Hai, Sobat Makmur! Jagad sosial media saat ini sedang ramai memperbincangkan salah seorang tokoh di sebuah film. Tokoh ini bercita-cita memiliki rumah sendiri, namun dia harus berjuang ekstra mengumpulkan uang karena statusnya sebagai generasi sandwich. Dengan kerja keras dan susah payah, sang tokoh utama tersebut akhirnya mampu mengumpulkan dana untuk membeli rumah. Kondisi ini ternyata cukup relate dengan Sobat Makmur yang bercita-cita memiliki rumah impian. Pada artikel kali ini, Makmur akan memberi tips bagi kamu generasi muda yang berencana untuk membeli rumah sendiri. Yuk, disimak!
Permasalahan kepemilikan rumah di Indonesia memang menjadi masalah klasik yang sulit diurai. Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan tahun 2023, masih terdapat 15,21% rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Dari jumlah tersebut, status rumah yang sedang ditempati para keluarga meliputi kontrak/sewa sebanyak 5,05%, bebas sewa 9,37%, rumah dinas 0,76%, dan lainnya sebanyak 0,03%. Persentase Masyarakat yang memiliki rumah memang meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak signifikan. Pada tahun 2021, jumlah rumah tangga yang memiliki rumah sendiri sebanyak 81,08% dan naik menjadi 83,99% pada 2022. Kemudian, pada tahun 2023, persentase rumah tangga yang memiliki rumah sendiri sebanyak 84,79%.
Permasalahan kepemilikan rumah di Indonesia merupakan masalah struktural, yang artinya merupakan kombinasi dari faktor satu dan faktor lainnya. Berikut sejumlah faktor yang menyebabkan sulitnya membeli rumah di Indonesia.
1. Rendahnya Upah dan Tingginya Biaya Hidup
Pendapatan/upah menjadi faktor utama yang menentukan aksesibilitas seseorang untuk membeli rumah. Masyarakat, terutama generasi muda, cenderung memiliki penghasilan yang tidak cukup besar untuk membeli rumah. Kondisi ini diperparah dengan naiknya harga barang pokok akibat inflasi, sehingga membuat seseorang sulit untuk menabung atau memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR).
2. Harga Properti Kian Melambung
Pendapatan yang rendah dibarengi dengan kenaikan harga properti yang terus-menerus setiap tahun. Harga rumah, utamanya di sekitar kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, mengalami lonjakan setiap tahunnya. Kondisi ini tidak dibarengi dengan pertumbuhan pendapatan Masyarakat. Hal ini membuat banyak orang kesulitan mengumpulkan uang muka atau bahkan membayar cicilan rumah setiap bulan.
3. Faktor Internal Lain
Selain faktor pendapatan, ada beberapa faktor internal lain yang membuat seseorang kesulitan memiliki rumah sendiri, diantaranya utang konsumtif (kartu kredit, pinjaman untuk konsumsi, atau cicilan kendaraan), gaya hidup boros, hingga kurangnya perencanaan jangka panjang.
Memiliki rumah sendiri menjadi impian banyak orang, terutama di tengah tantangan finansial dan kenaikan harga properti yang terus meningkat. Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mewujudkan impian membeli rumah di usia muda.
1. Manfaatkan Fasilitas KPR
KPR menjadi salah satu solusi bagi kaum muda yang belum memiliki dana besar untuk membeli rumah secara tunai. Dengan perhitungan yang matang, KPR bisa menjadi pilihan yang aman untuk membeli rumah. Ada beberapa tips memanfaatkan KPR dengan aman. Pertama, pelajari berbagai penawaran KPR dari bank atau lembaga keuangan antara satu dengan lainnya. Setelah itu, bandingkan aspek suku bunga, jangka waktu, dan biaya administrasi sebelum memilih. Kedua, pastikan penghasilanmu stabil dan kemampuan untuk mencicil KPR sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Jangan sampai cicilan KPR kamu menganggu pos pendapatan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Memilih Spesifikasi Rumah Sesuai Kemampuan
Sesuaikan spesifikasi dan harga rumah yang akan dibeli dengan kondisi keuangan kamu. Jangan tergiur dengan rumah ukuran besar dan mahal jika nantinya akan membebani finansialmu setiap bulannya. Pertimbangkan untuk membeli rumah yang mungkin lebih kecil namun dirasa cukup untuk keluarga kecilmu. Untuk mendapatkan rumah dengan harga miring, kamu bisa mencari rumah di kota satelit. Bagi yang ingin membeli rumah di sekitar Jakarta, kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli rumah di daerah penyangga seperti Bekasi, Depok, Bogor, atau Tangerang. Sementara bagi kamu yang berencana membeli rumah di sekitar metropolitan Surabaya, kamu bisa mempertimbangkan daerah penyangga seperti Sidoarjo atau Gresik.
3. Menghindari Gaya Hidup Konsumtif
Godaan untuk menghabiskan uang demi gaya hidup yang mewah bisa sangat besar, terutama jika kamu terus mengikuti perkembangan zaman dan bersikap FOMO. Untuk mendapatkan rumah impian, kamu harus memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Cara yang bisa kamu lakukan adalah menganalisis kebutuhan dengan membuat rencana keuangan. Rencana keuangan tersebut akan menjadi panduan sekaligus kontrol terhadap pengeluaranmu agar tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif. Dengan kata lain, rencana keuangan dapat membantumu dalam mengelola uang dengan lebih efisien, menghindari pemborosan, dan menyisihkan sejumlah uang untuk tabungan atau investasi. Kamu juga harus mencatat penghasilan dan pengeluaran rutin per bulan. Langkah ini penting untuk membantu kamu mengidentifikasi sumber pendapatan dan ke mana saja uang kamu dihabiskan.
4. Investasi Sejak Dini
Dengan harga properti yang terus meningkat, menabung secara konvensional sering kali tidak cukup untuk membeli rumah. Salah satu cara efektif untuk mempercepat pencapaian untuk membeli rumah impian ini adalah dengan berinvestasi. Dalam hal ini, salah satu instrumen yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Reksa dana memungkinkan kamu untuk mengalokasikan dana ke berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan pasar uang, yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) profesional.
Salah satu kelebihan reksa dana adalah adanya MI yang akan mengelola dana secara profesional, sehingga kamu tidak perlu repot mengelola portofoliomu sendiri. Dengan berinvestasi reksa dana, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai investasi pada reksa dana tersebut. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan lain berupa dividen. Tentunya, dividen tersebut bisa memberi passive income selain dari potensi kenaikan nilai unit penyertaan.
Tentunya, untuk mencapai target membeli rumah, kamu harus membeli reksa dana yang tepat. Misalnya, jika kamu berencana membeli rumah dalam 5 tahun sampai 10 tahun ke depan, kamu bisa memilih reksa dana saham yang bisa memberi potensi pertumbuhan optimal dalam jangka panjang. Sebab, biasanya saham dapat menghasilkan return sesungguhnya setelah jangka panjang. Selain itu, berinvestasi jangka panjang juga untuk menghindari kamu dari tingginya fluktuasi harga pasar saham sangat dinamis.
Pastikan juga kamu membeli reksa dana di platform investasi reksa dana terpercaya seperti Makmur. Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Outstanding October, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak sumber dana yang bisa kamu jadikan sebagai dana untuk berinvestasi. Selain dari pendapatan, gaji, maupun bonus, kamu juga bisa berinvestasi menggunakan hasil atau gain yang kamu dapatkan dari investasi yang telah kamu lakukan sebelumnya. Konsep ini disebut dengan reinvestasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal konsep reinvestasi […]
Hai, Sobat Makmur! Mendapatkan keuntungan atau capital gain pasti menjadi keinginan dari setiap investor dalam berinvestasi. Akan tetapi, tak selamanya dana yang kamu tempatkan dalam portofolio selalu menghasilkan pertumbuhan (gain). Ada kalanya, kamu harus menjual portofoliomu di bawah harga beli awal alias melakukan cut loss. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal cut […]
Hai, Sobat Makmur! Kalian pasti sudah tahu bahwa Amerika Serikat (AS) akan segera memiliki presiden baru. Calon Presiden dari Partai Republik, yakni Donald Trump berhasil meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden yang digelar pada Selasa (5/11) waktu AS. Sebagai negara dengan pengaruh terbesar bagi perekonomian dunia, pemilu AS menjadi salah satu sentimen vital yang bisa berdampak […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam hitungan pekan, kita akan memasuki tahun 2025. Menjelang pergantian tahun, kamu pasti sudah memiliki resolusi dan rencana investasi baru. Namun, sebelum memasang resolusi dan rencana investasi di 2025, ada baiknya kamu mencermati sejumlah sentimen yang akan mewarnai pasar modal tahun depan. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk membahas […]
Hai, Sobat Makmur! Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan risiko yang terukur, kamu harus menyesuaikan profil risiko investasi dengan instrumen investasi yang sesuai. Berdasarkan profil risikonya, jenis investor dibagi menjadi 3 kategori, salah satunya tipe investor moderat. Setelah sebelumnya membahas mengenai investor agresif, pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam dunia pasar modal dikenal adanya istilah rebalancing. Rebalancing akan mengubah anggota atau konstituen dari indeks utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Rebalancing indeks menjadi momentum penting yang wajib dicermati oleh Manajer Investasi (MI) karena akan menjadi acuan dalam menentukan portofolio reksa dana. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu berkenalan lebih […]