Hai, Sobat Makmur! Dana atau modal menjadi salah satu komponen penting dalam berinvestasi. Besaran jumlah dana yang kamu punya akan menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam memulai berinvestasi. Pertanyaannya, dana seperti apa yang hendaknya dipakai untuk berinvestasi? Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai uang dingin, salah satu komponen penting dalam berinvestasi. Yuk disimak!
Uang dingin atau cold money adalah uang atau dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat, baik untuk keperluan primer maupun untuk keadaan darurat. Dalam artian, uang dingin adalah uang yang menganggur dan tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer. Penggunaan uang dingin seharusnya tidak memberikan dampak kepada kondisi finansial pemiliknya. Berkebalikan dengan uang dingin, uang panas digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian yang bersifat primer. Uang panas memang dipersiapkan untuk habis karena digunakan untuk kebutuhan harian.
Lalu, dari mana asal uang dingin? Uang dingin bisa berasal dari sisa gaji bulanan, bonus atau tunjangan yang penyisihannya sudah menghitung anggaran untuk keperluan sehari-hari. Uang dingin juga bisa berasal dari pendapatan pasif alias passive income. Passive income bisa didapat dari pekerjaan sampingan maupun hasil dari investasi, baik return investasi atau dividen.
Terdapat sejumlah alasan pentingnya berinvestasi menggunakan uang dingin
Meski pada praktiknya penggunaan uang dingin tidak akan mengganggu arus kas bulanan, Sobat Makmur hendaknya bersikap lebih bijak dalam menggunakan dan mengelola uang dingin terutama dalam berinvestasi. Berikut adalah tipsnya.
Pertama, ketika menerima gaji/pendapatan bulanan, tentukan dahulu berapa porsi pendapatan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (uang panas) dan berapa yang disisihkan (uang dingin). Untuk mendapatkan jumlah uang dingin yang ideal, kamu bisa mencatat penghasilan dan pengeluaran rutin per bulan dengan mengelompokkan antara pengeluaran primer, sekunder, dan tersier. Setelah itu, kamu bisa mengetahui besaran uang dingin yang bisa kamu sisihkan per bulan untuk berinvestasi.
Kedua, ketika memilih investasi menggunakan uang dingin, Sobat Makmur harus mempertimbangkan tingkat risiko dan likuiditasnya. Dalam dunia investasi dikenal istilah high return high risk, dimana instrumen yang lebih berisiko menawarkan potensi pengembalian (return) yang lebih tinggi. Sementara aspek likuiditas berkaitan dengan kemudahan dalam mencairkan aset portofolio. Dengan mempertimbangkan profil risiko dan likuiditas aset, kamu telah menggunakan uang dingin dengan bijak sehingga bisa menghasilkan return yang maksimal.
Ketiga, memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko dan horizon waktu, baik itu jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dengan memilih instrumen investasi yang tepat, kamu juga menggunakan dana dingin dengan bijak. Diantara banyaknya instrumen investasi saat ini, kamu bisa memilih reksa dana sebagai salah satu instrumen yang menarik dan menjanjikan.
Kelebihan reksa dana dibandingkan instrumen investasi lainnya yakni reksa dana dikelola oleh manajer investasi (MI). Dana yang kamu tempatkan di reksa dana akan dikelola secara profesional oleh MI. Tentunya, ini akan membuat uang dinginmu bekerja dengan maksimal.
Kamu juga bisa memilih jenis reksa dana berdasarkan horizon waktu. Misal, jika kamu adalah tipe investor dengan horizon waktu jangka pendek, kamu bisa memilih jenis reksa dana pasar uang. Jika kamu adalah tipe investor dengan horizon waktu jangka menengah, kamu bisa memilih jenis reksa dana pendapatan tetap. Namun, jika kamu adalah tipe investor jangka panjang, kamu bisa memilih jenis reksa dana saham.
Selain itu, dengan berinvestasi reksa dana, Sobat Makmur bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai investasi pada reksa dana dan juga keuntungan berupa dividen. Tentunya, dividen tersebut bisa memberi passive income yang pada akhirnya bisa menjadi uang dingin yang dapat kamu investasikan di masa depan.
Untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu, Sobat Makmur memanfaatkan promo August Financial Freedom 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Current ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Rasio ini menjadi salah satu indikator penting dalam menilai likuiditas sebuah perusahaan sebelum Anda memutuskan untuk membeli sahamnya. Current ratio dihitung dengan rumus berikut: Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka […]
Key Takeaways: Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memperpanjang jam perdagangan pasar saham. Melansir dari laman investing.com, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa bursa sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang jam perdagangan. Opsi yang dibahas antara lain membuka pasar lebih awal pukul 08.00 WIB atau menutup lebih lambat hingga pukul 17.00 WIB. […]
Key Takeaways: Sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk kembali membuka informasi domisili investor mulai September 2025. Setelah sebelumnya data ini sempat tidak tersedia, langkah baru ini diharapkan dapat membantu pelaku pasar mengetahui transaksi secara lebih detail dan responsif. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas latar belakang […]
Key Takeaways: International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam laporan World Economic Outlook edisi Juli 2025. Proyeksi global untuk 2025 dinaikkan menjadi 3,0%, seiring sejumlah faktor pendorong sementara seperti kenaikan belanja menjelang kenaikan tarif dan stimulus fiskal di beberapa negara besar. Namun di sisi lain, IMF tetap […]
Key Takeaways: Di tengah upaya penguatan hubungan dagang bilateral, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menyepakati penghapusan tarif untuk sejumlah produk, termasuk alat kesehatan. Kebijakan ini juga memungkinkan produk yang telah memperoleh izin edar dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan dari AS dapat langsung masuk ke pasar domestik tanpa melalui […]
Key Takeaways: Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) mempercepat pelaksanaan program strategis untuk mendukung transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga akhir 2025, terdapat 22 program prioritas yang tersebar dalam tiga klaster utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Langkah ini menandai upaya serius Danantara dalam mengoptimalkan portofolio BUMN dalam lima bulan tersisa tahun ini. Dalam artikel ini, […]