Artikel

Dos dan Don’ts dalam Berinvestasi Reksa Dana, Apa Saja?

author
Content Management
author
11 September 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Meraih keuntungan atau return pasti menjadi tujuan setiap investor dalam berinvestasi. Akan tetapi, kebanyakan investor khususnya investor pemula sering melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. Hal ini mengakibatkan return yang diterima menjadi tidak maksimal atau bahkan berpotensi mengakibatkan kerugian. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk memahami hal yang harus dilakukan (do) dan yang harus dihindari (don’ts) dalam berinvestasi, khususnya berinvestasi reksa dana. Yuk disimak!

Yang Harus Dilakukan (Dos)

1. Menetapkan Target Investasi Secara Jelas dan Spesifik

    Sebelum mulai berinvestasi, kamu harus membuat tujuan dan target finansial yang jelas dan rinci. Jika diibaratkan perjalanan, sebelum berangkat kamu pasti harus menentukan lokasi tujuan yang akan kamu tuju. Penetapan target ini akan membuat rencana investasi kamu bisa terarah. Dengan adanya target yang jelas dapat membuatmu fokus pada tujuan tersebut. Jadi, kamu tidak akan mencairkan dana atau menggunakan dana investasi untuk tujuan lain.

    2. Membeli Reksa Dana Sesuai Profil Risiko

    Masing-masing investor memiliki profil risiko (risk profile) yang bervariasi. Sebelum berinvestasi, ada baiknya kamu mengidentifikasi profil penerimaan risiko, apakah kamu termasuk investor konservatif (risk averse), investor moderat, atau investor agresif (risk taker). Setelah itu, kamu bisa memilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko. Jika kamu adalah tipe investor konservatif, maka kamu bisa memilih reksa dana pasar uang. Sebab, seluruh portofolio dari reksa dana pasar uang diinvestasikan ke aset yang memiliki volatilitas rendah, seperti Sertifikat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sejenisnya. Jika kamu tipe investor yang moderat, kamu bisa memilih reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana ini dikenal bisa memberikan return yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrumen lain namun dengan risiko yang moderat. Terakhir, jika kamu adalah tipe yang bisa mengambil risiko (risk taker), kamu bisa memilih reksa dana saham. Mayoritas portofolio reksa dana ini berbentuk saham yang dikenal memiliki risiko yang tinggi, namun dibarengi dengan potensi yang tinggi juga (high risk high return).

    3. Tak Harus Menunggu Punya Banyak Modal

    Banyak calon investor yang masih ragu berinvestasi karena memiliki modal minim. Padahal, berinvestasi tidak harus menunggu punya modal banyak. Jika menunggu punya modal besar, rencana investasimu bisa terus molor dan pada akhirnya kamu batal berinvestasi. Kenyataannya, modal awal berinvestasi reksa dana tidaklah besar dan hanya membutuhkan modal yang minim. Di Makmur misalnya, kamu bisa menemukan reksa dana terbaik yang bisa dibeli hanya dengan modal awal Rp10.000. Beberapa reksa dana yang bisa kamu beli dengan modal Rp10.000 diantaranya reksa dana Capital Fixed Income Fund, STAR Stable Income Fund, dan Trimegah Balanced Absolute Strategy Low Volatility. Jadi, tidak harus menunggu punya modal besar jika kamu ingin berinvestasi reksa dana.

    4. Lakukan Riset Mendalam

    Berinvestasi artinya mempercayakan danamu untuk ditempatkan di suatu instrumen dengan harapan instrumen tersebut mampu menghasilkan return yang optimal. Itu berarti, sebelum menentukan untuk membeli reksa dana, kamu harus melakukan riset secara mendalam. Jangan sampai Sobat Makmur membeli reksa dana tanpa tahu seluk beluknya. Melakukan riset mendalam juga bisa membuatmu terhindar dari sifat ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO). Misal, jika kamu berencana membeli reksa dana, kamu bisa membaca prospektus dan fund fact sheet yang dirilis oleh Manajer Investasi (MI) sebagai acuan dan dasar riset yang kamu lakukan.

    5. Membeli dan Menjual di Timing yang Tepat

    Membeli di timing yang tepat akan membuat portofolio investasi kamu berkinerja optimal. Maka, Sobat Makmur juga harus up to date mengenai kondisi makro ekonomi untuk mengetahui timing yang tepat untuk membeli atau menjual reksa dana. Misalkan, dalam waktu dekat ini, sejumlah bank sentral di dunia akan melakukan pemangkasan suku bunga. Dengan adanya sentimen ini, kamu harus bisa membaca situasi dan menentukan instrumen apa yang tepat untuk dibeli. Dalam hal ini, potensi pemangkasan suku bunga bisa menjadi momentum yang tepat bagi Sobat Makmur untuk mengakumulasi reksa dana pendapatan tetap.

    Yang Harus Dihindari (Don’ts)

    1. Berinvestasi Tapi Tidak Punya Target Spesifik

    Investasi tanpa target ibarat perjalanan tanpa tujuan. Jika kamu berinvestasi tanpa target yang jelas, rencana investasimu akan menjadi tak terarah. Jika kamu ingin memasang target, pastikan target yang dipasang harus jelas dan spesifik antara target jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Misal, kamu berinvestasi dengan tujuan untuk membayar biaya pernikahan, uang muka kredit pemilikan rumah (KPR), atau untuk biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di tahun depan.

    2. Mengambil Risiko yang Terlalu Besar

    Menjadi investor agresif dan berharap return yang besar memang sah-sah saja. Akan tetapi, perlu diingat jika return yang besar juga mengandung risiko yang besar. Adalah suatu kesalahan apabila kamu berinvestasi tanpa mengenali profil risiko pribadi. Misal, kamu adalah investor dengan tipe risk averse. Akan tetapi, alih-alih membeli reksa dana pasar uang, kamu justru mengambil reksa dana saham dengan risiko yang besar. Jangan membeli aset berisiko tinggi jika kamu adalah tipe risk averse. Hal ini untuk menjaga kondisi finansial dan mentalmu tetap sehat apabila portofoliomu mengalami penurunan nilai.

    3. Mau Investasi Tapi Menunggu Punya Modal Banyak

    Modal memang menjadi salah satu faktor penentu seseorang dalam berinvestasi. Akan tetapi, adalah sebuah kesalahan besar jika kamu baru berinvestasi jika punya modal yang besar. Pada akhirnya, kamu akan menunda keinginan berinvestasi hanya karena tidak punya modal besar. Padahal, dengan menunda investasi maka sama saja kamu menunda potensi keuntungan dari dana yang dapat dikembangkan dan menghasilkan return lebih banyak.

    4. Membeli Reksa Dana Secara Asal Tanpa Riset

    Jika kamu membeli reksa dana secara asal, ini sama saja ibarat membeli kucing dalam karung. Artinya, kamu membeli barang tanpa tahu seluk beluknya. Investasi tanpa riset mendalam juga berpotensi membuat kamu terjebak dalam situasi FOMO. Dalam konteks finansial, FOMO sering kali muncul ketika kamu merasa tertinggal oleh tren investasi yang sedang populer. Misalnya, saat melihat orang lain memperoleh keuntungan besar dari instrumen investasi tertentu, kamu mungkin tergoda untuk ikut-ikutan tanpa mempertimbangkan risiko dan dampaknya dalam jangka panjang. 

    5. Membeli dan Menjual di Timing yang Kurang Tepat

    Sebagai investor yang berkualitas, ada baiknya kamu juga memahami kondisi pasar dan juga sentimen yang sedang terjadi saat ini. Jangan sampai kamu salah membaca kondisi pasar sehingga membuatmu membeli dan menjual aset di waktu yang tidak tepat. Jika kamu membeli atau menjual di timing yang kurang tepat, maka potensi keuntungan yang bisa kamu dapatkan juga berkurang.

    Selain ke-10 poin tersebut, tentunya masih banyak dos dan don’ts yang bisa Sobat Makmur terapkan dalam berinvestasi reksa dana. Kamu juga bisa menerapkan prinsip dan strategi investasi dari investor kenamaan dunia seperti, George Soros, David Tepper, Seth Klarman, hingga Sir John Templeton. Selain itu, pastikan kamu membeli reksa dana terbaik di Makmur, karena kamu bisa menggunakan sejumlah promo menarik untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu, seperti promo Superb September 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


    Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

    Link: Promo-Promo di Makmur

    Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

    Download Makmur

    Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

    Web Aplikasi Makmur

    Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

    Website: Makmur.id


    Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
    Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

    Bagikan
    Facebook
    Instagram
    Tiktok
    Artikel lainnya
    Artikel

    Setelah CDIA, 7 Emiten Ini Akan Melantai di Bursa, Cermati Prospeknya

    Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]

    author
    Content Management
    calendar
    02 Juli 2025
    Artikel

    Ketidakpastian Global Kembali Meningkat Jelang Penerapan Tarif AS, Ini Strategi Investasi yang Perlu Dicermati

    Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]

    author
    Content Management
    calendar
    30 Juni 2025
    Artikel

    Product Review: Shinhan Sukuk Syariah I

    Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]

    author
    Content Management
    calendar
    25 Juni 2025
    Artikel

    Ini 7 Tips Menemukan Saham Undervalue Melalui Analisis Fundamental yang Tepat

    Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue.  Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]

    author
    Content Management
    calendar
    24 Juni 2025
    Artikel

    Akan Segera Melantai di Bursa, Cermati Prospek PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), Anak Usaha TPIA

    Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering / IPO) dari perusahaan strategis. Salah satu emiten yang tengah menarik perhatian investor adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha Grup Chandra Asri (TPIA), yang akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2025. […]

    author
    Content Management
    calendar
    23 Juni 2025
    Artikel

    Yield SBN Masih Menarik Dibanding Negara Lain, Saat yang Tepat Masuk ke Reksa Dana Pendapatan Tetap?

    Key Takeaways: Di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian dan tren suku bunga tinggi, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap menunjukkan daya saing yang kuat. Tingkat yield yang kompetitif, ditambah stabilitas makroekonomi domestik, menjadikan SBN sebagai instrumen yang menarik bagi investor, baik ritel maupun institusi. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas […]

    author
    Content Management
    calendar
    19 Juni 2025
    Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
    ios-app-storeandroid-googleplay-store
    Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
    PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.