Sobat Makmur, diversifikasi menjadi salah satu strategi kesuksesan para superinvestor terkemuka dunia. Pada tulisan kali ini, kita akan membahas kisah sukses David Tepper, seorang miliarder dunia yang berhasil melipatgandakan kekayaannya dengan prinsip diversifikasi. Yuk disimak!
Sebelum membahas strategi investasi Tepper, ada baiknya kita berkenalan lebih dahulu dengan David Tepper. Tepper yang memiliki nama lengkap David Alan Tepper ini lahir pada 11 September 1957 di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Tepper merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari ayah seorang akuntan dan dari ibu yang berprofesi sebagai seorang guru sekolah dasar. Tepper memperoleh gelar sarjana ekonomi dari University of Pittsburgh pada tahun 1978, dan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Carnegie Mellon University pada tahun 1982.
Karir profesional Tepper di dunia investasi dimulai pada tahun 1984. Kala itu, Tepper bergabung dengan Keystone Mutual Funds (yang sekarang menjadi bagian dari Evergreen Funds). Setahun kemudian, dia bergabung di Goldman Sachs, dimana Tepper bekerja sebagai analis kredit. Pada 1992, Tepper keluar dari Goldman Sachs. Kemudian pada 1993, bersama dengan Jack Walton, Tepper mendirikan perusahaan hedge fund bernama Appaloosa Management. Di sinilah awal mula kesuksesan Tepper bermula.
Pada dekade 1990-an, perusahaan ini dikenal gemar berinvestasi pada surat utang (obligasi) yang bermasalah. Appaloosa Management dikenal dengan strateginya yang berfokus pada aset-aset milik perusahaan yang mengalami kesulitan finansial dan berada di ambang kebangkrutan. Di sinilah tangan dingin Tepper dan timnya bekerja, dimana mereka mampu mengidentifikasi perusahaan yang dinilai undervalued dan kinerjanya berpotensi membaik. Misalnya, pada tahun 2009, Appaloosa Management berinvestasi besar-besaran di Bank of America yang mengalami kesulitan finansial setelah krisis keuangan. Investasi tersebut membuahkan hasil yang besar dengan harga saham bank tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dalam beberapa tahun berikutnya. Dengan kelihaiannya, nilai asset under management (AUM) Appaloosa Management kini mencapai US$ 14 miliar dari sebelumnya hanya US$ 57 juta ketika Appaloosa Management baru didirikan.
Kesuksesan Tepper dalam mengelola Appaloosa Management membawanya ke dalam deretan orang-orang paling tajir sedunia. Tepper masuk dalam daftar orang paling kaya sedunia urutan ke-94 versi majalah Forbes. Forbes mencatat nilai kekayaan bersih (net worth) Tepper saat ini mencapai US$ 20,6 miliar.
Selain kemampuannya menemukan perusahaan undervalued, salah satu kunci sukses berinvestasi ala Tepper adalah diversifikasi aset. Dia menekankan pentingnya diversifikasi portofolio bagi investor, dimana diversifikasi aset dapat membantu meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Ia menyarankan adanya penyebaran investasi di luar satu jenis aset saja. Misal, ketika kamu sudah memiliki saham, ada baiknya kamu juga mengalokasikan investasi pada berbagai opsi aset lain seperti obligasi untuk meningkatkan ketahanan portofolio secara keseluruhan. Ketika pasar saham turun, portofolio pada aset obligasi bisa membantu menyeimbangkan kinerja portofolio.
Salah satu aspek penting dalam melakukan diversifikasi aset adalah fleksibilitas dan mudah beradaptasi. Dengan aspek ini, Tepper menyebut investor dapat meminimalkan risiko, mengidentifikasi peluang, mencapai kesuksesan jangka panjang, dan mendiversifikasi portofolio mereka dengan mudah.
Aksi manuver diversifikasi aset terbaru yang dilakukan Tepper adalah mendivestasi besar-besaran kepemilikan saham-saham teknologi di Amerika Serikat (AS), termasuk diantaranya melepas kepemilikan 44% saham Nvidia. Appaloosa Management juga berpotensi mengurangi kepemilikannya di saham Meta Platforms, Microsoft, Alphabet, dan Amazon. Sebagai gantinya, Tepper mengalihkan dananya ke saham perusahaan raksasa China seperti Alibaba, Pinduoduo, dan Baidu. Bloomberg melaporkan, Appaloosa Management memiliki saham Alibaba senilai US$ 814 juta pada akhir Maret 2024. Alibaba kini menempati peringkat pertama dalam portofolio investasi Appaloosa.
Tak hanya di pasar modal, Tepper juga melebarkan pundi-pundi cuannya lewat klub sepakbola. Tepper membeli klub sepakbola AS, Carolina Panthers pada tahun 2018. Dia juga mendirikan Tepper Sports and Entertainment, perusahaan manajemen yang berfokus dalam pengelolaan toko waralaba olahraga, fasilitas olahraga, dan properti penunjang olahraga.
Diversifikasi Tepper ke segmen sport and entertainment terbukti sukses. Tepper mencaplok klub Carolina Panthers dengan harga US$ 2,2 miliar pada 2018. Berselang 5 tahun alias pada 2023, net worth dari Carolina Panthers telah mencapai US$ 4,1 miliar. Sementara itu, Tepper Sports and Entertainment kini menjadi salah satu perusahaan paling sukses dan inovatif di industri olahraga dan hiburan. Pada 2024, Forbes menempatkan Tepper Sports and Entertainment di peringkat ke-24 dalam daftar most valuable sport empire dengan net worth senilai US$ 5,26 miliar. Valuasi Tepper Sports and Entertainment ini naik 16% secara year-on-year (YOY).
Nah Sobat Makmur, dari penjelasan di atas ada beberapa prinsip investasi yang bisa kita pelajari dari David Tepper.
Di saat investor pada umumnya menanamkan modalnya di perusahaan bonafit, Tepper justru menerapkan prinsip contrarian. Prinsip contrarian yakni mencari peluang pada saham-saham yang undervalued, tidak disukai pasar, dan perusahaan yang hampir kolaps. Namun, prinsip ini cukup berbuah manis, loh! Selama krisis keuangan tahun 2008, investasi besar-besaran Tepper di saham keuangan seperti Bank of America dan Citigroup menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda tahun-tahun berikutnya.
Tepper dikenal cukup berani mengambil langkah di pasar modal. Investasi Tepper yang bersifat contrarian memiliki profil risiko tinggi. Namun, dia mengimbanginya dengan fokus pada manajemen risiko. Tepper memahami bahwa setiap investasi pasti memiliki risiko. Sehingga, penting bagi seorang investor untuk mengelola risiko tersebut guna menghindari kerugian yang signifikan. Berbagai strategi yang digunakan Tepper untuk mengelola risiko termasuk diversifikasi, melakukan lindung nilai alias hedging.
Menurut Tepper, fleksibilitas merupakan sifat penting untuk sukses di bidang apapun, termasuk dalam hal investasi. Tepper dikenal karena fleksibilitasnya dalam mengubah strategi investasi sesuai kebutuhan pasar. Dengan fleksibilitas dan sikap adaptifnya, Appaloosa mampu mencapai keuntungan tahunan sebesar 30% selama beberapa dekade terakhir.
Nah, Sobat Makmur, tentunya banyak pelajaran dan inspirasi yang bisa kita dapatkan dari David Tepper dalam berinvestasi. Tetapi jangan lupa jika tahap paling penting dalam berinvestasi adalah mengenali profil risiko dan juga memilih instrumen investasi yang tepat guna memaksimalkan potensi cuan.
Salah satu instrumen yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Jika kamu adalah investor dengan profil risiko tinggi seperti David Tepper, instrumen reksadana yang bisa kamu pilih adalah reksadana saham. Instrumen ini memang memiliki risiko yang tinggi namun berpotensi menghasilkan return yang terbilang besar. Kamu juga bisa mendiversifikasikan portofolio di instrumen reksadana lainnya seperti reksadana campuran untuk meminimalkan risiko.
Kamu bisa memiliki reksa dana pilihanmu dengan aplikasi Makmur. Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana terbaik dari manajer investasi terbaik tanah air. Sobat Makmur juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur untuk mendapatkan keuntungan tambahan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Pasar global kembali menghadapi ketidakpastian seiring meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah. Setelah serangan udara Israel ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, Iran merespon dengan aksi balasan militer pada Sabtu, 14 Juni 2025. Ketegangan antara kedua negara ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di kawasan, tetapi juga berisiko mempengaruhi pergerakan harga […]
Dalam dunia investasi, pergerakan pasar tidak dapat sepenuhnya dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik, mulai dari rilis data ekonomi, kebijakan bank sentral, hingga dinamika geopolitik. Di tengah kondisi yang fluktuatif ini, pemahaman terhadap konsep risk-on dan risk-off menjadi penting bagi investor agar dapat menyusun strategi investasi yang tepat sesuai arah […]
Hai, Sobat Makmur! Negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan pasar global. Kali ini, pertemuan lanjutan digelar di London sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan yang meningkat sejak awal tahun. Tak hanya menjadi momen penting dalam hubungan kedua negara, perundingan ini juga berpotensi mempengaruhi pasar keuangan global. Dalam artikel ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Di tengah melambatnya pertumbuhan kredit secara keseluruhan, ada satu jenis kredit yang justru mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu kredit investasi. Pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan hanya tercatat 8,5% year-on-year (yoy), kredit investasi justru tumbuh 15,3% yoy di bulan April 2025. Ini menunjukkan bahwa sektor-sektor yang menerima kredit investasi, seperti sektor pertambangan, transportasi, […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam dunia investasi, memahami dinamika kebijakan moneter sangat penting agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat. Dua istilah yang sering muncul dan memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan adalah hawkish dan dovish. Kamu mungkin pernah mendengarnya, tapi sudahkah kamu benar-benar memahami apa arti keduanya dan bagaimana dampaknya terhadap investasi? Memahami Istilah Hawkish […]
Hai, Sobat Makmur! Memasuki bulan Juni, musim pembagian dividen masih berlangsung. Sejumlah emiten yang tergabung dalam indeks IDX80 dijadwalkan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Momentum ini menjadi salah satu daya tarik bagi investor jangka menengah maupun panjang, khususnya bagi mereka yang mengincar dividend yield tinggi sebagai sumber pendapatan pasif (passive income). Dalam artikel […]