Artikel

Mengenal Kebijakan 4 Bank Sentral Utama Dunia dan Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia

author
Content Management
author
21 October 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Kebijakan suku bunga bank sentral menjadi salah satu sentimen yang cukup vital bagi investor pasar modal. Sebab, naik atau turunnya suku bunga acuan akan berdampak ke instrumen investasi yang kamu punya, baik itu saham, obligasi, mata uang atau foreign exchange (forex), maupun reksa dana. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan sejumlah bank sentral utama yang kebijakan suku bunganya bisa berdampak ke pasar modal. Pastinya, artikel ini akan bermanfaat bagi kamu dalam mengambil keputusan berinvestasi. Yuk, disimak!

Apa Itu Bank Sentral?

Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada baiknya kamu berkenalan dengan bank sentral dan perannya dalam perekonomian. Bank sentral adalah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di suatu negara. Bank sentral juga bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi sistem keuangan di suatu negara. Salah satu peran bank sentral adalah menjalankan kebijakan suku bunga. Dengan mengubah suku bunga, bank sentral dapat mempengaruhi tingkat investasi, konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, peran bank sentral dijalankan oleh Bank Indonesia (BI).

Bank Sentral Paling Berpengaruh

Hampir seluruh negara di dunia memiliki bank sentral, yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi sistem keuangan di negara tersebut. Dari banyaknya jumlah bank sentral di dunia, ada sejumlah bank sentral yang kebijakannya memiliki pengaruh paling besar.

1. Federal Reserve (The Fed), Amerika Serikat

Federal Reserve atau The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat (AS) dan dianggap sebagai bank sentral paling berpengaruh di dunia. The Fed memiliki 3 struktur utama, yakni 1 orang Dewan Gubernur, 12 Bank Federal Reserve, dan Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC). Kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh The Fed, seperti perubahan suku bunga acuan atau Federal Funds Rate (FFR), sering kali berdampak langsung pada ekonomi global. Hal ini mengingat status AS sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain itu, dolar AS merupakan mata uang yang digunakan dan diterima secara global. Sehingga, setiap tindakan, kebijakan, dan gerak-gerik The Fed bakal mempengaruhi kebijakan bank sentral negara-negara lain di seluruh dunia. Kebijakan The Fed juga mempengaruhi pasar mata uang, pasar saham, dan pasar obligasi internasional, sehingga kebijakan FFR menjadi salah satu sentimen paling dinantikan investor di seluruh dunia.

Kebijakan Terkini : Pada FOMC September 2024, The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%-5,0%. Ini merupakan pemangkasan suku bunga pertama dalam kurun waktu lebih dari 4 tahun terakhir atau sejak Maret 2020. Untuk Sobat Makmur ketahui, pemangkasan suku bunga ini dilatarbelakangi kondisi inflasi AS yang konsisten bergerak secara berkelanjutan menuju level yang ditargetkan, yakni 2%. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed tersebut juga menandai berakhirnya era suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama alias higher for longer. 

2. European Central Bank (ECB) – Uni Eropa

ECB bertanggung jawab atas kebijakan moneter di 19 negara-negara zona Eropa. ECB mengatur kebijakan suku bunga dan menjaga stabilitas harga di Eropa, yang berdampak besar pada ekonomi global, terutama di Eropa yang merupakan benua tempat berkumpulnya negara-negara maju dunia. Keputusan ECB akan mempengaruhi kurs Euro, yang merupakan salah satu mata uang utama dunia.

Kebijakan Terkini : Pada Kamis (17/10) pekan lalu, ECB kembali memangkas suku bunga acuannya pada Kamis (17/10). ECB memangkas suku bunga deposito utama sebesar 25 bps menjadi 3,25%. Ini merupakan pemangkasan suku bunga ketiga kalinya tahun ini, dan merupakan pemangkasan suku bunga berturut-turut dalam 13 tahun terakhir. Sejumlah faktor yang mendorong ECB memangkas Kembali suku bunga acuannya diantaranya inflasi yang mulai turun ke bawah 2%, pertimbangan risiko ekonomi, dan risiko geopolitik seperti berlanjutnya konflik Timur Tengah dan kebijakan calon presiden Amerika Serikat (AS).

3. People’s Bank of China (PBoC) – China

Selain AS, China merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sebagai bank sentral dari ekonomi terbesar kedua di dunia, peran People’s Bank of China (PBoC) sangat berpengaruh bagi dunia, terutama karena peran China dalam perdagangan global. Kebijakan nilai tukar dan suku bunga yang diambil PBoC memiliki pengaruh tidak hanya pada ekonomi domestik, tetapi juga pada stabilitas ekonomi global, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Misal, sebagai konsumen komoditas utama dunia seperti minyak, bijih besi, dan tembaga, kebijakan moneter China akan mempengaruhi permintaan global atas komoditas. Kebijakan stimulus PBoC yang memacu pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan harga komoditas, begitu juga sebaliknya. Ini sebabnya, kebijakan PBoC kerap menjadi perhatian investor pasar modal.

Kebijakan Terkini : Pada September 2024, memberikan fasilitas penurunan suku bunga pinjaman jangka menengah atau medium-term lending facility (MLF) menjadi 2% atau turun 30 bps. Pemotongan suku bunga MLF merupakan awal dari kebijakan stimulus China. Sebab, Gubernur PBoC mengisyaratkan suku bunga instrumen tersebut akan diturunkan sebesar 20 bps lagi menjadi 1,5% sesegera mungkin.

4. Bank Indonesia (BI) – Indonesia

Meski dampaknya tidak sebesar ketiga bank di atas, kebijakan Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia juga menjadi salah satu sentimen yang paling dinantikan oleh pelaku pasar. Pengumuman penurunan suku bunga sering kali disambut positif oleh investor sebagai tanda dukungan kebijakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, kenaikan suku bunga bisa dianggap sebagai langkah antisipasi untuk mengendalikan inflasi, yang bisa menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di masa depan. Kebijakan suku bunga BI juga menentukan arus masuk/keluar dana asing ke pasar modal Indonesia, mengingat status Indonesia sebagai pasar negara berkembang atau emerging market (EM).

Kebijakan Terkini: Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024, BI akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 6% dari sebelumnya 6,25%. Ini merupakan pemangkasan suku bunga yang pertama kali dilakukan BI sejak Februari 2021. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi pemangkasan BI rate kali ini, seperti kondisi nilai tukar rupiah yang sudah stabil, arah kebijakan The Fed yang kian jelas, rendahnya tingkat inflasi, hingga upaya untuk mendorong penyaluran kredit pembiayaan perbankan.

Bagaimana Investor Menyikapi Kebijakan Bank Sentral?

Dari penjelasan di atas, Sobat Makmur bisa menyimpulkan bahwa bank sentral utama di dunia telah menerapkan kebijakan pelonggaran moneter. Sebagai investor yang berkualitas, pastinya kamu harus tanggap dan cermat dalam memilih instrumen investasi di era suku bunga rendah. Instrumen yang bisa kamu lirik adalah reksa dana, khususnya reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap.

Reksa dana saham cocok kamu beli di kondisi suku bunga rendah. Sebab, menurunnya suku bunga acuan akan menurunkan biaya pinjaman emiten dan mampu meningkatkan daya ekspansi emiten, yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga saham. Selain reksa dana saham, kamu juga bisa melirik reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana ini merupakan jenis reksa dana yang paling diuntungkan. Sebab, mayoritas portofolionya merupakan efek yang bersifat utang (obligasi dan/atau sukuk). Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan cenderung naik, begitu juga sebaliknya.

Selain memilih reksa dana yang tepat, pastikan kamu juga membeli reksa dana di platform investasi terpercaya seperti Makmur. Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Outstanding October, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Kinerja Portofolio Perlu Dievaluasi Berkala, Bagaimana Caranya?

Hai, Sobat Makmur! Dalam berinvestasi, kamu pasti memiliki target atau tujuan yang dipasang. Untuk memastikan apakah kinerja portofolio masih sesuai (inline) dengan tujuan, kamu harus melakukan evaluasi portofolio. Dalam artikel ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal pentingnya evaluasi portofolio dan cara melakukan evaluasi portofolio. Yuk, disimak! Apa Itu Evaluasi Portofolio? Evaluasi portofolio investasi adalah […]

author
Content Management
calendar
11 December 2024
Artikel

PPN dan UMR Naik di 2025, Simak Tips Memilih Investasi yang Tepat

Hai, Sobat Makmur! Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, tahun depan pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari semula 11% menjadi 12%. Di sisi lain, pemerintah juga baru saja mengumumkan adanya kenaikan rata-rata upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang juga akan dibarengi dengan kenaikan upah minimum regional (UMR). Kenaikan PPN yang dibarengi dengan […]

author
Content Management
calendar
10 December 2024
Artikel

Reksa Dana Syariah Bisa Jadi Pilihan Investasi di 2025, Yuk Kenali Lebih Dekat!

Hai, Sobat Makmur! Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, instrumen investasi berbasis syariah tentu memiliki potensi untuk berkembang. Dalam implementasinya, investasi syariah merupakan investasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan sesuai dengan prinsip dan hukum Islam. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan salah satu instrumen investasi berbasis syariah, yakni […]

author
Content Management
calendar
09 December 2024
Artikel

Investasi Pasif VS Investasi Aktif, Mana yang Cocok Diterapkan di 2025?

Hai, Sobat Makmur! Dalam hitungan pekan, kita akan segera memasuki tahun 2025. Apakah Sobat Makmur sudah menentukan strategi investasi untuk tahun depan? Jika belum, Makmur akan membantu Sobat Makmur dalam menentukan strategi investasi. Dalam hal ini, strategi yang dibahas adalah investasi pasif VS investasi aktif dan bagaimana strategi yang cocok diterapkan di 2025. Yuk, disimak! […]

author
Content Management
calendar
05 December 2024
Artikel

Mengenal Window Dressing, Fenomena Pasar Modal yang Terjadi di Akhir Tahun

Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu pernah mendengar istilah window dressing? Window dressing merupakan fenomena yang cukup ditunggu-tunggu oleh investor pasar modal karena dianggap sebagai momentum terbaik untuk melakukan akumulasi dan penjualan aset. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam mengenai apa itu window dressing serta strategi terbaik memanfaatkan momentum ini. […]

author
Content Management
calendar
04 December 2024
Artikel

Akan Segera Melantai di Bursa, Intip Prospek Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Hai, Sobat Makmur! Sebentar lagi pasar modal Indonesia akan diramaikan dengan hadirnya saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024. Kehadiran AADI tentu menambah daftar panjang saham perusahaan tambang batubara yang melantai di BEI. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk […]

author
Content Management
calendar
03 December 2024
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2024 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.