Hai, Sobat Makmur! Kalian tentu tidak asing dengan kalimat “tidak ada hasil yang mengkhianati usaha”. Kalimat bijak ini mengajarkan agar terus berusaha dalam meraih cita-cita, karena hasil akan berbanding lurus usaha yang kamu lakukan. Kali ini, Makmur akan membawa kamu untuk mengenali lebih lanjut sosok superinvestor sukses yang merintis kekayaannya, yakni George Soros. Kisah suksesnya dalam berinvestasi bisa menjadi inspirasi bagi Sobat Makmur dalam berinvestasi. Ini dia kisahnya!
George Soros lahir di Budapest, Hungaria pada 12 Agustus 1930, yang lahir dari pasangan keturunan Yahudi. Masa kecil Soros cukup memprihatinkan karena ia hidup selama pendudukan Nazi pada tahun 1944–1945. Keluarga Soros berhasil selamat dari pendudukan Nazi di Hungaria berkat memalsukan dan menyamarkan identitasnya. Sebenarnya, nama asli George Soros adalah György Schwartz. Namun, pada 1936, kedua orang tua Soros yakni Tividar and Erzebat Schwartz mengubah nama Schwartz menjadi Soros agar terhindar dari operasi Nazi. Setelah perang dunia kedua berakhir, keluarga Soros pindah ke Inggris pada tahun 1947 untuk memperbaiki nasib. Di London, Soros sempat bekerja paruh waktu (part time) sebagai porter kereta api dan pelayan klub malam untuk membiayai kuliahnya di London School of Economics. Soros meraih Sarjana Sains dalam bidang filsafat pada tahun 1951 dan Magister Sains dalam bidang filsafat pada tahun 1954 dari London School of Economics.
Setelah lulus dari bangku kuliah, Soros bekerja sebagai trader dan analis di sejumlah perusahaan yang berpusat di London. Pada tahun-tahun awalnya berkarier di London, Soros mengembangkan minatnya pada teori ekonomi dan mulai memahami bagaimana teori tersebut dapat diterapkan di pasar keuangan. Soros menghubungkan antara kekuatan ekonomi makro dan kaitannya dengan pasar. Pada akhirnya, Soros menggunakan pengetahuan ini untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Pada tahun 1956, ia hijrah ke Amerika Serikat (AS). Di sinilah awal mula Soros memasuki dunia keuangan dan investasi, tempat dimana dirinya meraup banyak keuntungan dan kekayaan.
Pada awal karirnya, Soros bekerja di perusahaan pialang Wall Street, yakni F.M. Mayer sejak 1956 hingga 1959. Di sana, Soros menspesialisasikan diri untuk menganalisis saham-saham yang melantai di bursa Eropa. Kala itu, saham-saham Eropa mulai populer di kalangan investor institusional AS setelah terbentuknya Coal and Steel Community.
Setelah bekerja di beberapa perusahaan lain, pada tahun 1973, Soros mendirikan Perusahaan hedge fund miliknya sendiri, yakni Soros Fund, yang kemudian berganti nama menjadi Quantum Fund dengan modal dana US$12 juta dari para investor. Namun, dalam waktu singkat, perusahaan besutan Soros mampu dengan cepat memperoleh reputasi dari investor. Hal ini berkat strategi investasinya yang sukses dengan menggunakan pendekatan inovatif terhadap pasar. Soros yang menggunakan pendekatan makro ekonomi berfokus pada investasi di pasar keuangan berdasarkan pemahamannya tentang kekuatan ekonomi.
Dalam berinvestasi, Soros menggunakan filosofi refleksivitas. Gagasan dalam filosofi ini adalah pelaku pasar dapat mempengaruhi kondisi pasar itu sendiri. Fenomena ini mampu menciptakan siklus yang dapat menyebabkan suatu aset menjadi salah harga (undervalued) dan menyimpang dari harga atau nilai dasarnya. Kemampuan Soros untuk mengidentifikasi aset dengan nilai di bawah harga pasar menghasilkan keuntungan bagi kliennya. Selain itu, Soros juga dikenal karena keberaniannya untuk mengambil risiko di saat investor lain enggan melakukannya. Soros juga memperoleh pundi-pundi kekayaannya dengan berinvestasi di negara-negara berkembang.
Salah satu aksi Soros paling ikonik adalah pada tahun 1992, dimana Soros melakukan trading dan melakukan taruhan terhadap mata uang Inggris, yakni pound sterling. Saat itu, pemerintah Inggris berusaha mempertahankan nilai tukar pound dalam rentang yang sempit terhadap mata uang Jerman yang masih berlaku kala itu, yakni Deutsche Mark. Namun, Soros melihat bahwa ekonomi Inggris sedang terpuruk saat itu, dimana pemerintah Inggris tidak mampu memenuhi target ekonominya. Pandangan Soros, nilai tukar pound Inggris perlu didevaluasi. Devaluasi adalah kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah untuk melakukan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri.
Bermodalkan analisis tersebut, Soros dan perusahaan investasinya, Soros Fund Management, memasang taruhan besar terhadap pound, meminjam pound, lalu menjualnya di pasar. Ketika pound akhirnya mengalami devaluasi, Soros mampu membeli kembali (buyback) mata uang tersebut dengan harga yang jauh lebih rendah. Dari proses ini, Soros mampu menghasilkan keuntungan lebih dari US$1 miliar hanya dalam satu hari. Soros kemudian dikukuhkan sebagai salah satu trading paling cerdas dan sukses, terutama dalam instrumen mata uang.
Kelihaian Soros membawa dia menjadi salah satu orang paling tajir di dunia. Pada 2024, Majalah Forbes menobatkan Soros sebagai orang paling kaya ke-156 di Amerika Serikat dan miliarder terkaya ke-409 di dunia.
Dari kisah sukses George Soros tersebut, ada beberapa pelajaran dan poin penting yang bisa Sobat Makmur terapkan dalam berinvestasi.
1. Memahami Kondisi Psikologi Pasar
Soros menggunakan filosofi refleksivitas, dimana pelaku pasar dapat mempengaruhi pasar itu sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi Sobat Makmur untuk memperhatikan perilaku dan sentimen pasar untuk mengidentifikasi peluang investasi. Ada baiknya, Sobat Makmur juga mencermati tren makroekonomi global seperti tren pertumbuhan ekonomi, perubahan suku bunga, dan tingkat inflasi. Dengan mengetahui sentimen global kamu berpotensi menghasilkan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
2. Berani Melawan Arus (Contrarian)
Salah satu kunci sukses George Soros adalah berani melawan arus. Soros tidak segan melakukan tindakan/aksi yang berlawanan dengan mayoritas pasar jika analisisnya mendukung keputusan tersebut. Bahkan, Soros mencari peluang keuntungan di tempat-tempat yang dianggap terlalu riskan atau tidak populer oleh kebanyakan investor. Namun, tentunya hal ini disertai dengan pemahaman mendalam tentang pasar yang dituju
3. Berani Mengambil RisikoSoros menganut prinsip high risk high return. Soros dikenal karena keberaniannya untuk mengambil risiko di saat investor lain bersikap ragu-ragu. Namun, dalam mengambil keputusan investasi, Soros juga menerapkan teori refleksivitas hingga pendekatan investasi secara makro. Perpaduan unik ini tidak hanya membedakan Soros dari investor lain, tetapi juga menjadikannya salah satu tokoh paling sukses dan disegani di dunia trading dan hedge fund.
Nah, Sobat Makmur, tentunya banyak pelajaran dan inspirasi yang bisa kamu dapatkan dari kisah sukses George Soros. Selain membutuhkan strategi dan analisis yang tepat, untuk menjadi investor sukses kamu juga harus mengenali profil risiko dan juga memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Sebab, dana yang kamu investasikan di instrumen reksa dana akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI) sehingga kamu tidak perlu repot mengelola portofolio sendiri.
Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana terbaik dari manajer investasi terbaik di tanah air, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo Superb September 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Pasar global kembali menghadapi ketidakpastian seiring meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah. Setelah serangan udara Israel ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, Iran merespon dengan aksi balasan militer pada Sabtu, 14 Juni 2025. Ketegangan antara kedua negara ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di kawasan, tetapi juga berisiko mempengaruhi pergerakan harga […]
Dalam dunia investasi, pergerakan pasar tidak dapat sepenuhnya dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik, mulai dari rilis data ekonomi, kebijakan bank sentral, hingga dinamika geopolitik. Di tengah kondisi yang fluktuatif ini, pemahaman terhadap konsep risk-on dan risk-off menjadi penting bagi investor agar dapat menyusun strategi investasi yang tepat sesuai arah […]
Hai, Sobat Makmur! Negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan pasar global. Kali ini, pertemuan lanjutan digelar di London sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan yang meningkat sejak awal tahun. Tak hanya menjadi momen penting dalam hubungan kedua negara, perundingan ini juga berpotensi mempengaruhi pasar keuangan global. Dalam artikel ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Di tengah melambatnya pertumbuhan kredit secara keseluruhan, ada satu jenis kredit yang justru mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu kredit investasi. Pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan hanya tercatat 8,5% year-on-year (yoy), kredit investasi justru tumbuh 15,3% yoy di bulan April 2025. Ini menunjukkan bahwa sektor-sektor yang menerima kredit investasi, seperti sektor pertambangan, transportasi, […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam dunia investasi, memahami dinamika kebijakan moneter sangat penting agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat. Dua istilah yang sering muncul dan memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan adalah hawkish dan dovish. Kamu mungkin pernah mendengarnya, tapi sudahkah kamu benar-benar memahami apa arti keduanya dan bagaimana dampaknya terhadap investasi? Memahami Istilah Hawkish […]
Hai, Sobat Makmur! Memasuki bulan Juni, musim pembagian dividen masih berlangsung. Sejumlah emiten yang tergabung dalam indeks IDX80 dijadwalkan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Momentum ini menjadi salah satu daya tarik bagi investor jangka menengah maupun panjang, khususnya bagi mereka yang mengincar dividend yield tinggi sebagai sumber pendapatan pasif (passive income). Dalam artikel […]