Artikel

Tujuh Perusahaan dalam Pipeline IPO BEI, Tiga Beraset di Atas Rp250 Miliar

author
Content Management
author
12 Agustus 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • Hingga 8 Agustus 2025, terdapat tujuh perusahaan yang tercatat dalam pipeline (antrean) IPO Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Sebaran sektor calon emiten beragam: barang baku, industri, keuangan, teknologi, serta transportasi & logistik.
  • Tiga dari tujuh perusahaan memiliki aset skala besar > Rp250 miliar, sementara empat lainnya tergolong skala menengah Rp50–250 miliar.
  • Total dana yang dihimpun dari 22 emiten sepanjang 2025 mencapai Rp10,39 triliun, menunjukkan bahwa meski jumlah emiten lebih sedikit, potensi penghimpunan dana tetap besar.
  • Bagi investor yang menunggu realisasi IPO, penempatan sementara pada reksa dana pendapatan tetap dapat membantu menjaga stabilitas portofolio sambil memperoleh imbal hasil berkala.

Hingga 8 Agustus 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tujuh perusahaan dalam pipeline Initial Public Offering (IPO) yang nama perusahaannya belum dipublikasikan. Tiga diantaranya memiliki aset diatas Rp250 miliar, sementara empat lainnya tergolong beraset menengah Rp50–250 miliar. Sebaran sektor calon emiten cukup beragam, mulai dari material dasar hingga teknologi. Kondisi ini menunjukkan bahwa minat untuk melantai di bursa masih terjaga di tengah ketidakpastian pasar. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas pengertian pipeline IPO, persebaran sektor dan skala aset calon emiten, sorotan pada emiten beraset besar yang menarik perhatian investor, serta strategi investasi yang dapat dipertimbangkan sambil menunggu realisasi pencatatan saham yang prospektif.

Mengenal Pipeline IPO di Pasar Modal Indonesia

Pipeline Initial Public Offering (IPO) atau antrean pencatatan adalah daftar perusahaan yang telah menyampaikan dokumen awal atau sedang dalam proses administrasi untuk melakukan penawaran umum perdana saham di BEI. Terdaftar dalam pipeline tidak menjamin jadwal pencatatan yang pasti, karena perusahaan wajib memenuhi seluruh persyaratan, melalui proses evaluasi regulator, serta memastikan kesiapan pasar sebelum pelaksanaan penawaran umum perdana saham. Klasifikasi skala aset perusahaan, seperti skala kecil atau menengah, diatur dalam POJK No. 53/2017 yang juga menetapkan batas nilai penawaran untuk masing-masing kategori.

Gambaran Calon Emiten dan Tren Selektivitas Investor

Per 8 Agustus 2025, BEI mencatat tujuh perusahaan dalam pipeline IPO dengan kategori aset yang bervariasi, tiga beraset besar diatas Rp250 miliar dan empat beraset menengah Rp50–250 miliar. Sebaran sektornya cukup beragam, mencakup dua perusahaan di sektor barang baku (material dasar), dua di sektor industri, masing-masing satu di sektor keuangan, teknologi, serta transportasi & logistik. Diversifikasi ini mengurangi konsentrasi risiko pada satu industri tertentu dan membuka peluang investasi yang lebih seimbang bagi investor.

Meski jumlah IPO tahun ini terbatas, nilainya tetap signifikan. Hingga 8 Agustus 2025, tercatat 22 perusahaan telah melantai di BEI dengan total dana sekitar Rp10,39 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran emiten berkapasitas besar mampu menjaga likuiditas pasar sekaligus memberi peluang pertumbuhan investasi jangka menengah hingga panjang.

Di samping itu, minat investor terhadap IPO dinilai masih tinggi, namun kini cenderung lebih selektif. Baik investor institusi maupun ritel menilai peluang berdasarkan kombinasi valuasi yang wajar, kualitas tata kelola perusahaan, serta prospek pertumbuhan yang solid. Perusahaan dengan valuasi rasional, model bisnis yang berkelanjutan, dan strategi ekspansi yang jelas memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan alokasi dana signifikan. Di sisi lain, kebijakan BEI yang memperketat persyaratan IPO, terutama terkait kelayakan fundamental dan transparansi informasi juga membantu meningkatkan kualitas emiten yang masuk ke pasar, sehingga kepercayaan investor dapat terjaga.

Prospek IPO Emiten Aset Besar dan Potensi Dampaknya ke Pasar

Sejumlah pemberitaan pasar belakangan mengaitkan tiga nama besar sebagai kandidat IPO, yakni: PT Griya Idola, PT Intam, dan Summarecon Investment Property (SMIP). Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak emiten maupun Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga informasi ini masih bersifat indikasi pasar.

  1. PT Griya Idola
    Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini bergerak di sektor real estate, mengelola portofolio beragam mulai dari perkantoran, kawasan industri, properti ritel, hotel, hingga perumahan. Beberapa propertinya antara lain Wisma Barito Pacific I & II, Griya Idola Industrial Park, Mambruk Hotel & Convention, serta Griya Idola Residence. Meski rumor IPO sempat menguat, manajemen BRPT menegaskan bahwa belum ada rencana strategis untuk membawa Griya Idola ke bursa.
  2. PT Intam
    Perusahaan tambang emas ini merupakan cucu usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan izin tambang atau konsesi seluas 18.500 hektare di Sumbawa, NTB. Rencana IPO Intam muncul tak lama setelah IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), entitas lain dalam ekosistem bisnis Prajogo Pangestu. Potensi cadangan emasnya disebut signifikan, berlokasi berdekatan dengan wilayah tambang PT Amman Mineral International Tbk (AMMN). Namun, pihak terkait belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana pencatatan saham.
  3. Summarecon Investment Property (SMIP)
    Anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) ini mengelola properti komersial seperti mal, perkantoran, dan hotel di sejumlah kota besar. Sinyal IPO menguat setelah manajemen mengumumkan rencana audit laporan keuangan konsolidasi per 30 Juni 2025, yang ditargetkan selesai pada September 2025, sebagai bagian dari persiapan aksi korporasi.

Jika ketiga entitas ini terealisasi mencatatkan saham di bursa, potensi penghimpunan dana dinilai besar mengingat skala aset dan reputasi grup induknya, yang dapat meningkatkan likuiditas pasar serta minat investor institusi maupun ritel.

Strategi Investasi di Tengah Penantian IPO Potensial Berikutnya

Bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang IPO namun tetap menjaga keseimbangan risiko dan likuiditas, strategi portofolio yang terdiversifikasi dapat menjadi pilihan. Salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan adalah menempatkan dana sementara pada instrumen reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap (RDPT).

RDPT adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% portofolionya pada instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi atau sukuk yang diterbitkan pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN) maupun korporasi. Instrumen ini umumnya memberikan imbal hasil yang relatif stabil dan berkala, sekaligus memiliki tingkat volatilitas lebih rendah dibandingkan saham. Beberapa RDPT juga membagikan dividen secara periodik, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi investor.

Berikut 3 reksa dana pendapatan tetap unggulan Makmur yang memiliki kinerja solid dalam satu tahun terakhir per 11 Agustus 2025:

  1. KISI Fixed Income Fund Plus, kinerja 1Y 9,25%
  2. Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A, kinerja 1Y 9,12%
  3. Avrist Emerald Stable Fund, kinerja 1Y 8,98%

*Disclaimer: kinerja masa lalu tidak menjamin hasil masa depan

Penempatan sementara pada RDPT dapat menjadi alternatif bagi investor yang menginginkan kombinasi antara stabilitas portofolio dan potensi imbal hasil berkala sambil menunggu realisasi pencatatan emiten baru yang prospektif.


Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo August Financial Freedom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Mengenal Fraksi Harga Saham di Bursa Efek Indonesia dan Cara Kerjanya

Key Takeaways: Dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada mekanisme yang mengatur pergerakan harga, yaitu sistem fraksi harga. Sistem ini berperan penting dalam menentukan nilai perubahan harga saham, sehingga memberikan kestabilan dan keteraturan dalam perdagangan.  Dengan kata lain, sistem fraksi harga saham adalah ketentuan yang mengatur besaran perubahan harga yang dapat terjadi pada […]

author
Content Management
calendar
25 September 2025
Artikel

Peran Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dalam Memberikan Wawasan Ekonomi untuk Keputusan Investor

Key Takeaways: Neraca pembayaran adalah salah satu indikator utama yang mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara. Secara sederhana, neraca pembayaran mencatat seluruh transaksi ekonomi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan negara lain dalam periode tertentu. Transaksi ini meliputi perdagangan barang dan jasa, aliran pendapatan seperti gaji atau dividen, maupun portofolio. Untuk memperoleh data Neraca Pembayaran […]

author
Content Management
calendar
24 September 2025
Artikel

Cara Memilih Saham yang Memiliki Dividen Besar dan Stabil

Key Takeaways: Bagi banyak investor, saham yang rutin membagikan dividen besar dan stabil setiap tahun menjadi pilihan menarik karena mampu memberikan pendapatan selain potensi keuntungan dari kenaikan harga saham. Namun, memilih saham dengan dividen besar dan stabil tidak mudah karena ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Investor perlu mempertimbangkan konsistensi pembagian dividen, rasio pembagian, kekuatan […]

author
Content Management
calendar
23 September 2025
Artikel

Memahami Prinsip Dasar Value Investing ala Warren Buffett

Key Takeaways: Value investing adalah salah satu strategi investasi yang dikenal mampu menghasilkan keuntungan jangka panjang dengan risiko yang terukur. Strategi ini semakin populer berkat kesuksesan Warren Buffett, seorang investor legendaris yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip value investing dalam membangun kekayaannya. Ia lahir pada 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska, dikenal sebagai salah satu investor paling […]

author
Content Management
calendar
19 September 2025
Artikel

Memahami Apa Itu MSCI dan Pengaruhnya terhadap Pasar Saham Indonesia

Key Takeaways: Pasar saham Indonesia tidak pernah lepas dari pengaruh geopolitik dan ekonomi global. Setiap pergerakan modal asing, baik masuk maupun keluar, sering kali berawal dari acuan yang digunakan investor global dalam menentukan strategi investasinya. Salah satu acuan berpengaruh adalah indeks dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Berbagai Indeks MSCI, khususnya MSCI Indonesia Index, menjadi […]

author
Content Management
calendar
17 September 2025
Artikel

Strategi Investasi saat Pemerintah Melakukan Efisiensi Anggaran 2025

Key Takeaways: Pada 22 Januari 2025, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan efisiensi anggaran yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Berdasarkan data dari Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Pekerjaan Umum, tercatat efisiensi belanja mencapai Rp256,1 triliun untuk Kementerian/Lembaga (K/L) dan Rp50,6 triliun untuk Transfer ke Daerah (TKD).  Efisiensi anggaran tersebut juga menekankan […]

author
Content Management
calendar
16 September 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.