Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan hasil optimal dalam jangka panjang. Namun, seperti investasi lainnya, saham juga memiliki risiko. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut adalah dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi pengelolaan investasi yang bertujuan untuk membagi dana investasi ke dalam berbagai aset investasi yang berbeda.
Dalam konteks investasi saham, diversifikasi bisa dilakukan dengan cara berinvestasi di emiten yang berbeda, karena setiap sektor memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda. Namun, diversifikasi juga harus dilakukan dengan cermat. Tidak semua diversifikasi akan mengurangi risiko. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami cara-cara yang tepat dalam mendiversifikasi portofolio saham Anda, agar hasilnya lebih maksimal.
Di bawah ini merupakan 3 cara diversifikasi investasi saham dengan tepat, di antaranya:
Salah satu cara terbaik untuk melakukan diversifikasi adalah dengan memilih emiten atau perusahaan yang berasal dari sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Sebagai investor, Anda perlu melihat peluang di berbagai sektor yang sedang berkembang. Dengan memilih sektor yang potensial, Anda dapat memperbesar peluang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki pengetahuan mendalam tentang sektor teknologi, Anda juga bisa melihat potensi sektor lain, seperti sektor consumer, kesehatan, atau energi, lalu pilih saham yang memiliki fundamental yang kuat, valuasi yang menarik, dan prospek perusahaan yang baik di sektor-sektor tersebut. Dengan cara ini, Anda dapat menyebarkan risiko dengan baik tanpa bergantung pada satu sektor saja.
Untuk mengetahui sektor mana yang sedang berkembang, Anda dapat memulainya dengan melihat tren pasar. Amati sektor-sektor yang dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan peningkatan permintaan secara konsisten dan stabil.
Setelah itu, hubungkan temuan tersebut dengan pengetahuan pribadi Anda terkait sektor tertentu. Jika ternyata sektor yang sedang berkembang tidak sesuai dengan bidang yang Anda kuasai, sebaiknya lakukan analisis lebih dalam guna mengidentifikasi potensi risiko dan peluang, sehingga keputusan investasi tetap terukur dan bijak.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki beberapa papan pencatatan saham yang membedakan emiten berdasarkan ukuran perusahaan dan kapitalisasi pasar. Emiten yang terdaftar di papan utama biasanya adalah perusahaan-perusahaan besar dengan likuiditas yang tinggi. Sedangkan di papan pengembangan, terdapat perusahaan dengan potensi yang lebih besar namun masih dalam tahap pertumbuhan.
Sebagai investor, penting untuk mempertimbangkan keberagaman emiten yang terdaftar di berbagai papan pencatatan ini. Anda tidak perlu hanya fokus pada perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar di papan utama, karena perusahaan kecil atau menengah yang terdaftar di papan pengembangan juga bisa menawarkan peluang yang menarik.
Namun, perlu diingat bahwa saham perusahaan yang terdaftar di papan pengembangan cenderung memiliki volatilitas yang lebih tinggi dan risiko yang lebih besar. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan apakah Anda siap untuk menghadapi potensi fluktuasi harga yang lebih tajam. Diversifikasi portofolio dengan mencampurkan saham dari papan utama dan papan pengembangan dapat memberikan Anda kombinasi antara stabilitas dan potensi pertumbuhan.
Di Bursa Efek Indonesia, terdapat berbagai indeks saham yang mengelompokkan saham-saham berdasarkan karakteristik tertentu. Berbagai indeks tersebut dapat menjadi acuan dalam memilih saham yang tepat untuk diversifikasi. Beberapa indeks yang dapat Anda gunakan untuk referensi antara lain:
Indeks ini terdiri dari 45 saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi. Saham yang ada di dalam indeks LQ45 merupakan pilihan yang stabil dan biasanya mencerminkan kondisi ekonomi yang baik.
Indeks ini mencakup 30 saham berfundamental kuat dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, sehingga cenderung stabil.
Bagi Anda yang lebih memilih investasi yang sesuai dengan prinsip syariah, indeks JII dapat menjadi referensi yang tepat. Indeks ini mengelompokkan saham-saham yang memenuhi kriteria syariah dan mencakup perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik di pasar modal.
Perlu diketahui, indeks-indeks tersebut tidak bersifat statis. Bursa Efek Indonesia melakukan evaluasi berkala setiap kuartal atau tiga bulan sekali, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Dengan adanya evaluasi ini, daftar saham yang masuk dalam masing-masing indeks bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar dan kinerja emiten.
Memilih saham yang terdaftar dalam indeks yang sesuai dengan preferensi dan tujuan investasi Anda dapat membantu Anda melakukan diversifikasi dengan lebih efisien. Misalnya, jika Anda lebih suka berinvestasi di sektor teknologi, Anda bisa memilih indeks sektor teknologi dan memilih saham-saham unggulan di dalamnya. Dengan cara ini, Anda akan memperoleh eksposur yang lebih luas terhadap sektor tersebut tanpa harus terpaku pada satu perusahaan saja.
Diversifikasi investasi saham adalah strategi yang penting untuk meminimalkan risiko dan mencapai hasil investasi yang optimal. Untuk melakukan diversifikasi yang tepat, Anda perlu memilih emiten yang berasal dari berbagai sektor yang Anda pahami, misalnya dengan memanfaatkan papan pencatatan di Bursa Efek Indonesia, dan menggunakan indeks saham sebagai acuan.
Namun, jika Anda merasa kurang memiliki waktu atau pengetahuan mendalam untuk memilih saham secara langsung, ada alternatif lain yang bisa dipertimbangkan, yaitu investasi di reksa dana saham. Melalui reksa dana saham, Anda bisa merasakan manfaat dari diversifikasi tanpa perlu memilih saham secara langsung. Manajer investasi (MI) yang berpengalaman akan membantu Anda mengelola portofolio saham secara optimal.
Ada beragam produk reksa dana saham di Makmur, seperti Bahana Icon Syariah Kelas G. Berdasarkan data per tanggal 9 September 2025, reksa dana saham ini memiliki imbal hasil 23,37% dalam 1 tahun terakhir.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Smart September, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Risiko adalah faktor yang selalu melekat pada setiap keputusan keuangan, termasuk saat berinvestasi. Anda perlu memahami bahwa keberhasilan dalam berinvestasi tidak hanya bergantung pada seberapa besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh, tetapi juga pada kemampuan mengelola berbagai jenis risiko. Dua jenis risiko yang harus Anda ketahui adalah systematic risk dan unsystematic risk. Pemahaman […]
Key Takeaways: Memasuki akhir 2025, portofolio reksa dana saham milik Trimegah Asset Management menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Dari tiga produk unggulan yang tersedia di platform Makmur, yaitu TRIM Syariah Saham, Trim Kapital Plus, dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, terlihat alokasi aset yang besar terhadap emiten di lima sektor. Anda […]
Key Takeaways: Dalam perencanaan keuangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi juga oleh arah dan strategi yang digunakan. Setiap pilihan investasi idealnya mendukung tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak dipertimbangkan adalah reksa dana tematik, yaitu reksa dana yang berfokus pada sektor atau […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalued, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]
Key Takeaways: Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000. “Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu […]
Key Takeaways: Sebagai seorang investor saham, Anda perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Salah satu indikator yang sering digunakan oleh analis dan pelaku pasar adalah Purchasing Managers’ Index (PMI). Indikator ini memberikan gambaran awal tentang kondisi ekonomi suatu negara, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Mari kita bahas secara komprehensif apa […]