Sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk kembali membuka informasi domisili investor mulai September 2025. Setelah sebelumnya data ini sempat tidak tersedia, langkah baru ini diharapkan dapat membantu pelaku pasar mengetahui transaksi secara lebih detail dan responsif. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas latar belakang dan tujuan kebijakan BEI, dampaknya terhadap perilaku pasar dan likuiditas, serta peluang yang dapat dioptimalkan oleh investor dari meningkatnya transparansi dan akses terhadap data pasar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan lembaga yang menyelenggarakan dan mengatur perdagangan efek di pasar modal Indonesia, termasuk saham, obligasi, reksa dana dan instrumen lainnya. BEI berperan penting dalam menjaga efisiensi dan transparansi transaksi di pasar.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga pengawas sektor jasa keuangan, termasuk pasar modal, yang bertugas mengatur, mengawasi, dan melindungi kepentingan investor serta stabilitas sistem keuangan nasional.
Rencana pembukaan kembali informasi domisili investor, baik lokal maupun asing, merupakan bagian dari inisiatif strategis BEI untuk meningkatkan keterbukaan pasar. Mulai kuartal III-2025 atau tepatnya awal september 2025, informasi ini akan disampaikan dalam bentuk rekapitulasi transaksi berdasarkan sesi perdagangan (sesi I dan sesi II). Sehingga kode domisili investor akan tersedia setiap akhir sesi, menggantikan sistem sebelumnya yang hanya menampilkan data kumulatif di akhir hari. Meskipun tidak bersifat real-time, format baru ini dinilai lebih informatif dan responsif terhadap kebutuhan analis dan pelaku pasar.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ini sebagai bagian dari penyempurnaan tata kelola dan struktur perdagangan pasar modal Indonesia. Uji coba sistem telah dimulai dan dijadwalkan selesai dalam waktu dekat agar implementasi pada kuartal ketiga berjalan optimal. Penyajian data dilakukan secara bertahap untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan menjaga kualitas informasi yang ditampilkan.
Salah satu manfaat utama dari pembukaan kode domisili yakni dapat memberikan insight terhadap peran dan kecenderungan transaksi antara investor domestik dan asing. Di tengah dinamika pasar global yang cepat berubah, data ini dapat menjadi indikator sentimen investor terhadap saham-saham tertentu. Sebagai contoh, aliran dana asing ke saham blue chip atau sektor tertentu sering kali menjadi acuan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Di samping itu, keterbukaan informasi domisili investor berpotensi memperkuat kepercayaan pasar dan meningkatkan partisipasi transaksi, terutama di sesi perdagangan kedua yang sebelumnya cenderung memiliki aktivitas lebih rendah. Dengan informasi yang lebih rinci, pelaku pasar dapat menyusun strategi alokasi aset secara lebih akurat dan terukur. Likuiditas yang meningkat tidak hanya menguntungkan saham-saham berkapitalisasi besar, tetapi juga memberikan peluang bagi pengelolaan portofolio investasi, termasuk reksa dana saham yang aktif memanfaatkan arus dana dan sentimen pasar sebagai dasar strategi.
Oleh karena itu, bagi investor yang ingin mendapatkan peluang dari meningkatnya transparansi dan likuiditas pasar, namun tetap mengedepankan prinsip diversifikasi dan pengelolaan profesional, reksa dana saham dapat menjadi pilihan.
Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% dari total asetnya pada instrumen saham. Produk ini sesuai untuk investor dengan profil risiko agresif hingga moderat yang menginginkan pertumbuhan nilai investasi dalam jangka menengah hingga panjang.
Sebagai ilustrasi, jika Anda berinvestasi di Bahana Icon Syariah Kelas G dengan dana awal sebesar Rp20.000.000 dan menambah investasi sebesar Rp2.000.000 per bulan, maka dalam satu tahun, dengan asumsi (return year-to-date/YTD) sebesar 15,30% (per 4 Agustus 2025), total nilai investasi Anda dapat tumbuh menjadi sekitar Rp52.753.146, atau naik sebesar 25,60%.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil masa mendatang.
*Reksa dana saham cenderung memiliki volatilitas tinggi dan lebih sesuai untuk investasi jangka panjang.
Di sisi lain, implementasi kebijakan baru BEI diproyeksikan mendorong peningkatan likuiditas pasar. Sementara itu, membaiknya hubungan dagang global setelah keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menurunkan tarif bagi Indonesia dan sejumlah mitra dagang utama, serta sinyal pelonggaran kebijakan moneter dari Bank Indonesia, dapat menjadi katalis positif tambahan bagi kinerja instrumen berbasis saham.
Itulah pembahasan mengenai rencana pembukaan kembali informasi domisili investor oleh BEI dan dampaknya terhadap transparansi serta likuiditas pasar. Investor dapat mempertimbangkan reksa dana saham sebagai salah satu alternatif untuk mengoptimalkan potensi peluang dari perbaikan struktur informasi di pasar modal Indonesia.
Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo August Financial Freedom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam laporan World Economic Outlook edisi Juli 2025. Proyeksi global untuk 2025 dinaikkan menjadi 3,0%, seiring sejumlah faktor pendorong sementara seperti kenaikan belanja menjelang kenaikan tarif dan stimulus fiskal di beberapa negara besar. Namun di sisi lain, IMF tetap […]
Key Takeaways: Di tengah upaya penguatan hubungan dagang bilateral, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menyepakati penghapusan tarif untuk sejumlah produk, termasuk alat kesehatan. Kebijakan ini juga memungkinkan produk yang telah memperoleh izin edar dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan dari AS dapat langsung masuk ke pasar domestik tanpa melalui […]
Key Takeaways: Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) mempercepat pelaksanaan program strategis untuk mendukung transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga akhir 2025, terdapat 22 program prioritas yang tersebar dalam tiga klaster utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Langkah ini menandai upaya serius Danantara dalam mengoptimalkan portofolio BUMN dalam lima bulan tersisa tahun ini. Dalam artikel ini, […]
Key Takeaways: Pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun belum sepenuhnya memberikan dampak nyata ke sektor riil. Di tengah kondisi global yang belum sepenuhnya pulih, upaya bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik masih menghadapi tantangan struktural, termasuk lemahnya permintaan kredit dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. Dalam artikel ini, […]
Key Takeaways: Inflasi adalah faktor utama yang mempengaruhi perekonomian dan aset investasi yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti permintaan yang lebih tinggi dibandingkan pasokan, melonjaknya biaya produksi, hingga kebijakan moneter yang longgar. Fenomena inflasi biasanya ditandai kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode, yang dapat menggerus daya beli uang. Sebagai contoh, uang Rp100.000 […]