Hai, Sobat Makmur! Dalam berinvestasi, kamu pasti menjadikan banyak faktor sebagai pertimbangan. Tak terkecuali dalam berinvestasi reksa dana. Dalam memilih reksa dana, salah satu aspek yang bisa kamu jadikan pertimbangan adalah besaran asset under management (AUM). Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai AUM dan alasan kenapa AUM bisa kamu jadikan pertimbangan dalam berinvestasi reksa dana. Yuk, disimak!
Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu AUM. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) adalah total nilai pasar dari seluruh aset yang dikelola oleh lembaga keuangan tertentu. Dalam terminologi reksa dana, AUM merupakan total nilai pasar yang diperoleh ketika investor mempercayakan dana investasinya kepada Manajer Investasi (MI). Sehingga, istilah AUM mengacu pada total nilai dana yang dikelola oleh MI dalam suatu reksa dana.
Ada beberapa alasan mengapa AUM bisa kamu jadikan pertimbangan dalam memilih reksa dana.
1. Indikator Likuiditas
Semakin besar nilai AUM, semakin kecil pula kemungkinan reksa dana tersebut terkena risiko likuiditas. Reksa dana dengan AUM besar biasanya menunjukkan likuiditas yang tinggi. Artinya, investor akan lebih mudah untuk keluar dan masuk tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Dalam artian, semakin besar AUM, maka semakin tinggi jaminan adanya kesediaan dana jika terjadi pencairan reksa dana dalam jumlah besar.
Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.23/POJK.04/2016, OJK mewajibkan AUM minimal sebuah reksa dana adalah Rp10 miliar. Untuk menghindari risiko likuiditas, sebaiknya kamu menghindari reksa dana dengan nilai AUM mendekati Rp10 miliar dan hendaknya memilih reksa dana dengan nilai AUM yang lebih besar.
2. Indikator Kepercayaan Investor
AUM sering digunakan sebagai indikator seberapa besar suatu reksa dana dan seberapa tinggi kepercayaan investor terhadap MI yang mengelolanya. Semakin besar AUM suatu reksa dana, semakin besar pula kepercayaan investor terhadap MI dan potensi produk tersebut. Besarnya dana yang terkumpul juga menunjukkan bahwa reksa dana tersebut memiliki rekam jejak yang baik. Sebab, investor cenderung memilih produk dengan kinerja yang stabil dan terbukti dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, MI yang mengelola reksa dana dengan AUM besar umumnya memiliki lebih banyak sumber daya untuk melakukan riset dan analisis. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan MI untuk mengambil keputusan investasi yang lebih tepat, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kepercayaan investor.
Meskipun reksa dana dengan AUM yang besar sering dipandang sebagai hal yang positif, bukan berarti reksa dana dengan AUM besar selalu lebih baik. Dalam beberapa kasus, reksa dana dengan AUM kecil bisa memberikan hasil yang lebih tinggi karena adanya fleksibilitas MI dalam mengalokasikan dana ke aset dengan likuiditas lebih rendah namun berpotensi memberikan imbal hasil tinggi.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu juga mencermati hal-hal berikut ini sebelum membeli reksa dana
1. Cermati Komposisi Portofolio
Sebelum membeli reksa dana, pastikan kamu mencermati mayoritas komposisi portofolio. Kamu bisa mencermati komposisi portofolio reksa dana pendapatan tetap dalam top holding yang terlampir pada fund fact sheet yang diterbitkan MI secara berkala. Misal, kamu akan membeli reksa dana pendapatan tetap, dimana mayoritas portofolio dari reksa dana ini adalah efek yang bersifat utang (obligasi dan/atau sukuk). Pastikan surat utang yang menjadi portofolio dalam reksa dana pendapatan tetap merupakan obligasi yang memiliki peringkat atau rating yang baik dari lembaga pemeringkat yang kompeten. Saat ini terdapat empat lembaga pemeringkat obligasi yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni PT Pemeringkat Efek Indonesia, Moody’s Investor Service, Standard & Poor’s, dan Fitch Ratings. Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa perusahaan yang menerbitkan surat utang sedang tidak dalam kondisi pailit dan gagal bayar. Jika kamu berencana membeli reksa dana saham, pastikan saham yang masuk ke portofolio adalah saham-saham berfundamental bagus.
2. Memantau Kinerja Historis
Dalam memantau kinerja historis reksa dana, kamu bisa mencermati aspek maximum drawdown, yakni istilah untuk mengukur tingkat penurunan kinerja maksimal suatu reksa dana selama periode waktu tertentu dari puncak tertinggi hingga titik terendah sebelum kembali pulih. Misal, drawdown pada reksa dana Insight Renewable Energy Fund sebesar 0.00% dalam 1 tahun (per 16 Oktober 2024). Angka ini menandakan bahwa penurunan dari titik tertinggi ke titik terendah pada reksa dana Insight Renewable Energy Fund selama periode 1 tahun sebesar 0.00%. Selain dari drawdown, kamu juga bisa melihat kinerja reksa dana yang akan kamu beli dan membandingkannya dengan benchmark yang tertuang dalam fund fact sheet reksa dana.
3. Cermati Risiko
Reksa dana kerap dianggap sebagai instrumen investasi yang ideal dan aman untuk investor pemula. Akan tetapi, reksa dana tetap memiliki risiko yang harus kamu cermati sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Risiko yang terkandung dalam reksa dana tergantung dari jenis reksa dana yang kamu pilih. Sebab, masing-masing reksa dana memiliki komposisi portofolio yang berbeda, sehingga risiko yang terkandung juga berbeda. Sejumlah risiko investasi dalam reksa dana diantaranya risiko likuiditas, risiko penurunan nilai investasi, hingga risiko gagal bayar.
Nah, Sobat Makmur, itu dia alasan kenapa AUM bisa menjadi pertimbangan kamu dalam memilih reksa dana. Tentunya, selain AUM kamu juga perlu mencermati faktor lain seperti reputasi manajer investasi, stabilitas kinerja reksa dana, dan faktor risiko. Yang terpenting, pastikan kamu membeli reksa dana di platform terpercaya seperti Makmur. Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Outstanding October, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Dalam berinvestasi, kamu pasti memiliki target atau tujuan yang dipasang. Untuk memastikan apakah kinerja portofolio masih sesuai (inline) dengan tujuan, kamu harus melakukan evaluasi portofolio. Dalam artikel ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal pentingnya evaluasi portofolio dan cara melakukan evaluasi portofolio. Yuk, disimak! Apa Itu Evaluasi Portofolio? Evaluasi portofolio investasi adalah […]
Hai, Sobat Makmur! Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, tahun depan pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari semula 11% menjadi 12%. Di sisi lain, pemerintah juga baru saja mengumumkan adanya kenaikan rata-rata upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang juga akan dibarengi dengan kenaikan upah minimum regional (UMR). Kenaikan PPN yang dibarengi dengan […]
Hai, Sobat Makmur! Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, instrumen investasi berbasis syariah tentu memiliki potensi untuk berkembang. Dalam implementasinya, investasi syariah merupakan investasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan sesuai dengan prinsip dan hukum Islam. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan salah satu instrumen investasi berbasis syariah, yakni […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam hitungan pekan, kita akan segera memasuki tahun 2025. Apakah Sobat Makmur sudah menentukan strategi investasi untuk tahun depan? Jika belum, Makmur akan membantu Sobat Makmur dalam menentukan strategi investasi. Dalam hal ini, strategi yang dibahas adalah investasi pasif VS investasi aktif dan bagaimana strategi yang cocok diterapkan di 2025. Yuk, disimak! […]
Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu pernah mendengar istilah window dressing? Window dressing merupakan fenomena yang cukup ditunggu-tunggu oleh investor pasar modal karena dianggap sebagai momentum terbaik untuk melakukan akumulasi dan penjualan aset. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam mengenai apa itu window dressing serta strategi terbaik memanfaatkan momentum ini. […]
Hai, Sobat Makmur! Sebentar lagi pasar modal Indonesia akan diramaikan dengan hadirnya saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024. Kehadiran AADI tentu menambah daftar panjang saham perusahaan tambang batubara yang melantai di BEI. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk […]