PT Super Bank Indonesia Tbk akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan harga penawaran Rp635 per saham yang diikuti oleh lonjakan partisipasi investor dalam penawaran umum perdana saham pada Desember 2025. Hal ini mencerminkan dinamika baru di pasar modal Indonesia dengan jumlah pemesanan yang mencapai lebih dari 1 juta Single Investor Identification (SID), IPO SUPA tidak hanya menarik perhatian pelaku pasar, tetapi juga mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah partisipasi publik pada proses penawaran saham perdana di Indonesia.
Pencapaian ini menjadi indikator penting atas meningkatnya kepercayaan investor terhadap sektor perbankan digital serta kualitas emiten yang ditawarkan ke publik. Di tengah kondisi pasar yang selektif, tingginya minat terhadap IPO SUPA menunjukkan bahwa kombinasi model bisnis, prospek pertumbuhan, dan momentum pasar mampu mendorong antusiasme investor. Untuk memahami makna di balik rekor tersebut, beberapa aspek kunci berikut perlu dicermati lebih lanjut.
PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, merupakan bank digital yang fokus pada inklusi keuangan di Indonesia, dengan penekanan utama pada segmen underbanked, unbanked, dan UMKM melalui layanan perbankan digital seperti tabungan, deposito, pembayaran, serta pinjaman berbasis ekosistem (embedded lending).
Fokus tersebut tercermin dalam model bisnis inti SUPA yang mengandalkan penghimpunan dana melalui tabungan digital dan deposito, serta penyaluran kredit konsumtif dan produktif bagi UMKM. Di sisi transaksi, SUPA menghadirkan layanan pembayaran seperti QRIS dan transfer daring yang terintegrasi dengan berbagai platform mitra. Produk unggulan seperti Pinjaman Atur Sendiri (PAS) menunjukkan pertumbuhan yang pesat, sejalan dengan penerapan strategi digital-first tanpa jaringan kantor fisik, sehingga mendukung efisiensi operasional.
Pendekatan berbasis ekosistem ini mendorong pertumbuhan basis nasabah SUPA, yang didominasi oleh masyarakat underbanked/unbanked dan pelaku UMKM yang mengakses layanan melalui platform mitra digital terkemuka. Dalam ruang lingkup persaingan bank digital, SUPA saat ini menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 9,5%, berada di bawah SeaBank (29,5%) dan Bank Jago (24,3%), serta bersaing ketat dengan Bank Neo Commerce (9,2%) dan Allo Bank (8,5%) berdasarkan data 2025.
Sejalan dengan momentum pertumbuhan tersebut, keputusan SUPA untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) tidak terlepas dari upaya memperkuat struktur permodalan sekaligus meningkatkan kapasitas ekspansi bisnis. Melalui IPO ini, SUPA membuka akses pendanaan yang lebih luas guna mendukung pertumbuhan kredit, pengembangan teknologi. Langkah tersebut juga mencerminkan komitmen manajemen dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan meningkatkan transparansi sebagai emiten terbuka di pasar modal Indonesia.
Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp635 per saham, dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 4.406.612.300 lembar atau setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan struktur tersebut, Perseroan berpotensi menghimpun dana sekitar Rp2,80 triliun dari penawaran umum perdana saham ini.
Adapun jadwal pelaksanaan IPO adalah sebagai berikut:
Dana hasil IPO akan dimanfaatkan secara terukur untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan dengan rincian sebagai berikut:
SUPA mengalami perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan pada 2025 setelah bertahun-tahun mencatat kerugian. Pada 2022, perusahaan rugi bersih Rp155 miliar, memburuk menjadi Rp385 miliar di 2023 dan Rp366 miliar di 2024, terutama akibat beban operasional yang melebihi pendapatan bunga, seperti Rp1,03 triliun pada 2024 meski pendapatan bunga mencapai Rp744 miliar. Namun, hingga semester I-2025, Superbank mencatat laba bersih Rp20 miliar dengan arus kas operasional positif Rp248 miliar, jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yang negatif.
Pada Januari-Agustus 2025, laba bersih melonjak menjadi Rp44,5 miliar, sementara hingga Juni 2025 kredit disalurkan Rp8,2 triliun (+32,2% yoy) dan pendapatan bunga bersih Rp665,3 miliar (+170,7% yoy). Laba bersih Kuartal III-2025 melonjak menjadi Rp60,1 miliar (+121,0% yoy) didukung pendapatan bunga bersih Rp1,1 triliun (+176% yoy), total aset Rp16,5 triliun (+70% yoy), Cost to Income Ratio (CIR) turun ke 70,1%, dan Net Interest Margin (NIM) 10,6%.

Sumber: Prospektus SUPA, 2025
IPO SUPA mencatatkan rekor baru di pasar modal Indonesia dengan partisipasi investor yang melampaui 1 juta Single Investor Identification (SID), menjadikannya IPO dengan basis investor terbesar hingga saat ini. Capaian tersebut mencerminkan daya tarik SUPA yang luas serta tingginya minat investor ritel terhadap prospek bank digital.
Tingginya partisipasi ini menegaskan meningkatnya inklusi pasar modal dan kepercayaan investor terhadap model bisnis SUPA dalam jangka panjang. Lebih dari sekadar aksi korporasi, IPO SUPA menjadi indikator kuat atas kedalaman permintaan domestik serta semakin matangnya ekosistem investasi ritel di Indonesia.
Rekor pemesanan yang dicapai oleh IPO PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) menjadi terlihat signifikan apabila dibandingkan dengan penawaran saham perdana sebelumnya di pasar modal Indonesia. Beberapa IPO yang sempat mencatatkan tingkat partisipasi investor yang tinggi, seperti saham RLCO dengan sekitar 750 ribu SID dan CDIA dengan kurang lebih 500 ribu SID, kini terlampaui oleh SUPA. Adapun pemesanan masif tersebut menimbulkan Oversubscribed hingga 318,69 kali.
Perbandingan ini menegaskan bahwa IPO SUPA bukan sekadar melanjutkan tren positif partisipasi investor ritel, melainkan menciptakan standar baru dalam skala permintaan publik.
Tingginya minat investor terhadap IPO SUPA didorong oleh kombinasi antara fundamental bisnis dan kredibilitas struktur penawaran. Salah satu faktor utama adalah dukungan penjamin emisi yang terdiri dari institusi pasar modal ternama. Berikut beberapa contoh performa saham pada hari perdagangan pertama dari masing-masing underwriter, antara lain:
Selain itu, rekam jejak para underwriter tersebut dalam menangani IPO berskala besar dan berprofil institusional turut meningkatkan keyakinan investor ritel maupun institusi. Sinergi antara narasi pertumbuhan bank digital, valuasi yang dinilai menarik, serta struktur penjaminan emisi yang solid menciptakan persepsi risiko yang lebih terkelola. Kondisi inilah yang pada akhirnya mendorong partisipasi investor secara masif dan membawa IPO SUPA mencatatkan rekor baru dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Dukungan tersebut tercermin pada tingginya tingkat pemesanan yang berdampak pada penjatahan saham yang sangat terbatas. Investor dengan pemesanan di bawah Rp100 juta hanya memperoleh alokasi sekitar 3–4 lot, sementara pemesanan di atas Rp100 juta mendapatkan penjatahan di kisaran ±1% dari total pemesanan. Tingkat penjatahan ini memberikan informasi bahwa kuatnya minat pasar terhadap IPO SUPA, sekaligus memperkuat persepsi bahwa penawaran perdana tersebut diserap dengan sangat agresif oleh investor dari berbagai segmen.
Investor perlu memahami bahwa saham IPO memiliki risiko yang relatif tinggi, terutama ketidakpastian harga setelah listing. Saat diperdagangkan di pasar sekunder, harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan akibat sentimen pasar serta aksi jual dari investor institusi maupun ritel. Tidak jarang, harga saham IPO turun di bawah harga penawaran awal, bahkan hingga masuk ke papan pemantauan khusus dalam kondisi tertentu. Oleh karena itu, instrumen ini lebih cocok bagi investor dengan toleransi risiko tinggi dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar modal.
Bagi investor Makmur yang lebih mengutamakan stabilitas dan menghindari volatilitas berlebih, reksa dana merupakan alternatif yang lebih aman. Dana Anda akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI), yang melakukan alokasi aset ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan pasar uang sesuai jenis reksa dana yang dipilih. Proses pemilihan aset didasarkan pada analisis fundamental yang mendalam serta evaluasi kondisi ekonomi makro, sehingga potensi pengelolaan portofolio menjadi lebih optimal.
Sebagai pilihan, Reksa Dana Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A (SSFIF-A) menarik untuk dipertimbangkan sebagai solusi diversifikasi berbasis syariah, dengan kinerja +9,96% dalam satu tahun terakhir (per 15 Desember 2025), mencerminkan pengelolaan yang konsisten dan terukur.
Itulah pembahasan mengenai prospek dan fundamental PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) menjelang penawaran umum perdananya. Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo December Thrive, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Mengetahui kondisi ekonomi merupakan hal yang sangat penting, terutama bagi investor. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur arah dan kondisi ekonomi adalah yield spread, yang memberikan petunjuk awal mengenai ekspektasi pasar terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, bahkan kemungkinan terjadinya resesi. Untuk itu, Anda perlu mengetahui bagaimana membaca yield spread agar dapat membuat […]
Key Takeaways: Memahami bagaimana suatu aset dinilai merupakan langkah krusial sebelum Anda mengambil keputusan finansial. Salah satu model yang banyak digunakan untuk menghitung nilai wajar sebuah aset investasi adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model penilaian CAPM ini memberikan pendekatan kuantitatif dalam menghubungkan risiko dan imbal hasil yang diharapkan dari suatu aset. CAPM pertama kali […]
Key Takeaways: Memasuki akhir tahun 2025, ini adalah waktu yang tepat untuk merencanakan investasi Anda di tahun 2026. Bagi Anda yang berminat untuk berinvestasi pada reksa dana saham, mengamati kinerja beberapa produk reksa dana saham sepanjang tahun 2025 dapat menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, Makmur telah merangkum daftar Top 3 Reksa Dana Saham yang […]
Key Takeaways: Investasi jangka panjang adalah strategi yang sering digunakan oleh investor untuk meraih pertumbuhan aset yang stabil dalam periode yang cukup lama, biasanya lebih dari lima tahun. Salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan investasi jangka panjang adalah alokasi aset yang optimal. Alokasi aset adalah strategi yang digunakan untuk membagi dana investasi ke dalam […]
Key Takeaways: Risiko dan imbal hasil merupakan dua faktor yang dipertimbangkan saat berinvestasi. Untuk membantu Anda dalam menyeimbangkan dua elemen tersebut, lahirlah berbagai teori dan pendekatan analisis portofolio. Salah satu yang paling berpengaruh adalah teori portofolio optimal yang dikembangkan oleh Harry Markowitz. Ia meraih penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 1990 atas kontribusinya dalam mengembangkan teori […]