Reksa dana saham merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memperoleh potensi keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang, walaupun risikonya paling besar dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
Keberhasilan reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi (MI) dalam memilih saham potensial. Dari berbagai sektor, saham sektor perbankan menjadi salah satu yang mendapat porsi besar dalam portofolio, mengingat perannya yang vital dalam perekonomian nasional.
Lalu, saham bank apa saja yang menjadi favorit manajer investasi? Mari kita bahas.
Berdasarkan data yang diambil dari platform Makmur.id per 13 Oktober 2025, terdapat tiga produk reksa dana saham dengan kinerja terbaik secara year-to-date (YTD) hingga periode tersebut. Ketiganya dikelola oleh Sucorinvest Asset Management, Syailendra Capital, dan Trimegah Asset Management. Berikut ini merupakan produk reksa dana tersebut:
Salah satu produk reksa dana saham dari PT Sucorinvest Asset Management, yaitu Sucorinvest Maxi Fund, mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa, sebesar 29,94% secara YTD. Pencapaian dari produk reksa dana tersebut merupakan hasil strategi alokasi portofolio yang fokus pada sektor perbankan berkapitalisasi besar. Portofolio saham perbankan Sucorinvest Maxi Fund adalah:
Dengan pertumbuhan 20,40% YTD, reksa dana saham Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A dari Manajer Investasi PT Syailendra Capital juga menunjukkan performa yang luar biasa, walaupun sempat mengalami penurunan pada periode Januari sampai April 2025. Portofolio saham perbankan Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A adalah:
Meskipun pertumbuhannya lebih moderat sebesar 10,09% YTD, Trim Kapital Plus yang merupakan produk reksa dana saham dari Manajer Investasi PT Trimegah Asset Management tetap layak diperhitungkan, karena pemilihan sahamnya yang optimal terutama di sektor perbankan. Portofolio saham perbankan Trim Kapital Plus adalah:
Pengelolaan yang cenderung konservatif dengan fokus pada fundamental perusahaan membuat reksa dana ini cocok bagi investor yang menghindari risiko terlalu tinggi.
*Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Dari performa ketiga reksa dana tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemilihan saham oleh manajer investasi memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan nilai investasi. Strategi yang berbeda dari masing-masing manajer menunjukkan bahwa pendekatan yang tepat dapat menghasilkan kinerja optimal, bahkan dalam kondisi pasar di periode yang fluktuatif.
Saham perbankan merupakan salah satu sektor yang dipilih dalam portofolio reksa dana saham karena karakteristiknya yang memiliki kapitalisasi pasar besar, dan fundamental yang kuat. Berikut adalah saham bank yang mendapat porsi besar dalam portofolio manajer investasi pilihan:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan luas dan fokus pada transformasi digital. Bank ini dikenal sebagai pemain utama dalam segmen korporasi, ritel, dan mikro.
Besarnya porsi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di tiga reksa dana saham menunjukkan kepercayaan manajer investasi terhadap prospek bisnis dan fundamental bank ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dikenal sebagai bank swasta terbesar di Indonesia dengan basis dana murah (CASA) yang kuat. Fokus pada pelayanan digital dan pengalaman nasabah menjadikan BCA sebagai bank dengan profitabilitas tinggi.
Dominasi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dalam layanan transaksi ritel menjadikan sahamnya selalu menarik untuk jangka panjang, dua dari tiga manajer investasi memilih bank ini, menunjukkan kepercayaan pada performanya dalam jangka panjang.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) merupakan bank milik negara dengan fokus pada segmen korporasi dan ekspansi internasional. Bank ini juga berperan dalam mendukung pembiayaan proyek besar di Indonesia.
Keterlibatan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam proyek strategis nasional membuat sahamnya tetap menjadi pilihan dari ketiga manajer investasi.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merupakan bank dengan fokus pada segmen mikro dan UMKM. Kekuatan BRI terletak pada jaringan unit kerja yang menjangkau pelosok Indonesia, sehingga memiliki basis nasabah yang sangat luas.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi salah satu penopang dalam portofolio reksa dana saham, khususnya pada produk Trim Kapital Plus.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) fokus pada pembiayaan perumahan, terutama segmen kredit pemilikan rumah (KPR). Perannya sangat vital dalam mendukung program perumahan rakyat.
Meski porsinya tidak sebesar bank besar lain, saham Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap diperhitungkan karena dominasinya di kredit properti.
*Alokasi kepemilikan saham bank dari setiap manajer investasi diambil dari fund fact sheet per 30 September 2025
Berdasarkan alokasi aset dari tiga manajer investasi reksa dana saham, sektor perbankan terbukti masih menjadi andalan. Porsi signifikan pada beberapa bank di atas mencerminkan kepercayaan tinggi terhadap fundamental yang kuat serta potensi pertumbuhan berkelanjutan.
Untuk Anda yang ingin mulai berinvestasi melalui reksa dana saham, memahami komposisi portofolio dan alasan di balik pemilihan saham tersebut sangat penting. Dengan informasi ini, Anda memiliki gambaran yang lebih jelas dalam menilai kualitas pengambilan keputusan dari manajer investasi reksa dana berdasarkan komposisi sahamnya.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi, Anda bisa memulai perjalanan investasi dengan mudah melalui Makmur, perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui Makmur, Anda dapat membeli reksa dana saham dari manajer investasi ternama dengan aman, praktis, dan sesuai kebutuhan investasi Anda.
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo October Boost, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, penting untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil di awal. Salah satu indikator yang sering dijadikan acuan oleh para analis keuangan dan investor profesional adalah risk free rate atau “tingkat bebas risiko”, yang merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Instrumen investasi di Indonesia […]
Key Takeaways: Instrumen investasi saham terbagi ke dalam berbagai jenis bila melihat dari karakteristiknya, salah satu yang populer adalah growth stock. Istilah growth stock mulai dipopulerkan oleh Thomas Rowe Price Jr. sebagai strategi investasi pada sekitar tahun 1930–1950-an dan semakin diketahui secara luas setelah Philip A. Fisher merilis buku Common Stocks and Uncommon Profits (1958). […]
Key Takeaways: Pengambilan keputusan investasi yang tepat bisa dipengaruhi oleh berbagai indikator ekonomi. Namun, ada satu indikator yang sangat krusial, yaitu real interest rate atau suku bunga riil. Real interest rate mencerminkan return riil yang Anda dapatkan dari suatu aset investasi setelah disesuaikan dengan inflasi. Dengan memahami dan mempertimbangkan real interest rate, Anda sebagai investor […]
Key Takeaways: Dalam perekonomian, cadangan devisa suatu negara memiliki peran yang sangat penting. Bagi Indonesia, cadangan devisa menjadi salah satu instrumen utama untuk menjaga kestabilan ekonomi. Melansir dari halaman resmi Bank Indonesia (BI), pada Juni 2025 cadangan devisa Indonesia tercatat sekitar 152,6 miliar dolar AS (USD), yang terdiri dari beberapa instrumen. Data dari Badan Pusat […]
Key Takeaways: Saat investasi reksa dana, yang terpenting bukan hanya mempertimbangkan imbal hasil, melainkan juga harus melihat potensi risikonya. Dikarenakan, setiap investasi memiliki ketidakpastian dan peluang yang perlu diukur serta dianalisis secara objektif. Oleh karena itu, Anda juga perlu mengevaluasi apakah imbal hasil tersebut sebanding dengan risiko yang diambil. Salah satu analisis yang bisa membantu […]