Artikel

Mengenal Apa Itu Risk-off dan Risk-on dan Pentingnya Memahami Siklus Pasar bagi Investor

author
Content Management
author
13 Juni 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Dalam dunia investasi, pergerakan pasar tidak dapat sepenuhnya dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik, mulai dari rilis data ekonomi, kebijakan bank sentral, hingga dinamika geopolitik. Di tengah kondisi yang fluktuatif ini, pemahaman terhadap konsep risk-on dan risk-off menjadi penting bagi investor agar dapat menyusun strategi investasi yang tepat sesuai arah pergerakan pasar. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas apa yang dimaksud dengan kondisi risk-on dan risk-off, faktor-faktor yang memicunya, serta bagaimana investor dapat menyesuaikan strategi investasi secara optimal untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Pengertian Risk-on dan Risk-off

Secara sederhana, risk-on adalah kondisi pasar ketika investor menunjukkan toleransi risiko yang lebih tinggi. Pada fase ini, sentimen terhadap prospek pertumbuhan ekonomi cenderung positif, mendorong aliran dana ke aset berisiko seperti saham, komoditas, dan reksa dana berbasis ekuitas.

Sebaliknya, risk-off adalah situasi ketika ketidakpastian pasar meningkat, misalnya akibat pelemahan ekonomi global, konflik geopolitik, atau kebijakan suku bunga yang agresif. Dalam kondisi seperti ini, investor umumnya cenderung menghindari risiko dan mengalihkan portofolionya ke instrumen yang lebih defensif, seperti emas, obligasi pemerintah, instrumen pasar uang, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana pendapatan tetap.

Faktor Pemicu Pergeseran Sentimen

Transisi antara kondisi risk-on dan risk-off (atau sebaliknya) umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental maupun sentimen global yang saling berkaitan. Beberapa faktor utama yang biasanya menjadi pemicu antara lain:

  1. Data Ekonomi
    Rilis indikator ekonomi seperti inflasi, angka pengangguran, neraca dagang, penjualan ritel, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), dan indikator ekonomi lainnya menjadi acuan utama bagi investor dalam menilai prospek ekonomi. Data yang kuat biasanya mendukung kondisi risk-on, sementara data yang lemah cenderung memicu peralihan ke risk-off.
  2. Kebijakan Bank Sentral
    Keputusan suku bunga, proyeksi inflasi, serta sinyal kebijakan moneter dari bank sentral seperti The Federal Reserve (The Fed), European Central Bank (ECB), atau Bank Indonesia (BI) sangat berpengaruh terhadap sentimen pasar. Kenaikan suku bunga secara agresif seringkali memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi dan mendorong sentimen risk-off. Sebaliknya, kebijakan seperti penurunan suku bunga atau sinyal dovish (cenderung mendukung pelonggaran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi) dari bank sentral dapat meningkatkan optimisme pasar dan mendorong peralihan ke kondisi risk-on.
  3. Situasi Geopolitik
    Ketegangan antar negara, gangguan rantai pasok global, hingga risiko politik domestik dapat meningkatkan ketidakpastian dan mendorong investor beralih ke aset yang lebih aman (safe haven). Sebaliknya, meredanya konflik atau tercapainya kesepakatan dagang bisa memulihkan kepercayaan pasar dan memicu risk-on.
  4. Sentimen Pasar
    Persepsi investor terhadap kondisi makroekonomi, laporan kinerja emiten, serta ekspektasi terhadap risiko jangka pendek maupun panjang dapat memengaruhi arah pasar. Di samping itu, faktor psikologis seperti fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) juga turut membentuk dinamika risk-on dan risk-off. Sentimen greed cenderung mendorong investor mengambil risiko lebih tinggi, memicu kondisi risk-on. Sebaliknya, dominasi fear cenderung menyebabkan investor menghindari risiko dan beralih ke aset defensif yang menciptakan kondisi risk-off, terutama di tengah volatilitas pasar yang tinggi.

Menyesuaikan Strategi Investasi dengan Dinamika Risk-On dan Risk-Off

Memahami siklus risk-on dan risk-off penting bagi semua investor, baik institusi maupun individu, terutama bagi investor yang mengelola portofolio jangka menengah hingga panjang. Dengan menyesuaikan strategi investasi terhadap perubahan sentimen pasar, Anda dapat meminimalkan risiko investasi.

Dalam kondisi risk-on, investor cenderung meningkatkan eksposur ke instrumen dengan potensi imbal hasil lebih tinggi, seperti saham, reksa dana saham, atau reksa dana indeks yang berbasis kinerja IHSG, seperti LQ45, Infobank15 (indeks yang berisi 15 saham perbankan dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi), dan sub-indeks lainnya. 

Salah satu instrumen reksa dana indeks yang dapat dipertimbangkan adalah Reksa Dana STAR Infobank15 Kelas Utama, yang mengalokasikan mayoritas portofolionya pada saham-saham anggota Indeks Infobank15. Produk ini memberikan eksposur langsung ke sektor perbankan Indonesia yang prospektif, serta dikelola oleh Manajer Investasi (MI) profesional yang memahami dinamika pasar.

Sebaliknya, dalam kondisi risk-off, investor cenderung mengambil sikap lebih defensif (mengutamakan perlindungan modal dan kestabilan nilai portofolio). Strategi alokasi aset yang lebih konservatif seperti memperbesar porsi pada Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dan Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dapat menjadi pilihan untuk menjaga stabilitas portofolio.

RDPT adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan minimal 80% portofolionya pada surat utang (obligasi). Instrumen ini cenderung memberikan kestabilan nilai serta potensi imbal hasil berkala.

RDPU cocok bagi investor yang mengutamakan likuiditas dan kestabilan nilai investasi dalam jangka pendek. Instrumen ini mengalokasikan dananya sepenuhnya pada pasar uang, seperti deposito dan surat berharga jangka pendek, dengan risiko yang relatif rendah.

Itulah penjelasan mengenai strategi investasi berdasarkan kondisi risk-on dan risk-off. Dengan memahami dinamika ini, Anda dapat menyusun strategi investasi yang lebih optimal terhadap perubahan pasar. Pastikan juga Anda memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko, guna menjaga kestabilan portofolio dan mendukung tercapainya tujuan finansial jangka panjang.


Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo June Invest dan promo Semua Bisa Makmur.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Danantara Percepat Konsolidasi BUMN, Momentum Positif bagi Saham BUMN Strategis

Key Takeaways: Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) mempercepat pelaksanaan program strategis untuk mendukung transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga akhir 2025, terdapat 22 program prioritas yang tersebar dalam tiga klaster utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Langkah ini menandai upaya serius Danantara dalam mengoptimalkan portofolio BUMN dalam lima bulan tersisa tahun ini. Dalam artikel ini, […]

author
Content Management
calendar
29 Juli 2025
Artikel

Kredit Perbankan Masih Melambat di Tengah Pelonggaran BI Rate, Investor Dapat Cermati Strategi Ini

Key Takeaways: Pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun belum sepenuhnya memberikan dampak nyata ke sektor riil. Di tengah kondisi global yang belum sepenuhnya pulih, upaya bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik masih menghadapi tantangan struktural, termasuk lemahnya permintaan kredit dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. Dalam artikel ini, […]

author
Content Management
calendar
28 Juli 2025
Artikel

Pahami Siklus Inflasi Sebelum Memilih Aset Investasi Jangka Panjang

Key Takeaways: Inflasi adalah faktor utama yang mempengaruhi perekonomian dan aset investasi yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti permintaan yang lebih tinggi dibandingkan pasokan, melonjaknya biaya produksi, hingga kebijakan moneter yang longgar. Fenomena inflasi biasanya ditandai kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode, yang dapat menggerus daya beli uang. Sebagai contoh, uang Rp100.000 […]

author
Content Management
calendar
24 Juli 2025
Artikel

Sore: Istri dari Masa Depan, Lalu Bagaimana dengan Masa Depan Finansial Anda?

Key Takeaways: Bagaimana jika Anda dapat bertemu dengan diri Anda sendiri dari masa depan dan diberi tahu keputusan apa yang seharusnya Anda ambil hari ini? Kira-kira, apa yang akan ia katakan? “Jaga kesehatan,” mungkin. Tapi bisa juga “Anda seharusnya mulai investasi lebih awal.” Pertanyaan tersebut menjadi inti dari film Sore: Istri dari Masa Depan, sebuah […]

author
Content Management
calendar
21 Juli 2025
Artikel

Indef Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,5%, Ketegangan Dagang dan Strategi Fiskal Konservatif Jadi Penyebab

Key Takeaways: Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada 2025. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 4,5%, lebih rendah dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,2% maupun proyeksi Bank Indonesia (BI) di kisaran 4,6%–5,4%. Pemangkasan ini mencerminkan tekanan yang belum mereda, baik dari […]

author
Content Management
calendar
18 Juli 2025
Artikel

Beberapa Rasio Keuangan yang Menjadi Indikator Penting Sebelum Berinvestasi Saham

Key Takeaways: Investasi saham menawarkan peluang dan potensi return yang cukup besar, meskipun tidak lepas dari risiko. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham dari suatu perusahaan, penting bagi Anda untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap kondisi keuangan perusahaan tersebut.  Ada beberapa rasio keuangan yang umumnya digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan sebuah emiten atau […]

author
Content Management
calendar
16 Juli 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.