Artikel

Indef Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,5%, Ketegangan Dagang dan Strategi Fiskal Konservatif Jadi Penyebab

author
Content Management
author
18 Juli 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • Di tengah kondisi ini, investor dapat mempertimbangkan strategi defensif melalui RDPT dan RDPU.
  • Ketegangan dagang global, kebijakan tarif Trump, dan konflik geopolitik jadi tekanan utama ekspor.
  • Strategi fiskal yang terlalu konservatif dinilai belum efektif mendongkrak konsumsi.
  • Di tengah kondisi ini, investor dapat mempertimbangkan strategi defensif melalui RDPT dan RDPU.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada 2025. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 4,5%, lebih rendah dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,2% maupun proyeksi Bank Indonesia (BI) di kisaran 4,6%–5,4%. Pemangkasan ini mencerminkan tekanan yang belum mereda, baik dari faktor global maupun domestik. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas faktor-faktor di balik revisi proyeksi ini, serta strategi investasi yang dapat dicermati di tengah potensi perlambatan ekonomi ke depan.

Mengenal Indef, Lembaga Riset Ekonomi Independen

Institute for Development of Economics and Finance, atau disingkat Indef, adalah lembaga riset independen yang berdiri sejak 1995 dan berfokus pada penelitian serta analisis kebijakan publik di bidang ekonomi. Lembaga ini menjadi salah satu rujukan dalam menilai efektivitas kebijakan pemerintah dan tren ekonomi nasional, khususnya dari sudut pandang yang kritis dan berbasis data.

Ketidakpastian Global Tekan Kinerja Ekspor Domestik

Pada awal juli 2025 indef memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 menjadi 4,5% dari proyeksi sebelumnya sebesar 5%. Penurunan ini mencerminkan tekanan domestik maupun global yang masih membayangi perekonomian nasional. 

Sebelumnya, sejumlah lembaga internasional juga telah memangkas outlook ekonomi global. International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan global menjadi 2,8% dari sebelumnya sebesar 3,3%, sementara Bank Dunia (World Bank) menjadi 2,3% dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7%. Ketidakpastian ini menciptakan tekanan tambahan bagi negara berkembang seperti Indonesia, terutama karena ketergantungan terhadap ekspor dan aliran investasi asing.

Di samping itu, Indef menyebutkan salah satu faktor utama dibalik pemangkasan proyeksi ekonomi domestik adalah melemahnya kinerja ekspor, tensi geopolitik global termasuk kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberikan tekanan pada permintaan ekspor Indonesia. Hal ini turut diperburuk oleh tren penurunan harga komoditas yang menjadi penopang utama neraca perdagangan nasional.

Pemulihan Ekonomi Terhambat oleh Strategi Fiskal yang Ketat

Efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun yang dilakukan pemerintah pada awal tahun justru menjadi penghambat pemulihan. Indef menilai bahwa pengalihan belanja ke program jangka panjang seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memberikan dampak langsung terhadap percepatan pertumbuhan. Konsumsi pemerintah bahkan tercatat tumbuh negatif sebesar -1,38% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal I-2025, menunjukkan lemahnya dorongan belanja negara terhadap ekonomi.

Tekanan domestik juga tercermin dari sisi konsumsi rumah tangga. Pada kuartal I-2025, konsumsi hanya tumbuh 4,89% yoy, lebih rendah dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 4,91% yoy. Capaian ini tergolong rendah, mengingat periode tersebut mencakup momentum Ramadhan dan Idul Fitri. Indef menilai tren ini mencerminkan pelemahan daya beli masyarakat yang menjadi tantangan struktural dan dapat membatasi ruang pemulihan ekonomi.

Strategi Investasi Defensif di Tengah Ketidakpastian Global

Di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global yang masih berlangsung, investor perlu menerapkan strategi defensif untuk menjaga keseimbangan portofolio tetap optimal. Adapun instrumen defensif yang dapat dipertimbangkan adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dan Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).

RDPT merupakan reksa dana yang menempatkan minimal 80% dananya pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi atau sukuk, baik dari pemerintah maupun korporasi. Instrumen ini cenderung memberikan imbal hasil yang lebih stabil dibandingkan saham, sehingga dapat dijadikan sebagai strategi defensif dalam kondisi pasar yang volatile.

Berikut 3 reksa dana pendapatan tetap unggulan Makmur yang memiliki kinerja solid dalam satu tahun terakhir per 16 Juli 2025:

  1. Sucorinvest Monthly Income Fund, kinerja 1Y 9,20%
  2. Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A, kinerja 1Y 9,15%
  3. Shinhan Sukuk Syariah I, kinerja 1Y 9,03%

*Disclaimer: kinerja masa lalu tidak menjamin hasil masa depan

Sementara itu, bagi investor yang mengutamakan likuiditas dan berfokus pada instrumen jangka pendek, RDPU dapat menjadi alternatif. RDPU mengalokasikan 100% portofolionya ke instrumen pasar uang seperti deposito, surat utang yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Berikut 3 reksa dana pasar uang unggulan Makmur yang memiliki kinerja solid dalam satu tahun terakhir per 16 Juli 2025:

  1. Capital Money Market Fund, kinerja 1Y 6,05%
  2. Sucorinvest Money Market Fund, kinerja 1Y 5,95%
  3. STAR Money Market Kelas Utama, kinerja 1Y 5,75%

*Disclaimer: kinerja masa lalu tidak menjamin hasil masa depan

Itulah pembahasan mengenai sejumlah faktor di balik pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 oleh Indef, serta strategi investasi yang dapat dipertimbangkan di tengah ketidakpastian global dan potensi perlambatan ekonomi ke depan.


Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Juicy July dan promo Semua Bisa Makmur.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Mengenal Teori Portofolio Optimal Markowitz dan Cara Penerapannya

Key Takeaways: Risiko dan imbal hasil merupakan dua faktor yang dipertimbangkan saat berinvestasi. Untuk membantu Anda dalam menyeimbangkan dua elemen tersebut, lahirlah berbagai teori dan pendekatan analisis portofolio. Salah satu yang paling berpengaruh adalah teori portofolio optimal yang dikembangkan oleh Harry Markowitz. Ia meraih penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 1990 atas kontribusinya dalam mengembangkan teori […]

author
Content Management
calendar
08 Desember 2025
Artikel

Memahami Konsep Net Present Value Sebagai Dasar Analisis Investasi Saham

Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, pengambilan keputusan yang bijak memerlukan pendekatan berbasis data dan analisis yang mendalam. Maka dari itu, konsep Net Present Value (NPV) digunakan investor untuk menilai apakah sebuah investasi menguntungkan atau tidak, dengan cara menghitung seluruh arus kas di masa depan, lalu mengubahnya ke nilai saat ini. Dengan memahami konsep ini, Anda […]

author
Content Management
calendar
05 Desember 2025
Artikel

Cara Mengatur Strategi Investasi Saham dengan Risk Reward Ratio yang Ideal

Key Takeaways: Investor seringkali dihadapkan pada pilihan yang memiliki risiko ketika berinvestasi saham. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda perlu menerapkan risk reward ratio (RR) sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh para trader dan investor profesional seperti Van K. Tharp, yang dikenal sebagai salah satu ahli […]

author
Content Management
calendar
04 Desember 2025
Artikel

Cara Akurat Mengukur Downside Risk dan Menghitung Drawdown Maksimum Portofolio Investasi

Key Takeaways: Dalam berinvestasi, portofolio Anda mungkin pernah mengalami fase naik dan turun, fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar dan di sinilah perhitungan downside risk berperan penting, karena dengan mengukurnya Anda dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kerugian yang akan terjadi kembali di masa depan.  Selain downside risk, ada pula indikator penting lainnya yang […]

author
Content Management
calendar
03 Desember 2025
Artikel

Product Review: Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

Key Takeaways: Tren penurunan suku bunga sepanjang 2025 menjadi salah satu katalis utama yang memperkuat optimisme di pasar pendapatan tetap. Setelah melakukan pemangkasan pertama pada September, The Fed diperkirakan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Desember 2025. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sejak awal […]

author
Content Management
calendar
02 Desember 2025
Artikel

Mengenal Rasio Treynor dan Cara Menggunakannya dalam Berinvestasi

Key Takeaways: Rasio Treynor adalah salah satu metode yang digunakan oleh investor untuk mengukur kinerja investasi dengan memperhitungkan risiko. Rasio ini pertama kali diperkenalkan oleh Jack Treynor, seorang ahli teori keuangan yang berperan penting dalam pengembangan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Rasio Treynor dipakai oleh investor yang ingin mengevaluasi apakah suatu portofolio investasi memberikan […]

author
Content Management
calendar
01 Desember 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.