Investasi jangka panjang adalah strategi yang sering digunakan oleh investor untuk meraih pertumbuhan aset yang stabil dalam periode yang cukup lama, biasanya lebih dari lima tahun. Salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan investasi jangka panjang adalah alokasi aset yang optimal.
Alokasi aset adalah strategi yang digunakan untuk membagi dana investasi ke dalam berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan investasi alternatif lainnya. Untuk menentukan alokasi aset yang optimal, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti profil risiko, tujuan investasi, dan horizon waktu investasi.
Di bawah ini merupakan cara dan langkah detail dalam menentukan alokasi aset yang optimal:
Langkah pertama dalam menentukan alokasi aset optimal adalah menilai profil risiko Anda. Setiap investor memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda terhadap fluktuasi pasar. Ada dua jenis profil risiko utama: konservatif dan agresif.
Jika Anda memiliki profil konservatif, Anda lebih cenderung untuk menghindari risiko besar. Alokasi aset Anda mungkin akan lebih banyak diinvestasikan pada instrumen yang lebih stabil, seperti obligasi atau reksa dana pendapatan tetap.
Sebaliknya, jika Anda memiliki profil agresif, Anda lebih bersedia untuk menghadapi fluktuasi pasar dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Anda akan lebih banyak berinvestasi di instrumen yang lebih volatile, seperti saham atau reksa dana saham.
Sebagai contoh, seorang investor dengan profil risiko konservatif mungkin akan memilih alokasi 70% pada obligasi dan 30% pada saham, sedangkan investor dengan profil risiko agresif mungkin akan memilih 80% pada saham dan 20% pada obligasi.
Tujuan investasi Anda juga berperan penting dalam menentukan alokasi aset. Jika tujuan Anda adalah untuk pensiun dalam 30 tahun mendatang, Anda bisa lebih agresif dalam alokasi aset Anda. Sebaliknya, jika tujuan Anda adalah untuk memenuhi biaya pendidikan anak dalam 5 tahun, Anda mungkin perlu mempertimbangkan alokasi yang lebih konservatif untuk mengurangi risiko volatilitas dalam waktu dekat.
Tujuan investasi memiliki korelasi dengan horizon waktu investasi, yaitu periode di mana Anda berencana untuk menunggu investasi Anda bertumbuh. Semakin lama horizon waktu investasi Anda, semakin besar potensi untuk mengambil risiko lebih tinggi karena Anda memiliki waktu untuk mengatasi fluktuasi pasar yang terjadi. Untuk investasi jangka panjang, Anda bisa memilih alokasi yang lebih berat pada instrumen berisiko tinggi seperti saham atau reksa dana saham.
Sebagai contoh, jika Anda merencanakan pensiun 30 tahun mendatang, Anda menentukan porsi investasi dengan memiliki 70% saham dan 30% obligasi. Alokasi ini memberikan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi melalui saham, namun tetap menjaga sebagian portofolio dalam instrumen yang lebih rendah risiko seperti obligasi.
Diversifikasi adalah strategi untuk mengurangi risiko dalam portofolio investasi dengan memiliki berbagai jenis aset. Diversifikasi membantu menyeimbangkan risiko dan potensi imbal hasil. Dalam menentukan alokasi aset, pastikan untuk mendiversifikasi investasi Anda di berbagai jenis aset yang berbeda, seperti saham, obligasi, dan reksa dana, serta di berbagai sektor dan geografis.
Contohnya, jika Anda mengalokasikan 60% saham dalam portofolio, pastikan untuk mendiversifikasikan saham tersebut ke dalam berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, dan energi, serta memilih saham dari pasar domestik dan internasional.
Untuk menghitung alokasi aset yang optimal, Anda bisa menggunakan metode Mean-Variance Optimization (MVO), yang diperkenalkan oleh Harry Markowitz. Metode ini membantu untuk memilih kombinasi aset yang memaksimalkan imbal hasil dengan mempertimbangkan tingkat risiko.
Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat portofolio investasi jangka panjang dengan alokasi 80% pada saham dan 20% pada obligasi, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu:
Asumsi data historis
Langkah perhitungan
| Return portofolio = (bobot saham × return saham) + (bobot obligasi × return obligasi) |
= (0.8 × 12%) + (0.2 × 5%)
= 9.6% + 1%
= 10.6%
| (bobot saham² × volatilitas_saham²) + (bobot obligasi² × volatilitas_obligasi²) +(2 × bobot saham × bobot obligasi × volatilitas saham × volatilitas obligasi × korelasi) |
= (0.8² × 15%²) + (0.2² × 6%²) + (2 × 0.8 × 0.2 × 15% × 6% × 0.25)
= 0.0144 + 0.000144 + 0.00072
= 0.015264
Dengan alokasi 80% saham dan 20% obligasi, portofolio Anda memiliki return tahunan rata-rata sekitar 10,6%, dengan risiko atau volatilitas sekitar 12,4%. Kombinasi ini menunjukkan portofolio yang agresif dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, namun dengan tingkat risiko yang masih relatif terukur untuk investor dengan profil risiko agresif dan berorientasi jangka panjang.
Menentukan alokasi aset yang optimal untuk portofolio investasi jangka panjang melibatkan beberapa langkah, seperti menilai profil risiko, menetapkan tujuan investasi, mempertimbangkan horizon waktu, dan menerapkan diversifikasi.
Salah satu pilihan yang praktis untuk investor jangka panjang, terutama yang memiliki profil risiko agresif, adalah berinvestasi di reksa dana saham. Dana Anda akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI) dan akan terdiversifikasi secara otomatis.
Anda bisa menemukan berbagai produk reksa dana saham di Makmur, salah satunya Sucorinvest Maxi Fund. Berdasarkan fund fact sheet 31 Oktober 2025, terdapat beberapa sektor saham yang menjadi fokus investasi. Sektor yang paling dominan adalah keuangan, khususnya perbankan, yang mencerminkan orientasi pada stabilitas dan potensi pertumbuhan dari institusi keuangan besar.
Selain itu, terdapat eksposur pada saham di sektor energi, yang memberikan peluang imbal hasil dari komoditas seperti batu bara dan logam. Saham sektor properti dan real estate, sektor barang konsumsi, dan sektor infrastruktur juga mencerminkan strategi diversifikasi reksa dana saham ini untuk mengelola risiko dan memaksimalkan potensi pertumbuhan portofolio. Hasilnya? Berdasarkan data per 08 Desember 2025, Sucorinvest Maxi Fund mencatatkan 42,85% dalam 1 tahun terakhir, dan dalam 5 tahun terakhir telah bertumbuh 60,77%.
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo December Thrive, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Risiko dan imbal hasil merupakan dua faktor yang dipertimbangkan saat berinvestasi. Untuk membantu Anda dalam menyeimbangkan dua elemen tersebut, lahirlah berbagai teori dan pendekatan analisis portofolio. Salah satu yang paling berpengaruh adalah teori portofolio optimal yang dikembangkan oleh Harry Markowitz. Ia meraih penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 1990 atas kontribusinya dalam mengembangkan teori […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, pengambilan keputusan yang bijak memerlukan pendekatan berbasis data dan analisis yang mendalam. Maka dari itu, konsep Net Present Value (NPV) digunakan investor untuk menilai apakah sebuah investasi menguntungkan atau tidak, dengan cara menghitung seluruh arus kas di masa depan, lalu mengubahnya ke nilai saat ini. Dengan memahami konsep ini, Anda […]
Key Takeaways: Investor seringkali dihadapkan pada pilihan yang memiliki risiko ketika berinvestasi saham. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda perlu menerapkan risk reward ratio (RR) sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh para trader dan investor profesional seperti Van K. Tharp, yang dikenal sebagai salah satu ahli […]
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, portofolio Anda mungkin pernah mengalami fase naik dan turun, fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar dan di sinilah perhitungan downside risk berperan penting, karena dengan mengukurnya Anda dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kerugian yang akan terjadi kembali di masa depan. Selain downside risk, ada pula indikator penting lainnya yang […]
Key Takeaways: Tren penurunan suku bunga sepanjang 2025 menjadi salah satu katalis utama yang memperkuat optimisme di pasar pendapatan tetap. Setelah melakukan pemangkasan pertama pada September, The Fed diperkirakan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Desember 2025. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sejak awal […]