Artikel

Purbaya Optimistis IHSG Bisa Sentuh Level 9.000 pada Akhir 2025, ini Alasannya

author
Content Management
author
10 November 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis IHSG dapat mencapai level 9.000 pada akhir tahun 2025.
  • Purbaya menekankan bahwa program ekonomi pemerintah yang dijalankan secara konsisten akan menjadi pendorong utama penguatan ekonomi dan pasar modal.
  • Beberapa langkah konkret yang sudah dijalankan adalah penyaluran dana Rp200 triliun ke bank Himbara untuk mendorong kredit, peningkatan rasio pajak, dan penajaman efektivitas belanja negara.
  • Selain kebijakan ekonomi, Purbaya juga mengacu pada pola historis siklus ekonomi di Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000.

“Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu sulit jika pelaksanaan program berjalan sesuai rencana. Fondasi ekonomi mulai menunjukkan perbaikan,” ujar Purbaya.

Setelah pernyataan ini disampaikan, IHSG naik 4,57% ke level 8.277 pada 03 November 2025, mendekati level yang disampaikan oleh Menkeu. Lalu, apa yang membuat Purbaya begitu yakin terhadap pertumbuhan IHSG?

Alasan Purbaya Yakin IHSG Bisa ke Level 9.000 pada Akhir Tahun Ini

Terdapat dua alasan yang menjadi dasar keyakinan Menkeu Purbaya, yakni keberhasilan program ekonomi pemerintah serta analisis berdasarkan pola siklus bisnis historis di Indonesia. Di bawah ini merupakan penjelasannya:

1. Keyakinan pada program ekonomi yang dijalankan

Purbaya menekankan pentingnya eksekusi yang tepat dalam menjalankan kebijakan ekonomi. Menurutnya, keberhasilan implementasi program ekonomi yang dirancang oleh pemerintah akan memberikan dampak langsung terhadap perbaikan fondasi ekonomi nasional. Hal ini kemudian akan mendorong kepercayaan pasar serta investor domestik dan asing terhadap prospek pertumbuhan Indonesia.

Program ekonomi yang dimaksud meliputi berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang diarahkan untuk memperkuat sektor riil, meningkatkan efisiensi belanja negara, serta menarik investasi. Purbaya meyakini bahwa jika program ini berjalan sesuai rencana, maka hasilnya akan terlihat pada penguatan indikator makroekonomi dan pada akhirnya tercermin dalam pergerakan IHSG.

Sebelumnya, Menkeu Purbaya telah melakukan langkah penarikan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank Himbara guna mendorong penyaluran kredit, peningkatan rasio pajak untuk memperkuat penerimaan negara, serta penekanan pada efektivitas dan efisiensi anggaran belanja negara agar berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi. Seluruh pendekatan tersebut menjadi fondasi keyakinannya bahwa penguatan ekonomi akan tercermin dalam indikator makroekonomi dan pergerakan positif IHSG.

2. Analisis berdasarkan pola historis siklus ekonomi

Selain landasan kebijakan, Purbaya juga menganalisis dengan pendekatan berbasis data historis. Menurutnya, pergerakan IHSG memiliki pola yang cenderung berulang setiap 7 hingga 10 tahun. Ia menyebut bahwa sejak 25 tahun terakhir, IHSG menunjukkan kecenderungan untuk tumbuh 4 sampai 5 kali lipat dalam satu siklus ekonomi.

“Akhir tahun ini mungkin sekitar 9.000. Kalau kita lihat tren dalam 10 tahun ke depan, bisa mencapai sekitar 32.000. Proyeksi ini mengacu pada pola pertumbuhan dari pengalaman 25 tahun terakhir, di mana dalam satu siklus bisnis, pertumbuhannya bisa mencapai 4 hingga 5 kali lipat,” ungkapnya.

Purbaya menjelaskan bahwa analisanya hasil dari observasi panjang terhadap sistem ekonomi yang dinilainya tidak banyak berubah secara struktural. Ia menyebut bahwa pola pertumbuhan ini memiliki landasan logis dan matematis dalam konteks siklus bisnis nasional.

Bila melihat pertumbuhan IHSG sejak Purbaya memberikan statement, mencerminkan adanya pergerakan positif yang mengarah ke target 9.000. Dengan sisa waktu kurang dari dua bulan menuju akhir tahun, target tersebut bukan tidak mungkin tercapai, terutama jika didukung oleh sentimen positif dari data ekonomi, penguatan rupiah, serta masuknya arus modal asing. 

Selain itu, stabilitas politik dan konsistensi komunikasi kebijakan juga akan menjadi faktor pendukung penting dalam menjaga momentum kenaikan IHSG. Optimisme Purbaya terhadap pencapaian IHSG di level 9.000 pada akhir 2025 memiliki dasar yang kuat. 

Melihat prospek penguatan IHSG pada akhir tahun 2025 dan di masa depan, peluang pertumbuhan pasar saham bisa Anda manfaatkan. Salah satu cara memanfaatkannya dengan berinvestasi di reksa dana BNI-AM Indeks IDX30.

IDX30 sendiri merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia, yang juga memiliki kapitalisasi pasar besar dan fundamental perusahaan yang kuat. Artinya, portofolio reksa dana ini terdiri dari saham potensial yang cenderung tumbuh seiring penguatan IHSG. Menariknya, berdasarkan data per 03 November 2025, BNI-AM Indeks IDX30 mencatatkan pertumbuhan 7,43% dalam tiga bulan terakhir. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan Indeks IDX30, yang secara YTD, 2,70%. 

*kinerja di masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan

Reksa dana saham merupakan pilihan investasi yang tepat bagi Anda yang ingin mendapatkan eksposur pada saham unggulan di pasar modal dengan cara yang praktis. Namun, penting untuk diketahui bahwa reksa dana saham memiliki tingkat fluktuasi yang lebih tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya, karena harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, ataupun sentimen pasar. Oleh karena itu, reksa dana saham lebih cocok digunakan sebagai strategi investasi jangka panjang agar potensi keuntungannya dapat lebih optimal.


Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Prosperity November, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Cara Membedakan Saham Undervalue dengan Value Trap

Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalue, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]

author
Content Management
calendar
11 November 2025
Artikel

Mengapa Investor Saham Perlu Memantau Purchasing Managers’ Index sebagai Indikator Siklus Ekonomi

Key Takeaways: Sebagai seorang investor saham, Anda perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Salah satu indikator yang sering digunakan oleh analis dan pelaku pasar adalah Purchasing Managers’ Index (PMI). Indikator ini memberikan gambaran awal tentang kondisi ekonomi suatu negara, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Mari kita bahas secara komprehensif apa […]

author
Content Management
calendar
06 November 2025
Artikel

Cara Menentukan Waktu yang Tepat Membeli Saham Cyclical

Key Takeaways: Memahami jenis saham merupakan langkah awal yang penting sebelum Anda menempatkan modal. Salah satu kategori saham yang menarik bagi investor adalah saham cyclical. Saham jenis ini memiliki karakteristik yang cenderung bergerak mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, nilainya meningkat signifikan. Namun, saat terjadi perlambatan ekonomi, harganya dapat turun cukup dalam. Oleh karena itu, […]

author
Content Management
calendar
05 November 2025
Artikel

Cara Mengidentifikasi Momentum Terbaik untuk Melakukan Rotasi Sektor dalam Investasi Saham

Key Takeaways: Rotasi sektor adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara memindahkan alokasi portofolio dari satu sektor saham ke sektor lain sesuai perubahan siklus ekonomi. Anda perlu memahami kapan suatu sektor mulai menguat dan kapan sektor lain memasuki fase pelemahan. Dengan membaca momentum ini, Anda dapat meningkatkan peluang imbal hasil serta mengurangi risiko penurunan nilai […]

author
Content Management
calendar
04 November 2025
Artikel

Apa itu Yield Curve dan Mengapa Investor Perlu Memahaminya

Key Takeaways: Dalam dunia investasi dan keuangan, pemahaman terhadap berbagai indikator pasar merupakan hal yang krusial. Salah satu indikator penting yang sering dijadikan acuan para investor profesional maupun analis ekonomi adalah yield curve atau kurva imbal hasil. Meskipun tampak teknis, memahami yield curve dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih cermat dan strategis. […]

author
Content Management
calendar
03 November 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.