Akumulasi saham merupakan strategi investasi dengan melakukan pembelian saham secara bertahap dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan harga rata-rata terbaik, mengurangi risiko volatilitas pasar, dan memaksimalkan potensi keuntungan jangka panjang.
Namun, pertanyaannya adalah, “kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan akumulasi saham?” Menentukan waktu akumulasi saham perlu mempertimbangkan sejumlah faktor agar strategi akumulasi menjadi efektif dan tidak merugikan portofolio investasi Anda.
Berikut ini adalah beberapa momen terbaik yang dapat Anda manfaatkan untuk melakukan akumulasi saham:
Koreksi sehat merupakan kondisi ketika harga saham mengalami penurunan wajar setelah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa waktu sebelumnya. Penurunan ini umumnya bukan disebabkan oleh memburuknya kondisi fundamental perusahaan, melainkan disebabkan aksi taking profit yang dilakukan oleh sebagian investor jangka pendek.
Selama pergerakan harga saham masih berada dalam tren bullish dan belum menembus level teknikal penting yang menandai perubahan tren (breakdown), koreksi dapat dipandang sebagai bagian normal dari fluktuasi pasar.
Volatilitas pasar kerap menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan, sehingga harga saham bisa turun secara tidak rasional terhadap kondisi sebenarnya. Namun, apabila Anda telah melakukan analisis fundamental perusahaan dengan catatan pertumbuhan kinerja keuangan yang konsisten dibandingkan perusahaan di industri sejenis, struktur manajemen yang kredibel, serta neraca keuangan yang sehat, maka kondisi ini dapat menjadi peluang yang tepat untuk melakukan akumulasi saham. Umumnya, saham dengan kualitas fundamental yang baik memiliki kemampuan untuk recovery lebih cepat ketika kondisi pasar kembali normal.
Tidak sedikit harga saham mengalami penurunan signifikan akibat sentimen negatif jangka pendek, seperti ketegangan geopolitik, perubahan kebijakan moneter, atau publikasi data ekonomi yang negatif dari negara besar yang memicu kekhawatiran pasar terhadap arah perekonomian global.
Menjelang keputusan suku bunga The Fed, tekanan jual sempat terjadi pada saham perbankan, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Namun, keputusan The Fed pada Desember 2025 yang menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi kisaran 3,50–3,75% kemudian meredakan sentimen negatif tersebut dan kembali mendukung prospek sektor perbankan.
Selama faktor-faktor tersebut tidak secara langsung memengaruhi kinerja operasional maupun prospek laba perusahaan, Anda dapat memanfaatkan momen tersebut sebagai peluang untuk mulai melakukan akumulasi saham. Umumnya, dampak dari sentimen seperti ini hanya berlangsung dalam jangka pendek, dan harga saham berpotensi mengalami recovery seiring meredanya tekanan pasar.
Bagi investor yang mengincar pendapatan pasif dari dividen, melakukan akumulasi saham menjelang cum date bisa menjadi strategi yang efektif. Namun, keputusan investasi sebaiknya didasarkan pada kualitas emiten, khususnya konsistensi pembayaran dividen, kesehatan arus kas, serta rasio pembayaran dividen (payout ratio) yang berkelanjutan.
Investor juga perlu berhati-hati terhadap saham dengan dividend yield yang terlihat tinggi, karena kondisi tersebut tidak selalu mencerminkan kinerja yang solid. Yield yang menarik tanpa dukungan fundamental yang kuat justru berpotensi meningkatkan risiko.
Ketika siklus industri memasuki fase recovery, sektor saham tertentu cenderung bergerak seiring dengan dinamika ekonomi yang sedang berlangsung. Fase ini menandai periode ketika aktivitas sektor yang sebelumnya melemah mulai menunjukkan sinyal perbaikan secara bertahap.
Sebagai contoh, sektor komoditas sering mengalami fluktuasi antara fase growth dan declined. Setelah melewati periode penurunan harga atau permintaan, sektor ini biasanya beralih ke fase recovery yang ditandai dengan meningkatnya indikator seperti produksi, konsumsi, dan permintaan pasar.
Saat sektor terkait memperlihatkan tanda-tanda recovery yang kuat dan berkelanjutan, kondisi ini dapat menjadi momentum strategis untuk melakukan akumulasi saham pada perusahaan dengan fundamental yang solid. Melalui pendekatan tersebut, investor berpeluang memaksimalkan potensi keuntungan ketika siklus sektor berlanjut menuju fase ekspansi yang lebih menguntungkan.
Menentukan waktu terbaik untuk melakukan akumulasi saham memang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar, analisis teknikal, dan evaluasi fundamental. Bagi Anda yang ingin mengimplementasikan strategi ini secara efektif namun tidak memiliki waktu atau keahlian untuk memantau pasar secara intensif, investasi melalui reksa dana saham bisa menjadi alternatif yang sangat praktis.
Reksa dana saham memungkinkan Anda berinvestasi dalam portofolio saham yang dikelola oleh manajer investasi (MI) profesional. MI memiliki pengalaman dalam memilih saham terbaik sesuai dengan tujuan investasi Anda. Melalui reksa dana saham, Anda dapat menikmati potensi keuntungan dari pasar saham tanpa perlu menganalisis waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi saham.
Strategi ini semakin efektif ketika didukung oleh pemilihan platform investasi yang terpercaya, seperti Makmur. Seluruh produk reksa dana yang ada di Makmur telah terkurasi secara profesional. Ada beragam reksa dana saham yang bisa dipilih, salah satunya Sucorinvest Maxi Fund. Berdasarkan data per 24 Desember 2025, reksa dana ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 57,82% dalam 1 tahun terakhir.
Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itureksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo December Thrive, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Manajemen risiko adalah salah satu aspek yang sangat krusial dalam berinvestasi. Strategi risk parity portfolio merupakan salah satu pendekatan yang bisa Anda gunakan untuk manajemen risiko investasi. Strategi ini populer berkat Ray Dalio, pendiri dari Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia. Risk parity portfolio dianggap mampu membuat portofolio lebih stabil […]
Key Takeaways: Benjamin Graham dikenal sebagai “Father of Value Investing”. Ia adalah salah satu tokoh ekonomi berpengaruh yang telah memberikan fondasi penting bagi banyak investor, termasuk Warren Buffett yang merupakan muridnya. Graham lahir pada tahun 1894 dan karya terkenalnya, buku The Intelligent Investor yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1949, masih dijadikan pedoman oleh banyak […]
Key Takeaways: Strategi yang efektif serta sikap disiplin dalam berinvestasi memiliki peran penting dalam membangun kekayaan jangka panjang. Keduanya memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan portofolio investasi. Salah satu strategi yang mengandalkan kedua aspek tersebut adalah reinvestasi dividen, yaitu strategi investasi untuk menggunakan dividen yang diterima dari saham untuk membeli kembali saham tersebut. Konsep reinvestasi dividen […]
Key Takeaways: Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto merupakan indikator untuk mengukur kinerja suatu negara. Salah satu jenis GDP yang sering digunakan dalam berbagai analisis adalah GDP nominal. Anda perlu memahami apa itu GDP nominal, bagaimana cara menghitungnya, serta peran pentingnya dalam pengambilan keputusan investasi saham. Tentang GDP Nominal dan Cara Perhitungannya GDP […]
Key Takeaways: Dalam dunia investasi saham, terdapat dua fenomena yang kerap terjadi menjelang dan setelah pergantian tahun, yaitu window dressing dan January effect. Keduanya sering dimanfaatkan oleh investor untuk merancang strategi yang lebih terarah pada akhir dan awal tahun. Window dressing adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi dan institusi keuangan menjelang akhir tahun untuk […]