Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham.
Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT Petrosea Tbk. (PTRO), melakukan stock split dengan rasio 1:10, yang berarti setelah stock split harga saham PTRO menjadi lebih terjangkau, yaitu sekitar Rp2.740 per lembar saham, di mana sebelumnya berada di harga Rp27.450.
Terdapat beberapa manfaat apabila sebuah emiten atau perusahaan melakukan stock split, mari kita bahas secara lengkap manfaatnyat untuk investor!
Salah satu manfaat dari stock split bagi investor adalah harga saham yang lebih terjangkau. Dengan harga saham yang lebih rendah, Anda dapat membeli lebih banyak saham dengan jumlah uang yang sama. Sebagai contoh, jika harga saham perusahaan sebelumnya adalah Rp1.000.000 per saham, setelah stock split menjadi Rp250.000 per saham, Anda dapat membeli empat kali lebih banyak.
Pembelian saham di Bursa Efek Indonesia minimal sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham, sehingga stock split dapat meningkatkan likuiditas saham yang ingin Anda miliki. Saham dengan harga lebih terjangkau cenderung menarik lebih banyak minat dari investor, terutama investor ritel yang memiliki anggaran terbatas. Dengan meningkatnya permintaan terhadap saham tersebut, likuiditas di pasar akan lebih tinggi sehingga memudahkan investor untuk membeli atau menjual saham tersebut dengan harga yang wajar.
Stock split sering kali diikuti oleh sentimen pasar yang positif. Anda sebagai investor bisa mendapatkan keuntungan dari potensi kenaikan harga pasca stock split karena minat pasar yang meningkat. Walaupun hal tersebut tidak selalu terjadi, tetapi fenomena ini bisa muncul karena adanya persepsi positif dari berbagai investor. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa stock split tidak mempengaruhi fundamental perusahaan dan tidak menjamin adanya kenaikan harga saham secara langsung.
Sebagai catatan, apabila Anda telah memiliki saham perusahaan sebelum stock split, nilai total investasi Anda tidak berubah. Jika Anda memiliki 100 saham dengan harga Rp1.000.000 per saham, setelah stock split dengan rasio 1:2 maka Anda akan memiliki 200 saham dengan harga Rp500.000 per saham. Total investasi Anda tetap Rp100.000.000. Meskipun jumlah saham yang dimiliki bertambah, nilai investasi Anda tidak terpengaruh oleh stock split itu sendiri.
Stock split merupakan strategi korporasi yang bisa memberikan sejumlah keuntungan bagi investor, terutama dari sisi likuiditas dan aksesibilitas harga saham. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di saham yang baru saja melakukan stock split, sebaiknya tetap memperhatikan kinerja fundamental perusahaan tersebut dan tidak hanya terfokus pada harga sahamnya yang lebih rendah.
Setiap orang memiliki preferensi dan pendekatan berbeda dalam mengelola investasinya. Ada beberapa investor yang bisa memantau saham dan segala kegiatan korporasi secara intens. Namun, ada juga investor yang lebih menyukai pendekatan yang lebih praktis dan pasif, tidak bisa memantau segala kegiatan aksi korporasi secara intens.
Jika Anda tipe investor pasif maka reksa dana saham bisa menjadi pilihan. Ada berbagai pilihan produk reksadana saham di Makmur, salah satunya Sucorinvest Sustainability Equity Fund. Data per tanggal 03 Juli 2025, reksadana saham ini memiliki kinerja positif selama 1 tahun kebelakang, dengan return 8,56%.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Juicy July dan Promo Semua Bisa Makmur.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Investor seringkali dihadapkan pada pilihan yang memiliki risiko ketika berinvestasi saham. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda perlu menerapkan risk reward ratio (RR) sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh para trader dan investor profesional seperti Van K. Tharp, yang dikenal sebagai salah satu ahli […]
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, portofolio Anda mungkin pernah mengalami fase naik dan turun, fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar dan di sinilah perhitungan downside risk berperan penting, karena dengan mengukurnya Anda dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kerugian yang akan terjadi kembali di masa depan. Selain downside risk, ada pula indikator penting lainnya yang […]
Key Takeaways: Tren penurunan suku bunga sepanjang 2025 menjadi salah satu katalis utama yang memperkuat optimisme di pasar pendapatan tetap. Setelah melakukan pemangkasan pertama pada September, The Fed diperkirakan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Desember 2025. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sejak awal […]
Key Takeaways: Rasio Treynor adalah salah satu metode yang digunakan oleh investor untuk mengukur kinerja investasi dengan memperhitungkan risiko. Rasio ini pertama kali diperkenalkan oleh Jack Treynor, seorang ahli teori keuangan yang berperan penting dalam pengembangan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Rasio Treynor dipakai oleh investor yang ingin mengevaluasi apakah suatu portofolio investasi memberikan […]
Sebagai instrumen investasi yang relatif stabil, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) menjadi salah satu pilihan utama investor di Indonesia. Hal ini tercermin dari Asset Under Management (AUM) yang mencapai Rp232,33 triliun per Oktober 2025, tertinggi di antara jenis reksa dana lainnya. Untuk memastikan kualitas reksa dana, Makmur menyeleksi RDPT dari Manajer Investasi (MI) bereputasi baik, […]
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) merupakan instrumen investasi dengan risiko relatif rendah dan likuid, sehingga cocok untuk berbagai profil investor. Reksa dana ini 100% dialokasikan ke instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan obligasi yang memiliki jatuh tempo < 1 tahun. Oleh karena itu, RDPU ideal untuk tujuan investasi jangka pendek, menawarkan potensi imbal hasil […]