital di Indonesia.
2. PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)
Sektor: Transportation & Logistics – Layanan Logistik Terintegrasi (Kategori: Syariah)
PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) merupakan perusahaan penyedia layanan logistik terintegrasi berbasis B2B yang beroperasi dengan merek dagang B-LOG. Sejak transformasi bisnisnya pada 2017, Perseroan telah berkembang pesat dari penyedia sewa kendaraan menjadi pelaku logistik terintegrasi dengan jangkauan lebih dari 100 kota di Indonesia.
Melalui entitas anak, yakni PT Simpan Sini Aja (SSA), BLOG mengelola pergudangan modern termasuk cold storage berstandar industri, yang melayani penyimpanan produk pada tiga suhu berbeda (ambient, chill, dan frozen). Layanan ini banyak dimanfaatkan oleh klien dari sektor makanan & minuman (F&B), farmasi, dan FMCG yang membutuhkan sistem rantai pasok suhu terkendali.
Jadwal IPO BLOG:
Perseroan akan menawarkan sebanyak 563,2 juta saham (16,67%) dengan potensi pendanaan Rp135,2-152,1 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk:
Dari sisi valuasi, BLOG memiliki PER sebesar 7,2–8,2x dan PBV 1,6–1,7x. Valuasi PER tergolong undervalue dibandingkan rata-rata sektor transportasi & logistik sebesar 11,3x. Sementara dari sisi valuasi PBV, sedikit lebih tinggi (overvalued) dari rata-rata sektoral sebesar 1x.
3. PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)
Sektor: Consumer Cyclicals – Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Diri (Kategori: Syariah)
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) adalah perusahaan penyedia kursus dan pelatihan soft skills yang berfokus pada anak dan remaja. Didirikan oleh motivator dan pengusaha ternama Merry Riana, Perseroan telah hadir sejak 2014 dengan program unggulan seperti public speaking, smart learning, dan leadership camp. Melalui pendekatan yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan digital, MERI menjadi pionir dalam pengembangan pendidikan non-formal di Indonesia.
Perseroan mengelola sejumlah Learning Centre di kota-kota besar serta aktif menyelenggarakan event skala nasional. Pengembangan kanal digital learning juga menjadi fokus utama pasca-pandemi. Pada 2024, MERI memperoleh penghargaan MURI sebagai Lembaga Pelatihan Public Speaking dengan peserta terbanyak (27.508 orang sejak 2014), dan memperoleh investasi dari PT Tancorp Investama Mulia, milik Hermanto Tanoko.
Jadwal IPO MERI:
MERI akan menawarkan sebanyak 266,66 juta saham (25%) dengan potensi pendanaan Rp29,3-40 miliar. Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk:
Dari sisi valuasi, MERI memiliki PER sebesar 12,6–17,2x dan PBV 2,9–3,1x dibandingkan rata-rata emiten sejenis yang memiliki PER sebesar 36,8x, PBV 1,86x), sehingga valuasi MERI tergolong undervalued dari sisi PER dan overvalued dari sisi PBV.
4. PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT)
Sektor: Transportation & Logistics – Angkutan Laut Batubara dan Nikel (Kategori: Syariah)
PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) merupakan perusahaan pelayaran domestik yang mengkhususkan diri pada jasa angkutan laut barang umum dan barang khusus, terutama untuk kebutuhan industri pertambangan seperti batu bara. Didirikan pada 2007, PSAT mengoperasikan armada terintegrasi yang terdiri dari 36 unit tugboat, 29 unit tongkang, serta 2 unit bulk carrier yang dikelola melalui entitas anaknya, PT Pancaran Karya Shipping (PKS).
Dengan fokus pada pengangkutan bulk cargo dan kepemilikan langsung terhadap seluruh armadanya, PSAT memiliki keunggulan kompetitif dalam efisiensi biaya dan fleksibilitas operasional untuk sektor B2B, khususnya industri energi dan tambang.
Jadwal IPO PSAT:
PSAT akan menawarkan sebanyak 222,35 juta saham (15%) dengan potensi pendanaan sebesar Rp189-200,1 miliar. Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk:
Dari sisi valuasi, PSAT memiliki PER sebesar 5,2–5,5x, lebih rendah dibandingkan rata-rata emiten sejenis sebesar 6,8x. PBV 0,9–1x, jauh di bawah rata-rata emiten sejenis yang tercatat sebesar 21,2x. Sehingga secara valuasi PER dan PBV, valuasi PSAT tergolong undervalued.
5. PT Asia Pramulia Tbk (ASPR)
Sektor: Basic Materials – Kemasan Plastik untuk Industri FMCG, Farmasi, dan Kosmetik
PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) merupakan perusahaan manufaktur kemasan plastik kaku (rigid packaging) yang telah beroperasi lebih dari tiga dekade. Perseroan memproduksi berbagai jenis kemasan seperti botol, toples, hingga wadah industri berbahan PET, PP, HDPE, dan LDPE, yang digunakan secara luas di sektor air minum dalam kemasan (AMDK), makanan & minuman, farmasi, kosmetik, hingga bahan kimia.
ASPR mengelola dua pabrik utama di Surabaya dan Pasuruan, dilengkapi dengan teknologi injection molding dan blow molding otomatis, serta berbagai sistem kontrol kualitas modern seperti uji kebocoran dan pelabelan otomatis. ASPR juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015, HACCP, dan HALAL, menjadikan produk-produknya sesuai untuk kebutuhan industri makanan dan farmasi yang menuntut standar tinggi.
Jadwal IPO ASPR:
Rentang Harga: Rp118-124/saham
Penawaran awal: 23–25 Juni 2025
Penawaran umum: 2–7 Juli 2025
Pencatatan saham (listing): 9 Juli 2025
Underwriter: NH Korindo Sekuritas (XA) dan Panca Global Sekuritas (PG)
ASPR akan menawarkan sebanyak 812 juta saham atau 29,94% dari total saham beredar, dengan potensi pendanaan yang signifikan untuk mendukung ekspansi kapasitas produksi nasional. Adapun alokasi Dana IPO:
Dari sisi valuasi, ASPR memiliki valuasi PER sebesar 59–61x, lebih tinggi dibandingkan rata-rata emiten sejenis sebesar 26,8x. PBV 1.7-1,9x, diatas rata-rata sektoral yang tercatat sebesar 0,8x. Sehingga secara valuasi PER dan PBV, valuasi ASPR tergolong overvalued.
6. PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI)
Sektor: Consumer Cyclicals – Distribusi Produk Telekomunikasi dan FMCG (Kategori: Syariah)
PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) merupakan perusahaan distributor produk telekomunikasi dan barang konsumer, dengan hubungan kemitraan jangka panjang bersama XL Axiata. Berawal dari toko seluler kecil di Cirebon pada 1998, PMUI telah berkembang menjadi distributor resmi XL dengan jaringan distribusi nasional. Selain itu, PMUI juga memperluas lini usahanya ke penjualan aksesori elektronik bermerk (Philips & VDENMENV) serta distribusi produk FMCG melalui entitas anak dan perusahaan cucu.
Jadwal IPO PMUI:
Rentang harga: Rp160–180/saham
Penawaran awal: 24–26 Juni 2025
Penawaran umum: 2–4 Juli 2025
Pencatatan saham (listing): 8 Juli 2025
Underwriter: Korea Investment & Sekuritas Indonesia (BQ)
PMUI akan menawarkan sebanyak 1,16 miliar saham (20%). Adapun dana hasil IPO akan dialokasikan untuk:
Dari sisi valuasi, PMUI memiliki PER sebesar 28,89–32,5x, lebih tinggi dibandingkan rata-rata emiten sejenis sebesar 10,11x. PBV 3,25-3,47x, diatas rata-rata emiten sejenis yang tercatat sebesar 1,02x. Sehingga secara valuasi PER dan PBV, valuasi PMUI tergolong overvalued.
7. PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK)
Sektor: Healthcare – Distribusi Alat Diagnostik dan Laboratorium (Kategori: Syariah)
PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) merupakan perusahaan distribusi alat kesehatan dan laboratorium yang telah beroperasi sejak 1989. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Perseroan telah membangun reputasi sebagai mitra strategis berbagai institusi kesehatan dan riset, termasuk menjadi vendor tetap program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dari Kementerian Kesehatan RI.
CHEK menjalin kemitraan jangka panjang dengan sejumlah principal global seperti Bio-Rad dan Thermo Scientific, serta menjadi penyedia alat untuk proyek-proyek nasional seperti PCR saat pandemi COVID-19 dan Next-Generation Sequencing (NGS) di berbagai universitas terkemuka. Perseroan juga menjangkau sektor swasta melalui penyediaan alat laboratorium untuk industri pangan, seperti Indofood CBP.
Jadwal IPO CHEK:
Rentang Harga: Rp120–140/saham
Penawaran awal: 23–25 Juni 2025
Penawaran umum: 2–8 Juli 2025
Pencatatan saham (listing): 10 Juli 2025
Underwriter: Lotus Andalan Sekuritas (YJ)
CHEK akan menawarkan sebanyak 815 juta saham (20,04%) dengan potensi pendanaan sebesar Rp97,8–114,1 miliar. Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dagangan, biaya logistik, sewa gudang, dan operasional distribusi nasional.
Dari sisi valuasi, CHEK ditawarkan dengan PER 32,2–37,5x, lebih rendah dibandingkan rata-rata emiten sejenis sebesar 81,76x. PBV 2.6-2,7x, diatas rata-rata emiten sejenis yang tercatat sebesar 2,33x. Sehingga secara valuasi PER dan PBV, valuasi CHEK tergolong overvalued.
Saham-saham yang baru melantai di bursa umumnya memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi, terutama dalam jangka pendek dan bahkan dapat mengalami penurunan harga saham secara signifikan (Auto Rejection Bawah/ARB). Oleh karena itu, penting bagi investor untuk tidak hanya mempertimbangkan potensi return, tetapi juga risiko investasi.
Bagi investor yang belum memiliki waktu dan kapasitas untuk melakukan analisis mendalam terhadap laporan keuangan maupun prospek industri masing-masing emiten, berinvestasi pada instrumen investasi lainnya yang lebih terdiversifikasi dapat menjadi pilihan. Salah satu instrumen yang dapat dipertimbangkan adalah reksa dana.
Reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dengan pendekatan analisis menyeluruh. Portofolio reksa dana disesuaikan dengan kondisi pasar dan makroekonomi untuk mengoptimalkan potensi imbal hasil jangka menengah hingga panjang.
Dengan berinvestasi melalui reksa dana, investor juga mendapatkan manfaat dari diversifikasi otomatis, transparansi portofolio, serta pengelolaan risiko yang lebih terukur. Sehingga dapat menjadi pilihan terutama di tengah dinamika pasar yang masih dipengaruhi oleh ketidakpastian global.
Itulah pembahasan terkait profil dan valuasi dari tujuh emiten yang akan melantai di BEI serta alternatif instrumen investasi lainnya yakni reksa dana untuk diversifikasi portofolio.
Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Juicy July dan promo Semua Bisa Makmur.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]
Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]
Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering / IPO) dari perusahaan strategis. Salah satu emiten yang tengah menarik perhatian investor adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha Grup Chandra Asri (TPIA), yang akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2025. […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian dan tren suku bunga tinggi, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap menunjukkan daya saing yang kuat. Tingkat yield yang kompetitif, ditambah stabilitas makroekonomi domestik, menjadikan SBN sebagai instrumen yang menarik bagi investor, baik ritel maupun institusi. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas […]