Rotasi sektor adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara memindahkan alokasi portofolio dari satu sektor saham ke sektor lain sesuai perubahan siklus ekonomi. Anda perlu memahami kapan suatu sektor mulai menguat dan kapan sektor lain memasuki fase pelemahan. Dengan membaca momentum ini, Anda dapat meningkatkan peluang imbal hasil serta mengurangi risiko penurunan nilai aset, karena keputusan alokasi modal didasarkan pada pergerakan sektor yang lebih dominan dalam periode tertentu.
Berikut ini adalah sebelas sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) beserta deskripsi ringkasnya:
Tabel 1. Sektor Saham di BEI

Sumber: IDX
Untuk menentukan waktu yang tepat melakukan rotasi sektor, Anda perlu menggabungkan analisis makroekonomi, arah kebijakan moneter, dan tren pasar. Berikut langkah yang dapat Anda lakukan untuk menentukan waktu rotasi sektor secara lebih tepat:
Anda perlu memahami posisi perekonomian dalam setiap fase siklusnya. Pada tahap awal pertumbuhan ekonomi, sektor yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas bisnis biasanya diunggulkan, seperti sektor industri, konsumsi sekunder, dan teknologi.
Sebaliknya, saat ekonomi mulai melambat, sektor defensif seperti sektor konsumsi dan kesehatan cenderung lebih stabil. Dengan memperhatikan berbagai indikator ekonomi, Anda dapat mengidentifikasi fase siklus yang sedang berlangsung dan menyesuaikan strategi investasi secara lebih tepat.
Perubahan suku bunga memiliki pengaruh terhadap kepercayaan pasar. Ketika suku bunga cenderung turun, sektor yang padat pembiayaan seperti properti dan keuangan sering kali memperoleh dorongan positif. Sebaliknya, jika suku bunga naik, tekanan biaya pinjaman dapat menekan sektor tersebut. Dengan memperhatikan keputusan bank sentral dan arah kebijakan, Anda bisa mengantisipasi pergeseran sektor yang lebih resilien.
Arus masuk dan keluar dana pada sektor tertentu dapat menjadi sinyal awal terjadinya perubahan momentum pasar. Ketika minat beli pada suatu sektor meningkat secara konsisten, hal ini sering kali menunjukkan dimulainya proses rotasi sektor. Untuk mengidentifikasinya, Anda dapat memantau pergerakan indeks sektoral dan volume transaksi guna melihat pergeseran fokus investasi para pelaku pasar.
Laba perusahaan dalam suatu sektor umumnya mencerminkan kondisi kesehatan sektor tersebut. Jika sebagian besar perusahaan di dalamnya mencatatkan pertumbuhan laba, hal ini menandakan bahwa sektor tersebut sedang berada dalam fase ekspansi. Selain itu, prospek industri juga menjadi indikator pendukung yang penting. Semakin positif prospek industri tersebut, semakin besar pula peluang momentum pertumbuhan sektor dapat berlanjut.
Rotasi sektor memiliki risiko, sehingga alokasi investasi sebaiknya disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko Anda. Jika momentum pergerakan suatu sektor tidak berlanjut, disiplin dalam melakukan rebalancing portofolio menjadi hal yang penting. Tetapkan batas penurunan yang dapat Anda terima dan lakukan evaluasi secara berkala. Melalui cara ini, portofolio Anda diharapkan bisa sesuai dengan perubahan kondisi pasar.
Rotasi sektor adalah strategi yang membantu Anda mengalokasikan modal ke sektor yang sedang memiliki potensi tinggi. Keberhasilannya bergantung pada pemahaman Anda terhadap siklus ekonomi, arah kebijakan suku bunga, analisis laporan keuangan emiten, serta memahami tren harga sektoral. Anda juga bisa memanfaatkan indikator ekonomi untuk mengidentifikasi momentum rotasi secara lebih akurat.
Namun, strategi rotasi sektor memerlukan disiplin dalam pengelolaan risiko. Pendekatan yang sistematis dan adaptif akan menjaga portofolio Anda dari perubahan mendadak di pasar. Bagi Anda yang ingin menerapkan strategi rotasi sektor tetapi tidak memiliki waktu untuk memantau pasar setiap hari, reksa dana saham bisa menjadi pilihan.
Melalui produk ini, manajer investasi (MI) yang akan melakukan analisis sektoral dan menyesuaikan komposisi saham dalam portofolio sesuai dengan kondisi ekonomi. Anda bisa berinvestasi reksa dana saham melalui Makmur, salah satunya Bahana Icon Syariah Kelas G. Berdasarkan data tanggal 03 November 2025, produk reksa dana tersebut memiliki return sebesar 29,45% dalam 1 tahun terakhir.
Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Prosperity November, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Memasuki akhir 2025, portofolio reksa dana saham milik Trimegah Asset Management menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Dari tiga produk unggulan yang tersedia di platform Makmur, yaitu TRIM Syariah Saham, Trim Kapital Plus, dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, terlihat alokasi aset yang besar terhadap emiten di lima sektor. Anda […]
Key Takeaways: Dalam perencanaan keuangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi juga oleh arah dan strategi yang digunakan. Setiap pilihan investasi idealnya mendukung tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak dipertimbangkan adalah reksa dana tematik, yaitu reksa dana yang berfokus pada sektor atau […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalued, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]
Key Takeaways: Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000. “Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu […]
Key Takeaways: Sebagai seorang investor saham, Anda perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Salah satu indikator yang sering digunakan oleh analis dan pelaku pasar adalah Purchasing Managers’ Index (PMI). Indikator ini memberikan gambaran awal tentang kondisi ekonomi suatu negara, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Mari kita bahas secara komprehensif apa […]
Key Takeaways: Memahami jenis saham merupakan langkah awal yang penting sebelum Anda menempatkan modal. Salah satu kategori saham yang menarik bagi investor adalah saham cyclical. Saham jenis ini memiliki karakteristik yang cenderung bergerak mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, nilainya meningkat signifikan. Namun, saat terjadi perlambatan ekonomi, harganya dapat turun cukup dalam. Oleh karena itu, […]