Artikel

Antara Menabung atau Investasi, Mana yang Paling Bikin Untung?

author
Content Management
author
21 Agustus 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Manajemen keuangan menjadi aspek penting yang harus dilakukan untuk mencapai kemerdekaan finansial atau financial freedom. Dalam mengatur keuangan, kamu akan dihadapkan pada 2 pilihan, yakni antara menabung atau berinvestasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mendalami lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan antara menabung dengan berinvestasi khususnya di instrumen reksa dana. Yuk disimak!

Mengapa Orang Memilih Menabung?

Pada dasarnya, menabung merupakan kegiatan menyisihkan sebagian pendapatan secara berkala dan menyimpan dananya untuk keperluan masa mendatang. Secara konvensional, dahulu sebagian orang mungkin akan menyimpan tabungannya secara fisik di celengan. Namun, saat ini perbankan menjadi solusi terbaik jika kamu ingin menyimpan danamu, baik di instrumen tabungan maupun deposito.

Menabung masih menjadi pilihan sebagian masyarakat untuk menyimpan dananya. Hal ini tidak terlepas dari sejumlah keunggulan dari menabung.

1. Keamanan Dana Terjamin

Menabung di bank memberikan perlindungan keamanan yang lebih baik daripada menyimpan uang secara fisik di rumah. Perbankan, terutama perbankan besar dengan reputasi baik, memiliki sistem keamanan yang canggih, seperti perlindungan terhadap pencurian, data pribadi nasabah, pembajak digital (hacker), hingga perlindungan dari potensi kehilangan uang.

2. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan

Jika kamu menyimpan uang di bank, uangmu akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga, jika bank mengalami kebangkrutan atau collapse, dana yang kamu simpan tidak akan hilang karena akan dijamin oleh LPS sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Namun yang perlu dicatat, pastikan bank yang akan kamu pilih sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and dijamin oleh LPS.

3. Mendapat Bunga dan Bagi Hasil

Jika menempatkan dana di bank, maka kamu bisa mendapat bunga atau bagi hasil yang akan dibayarkan dalam jangka waktu tertentu. Bunga yang diberikan merupakan keuntungan dana yang dibayarkan bank kepada nasabah sebagai balas jasa atas simpanan dana. Dengan menerima bunga bank, dana yang kamu miliki dapat tumbuh tanpa harus melakukan banyak usaha.

Meski demikian, menabung juga memiliki sejumlah kekurangan.

1. Adanya Biaya Administrasi

Jika bank akan memberikan sejumlah bunga atas tabungan yang kamu simpan, bank juga akan membebankan biaya administrasi bulanan. Saldo di dalam rekeningmu akan terpotong biaya bulanan tersebut. Perlu diingat, setiap bank memiliki ketentuan biaya administrasi yang dibebankan ke nasabah. Hal ini bisa mengurangi potensi keuntungan dari bunga yang kamu terima.

2. Imbal Hasil yang Kurang Menarik di Tengah Potensi Pemangkasan Suku Bunga

Sobat Makmur memang akan memperoleh bunga apabila menyimpan dana di tabungan maupun deposito. Akan tetapi, bunga yang kamu terima setiap bulannya cenderung rendah dan kurang menarik. Hal ini membuat pertumbuhan danamu menjadi tidak signifikan, terutama jika dibandingkan dengan opsi investasi lainnya. Pajak yang dikenakan untuk bunga deposito juga cukup tinggi, yakni 20%. Selain itu, besaran bunga deposito dan tabungan akan mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Dengan demikian, jika BI memangkas suku bunga acuan, maka bunga tabungan dan deposito juga berpotensi turun.

3. LPS Tidak Menjamin Seluruh Dana Simpanan

LPS memang bertugas sebagai lembaga negara yang menjamin simpanan masyarakat di bank. Dengan syarat dan ketentuan berlaku, LPS akan mengganti simpanan masyarakat di bank yang izin usahanya dicabut. Dengan kata lain, tak semua dana yang disimpan masyarakat di bank akan dijamin oleh LPS. Sesuai ketentuan di Undang-Undang (UU) LPS, jumlah nominal yang dijamin adalah maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank, dengan catatan simpanan tersebut memiliki bunga di bawah tingkat bunga penjaminan LPS.

Lalu, Bagaimana dengan Berinvestasi di Reksa Dana?

Setelah Sobat Makmur mengetahui kelebihan dan kekurangan menabung, kini Makmur akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan berinvestasi di reksa dana. Reksa dana kini menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak dipilih investor. Hal ini tidak terlepas dari beberapa kelebihan dari reksa dana dibandingkan tabungan atau deposito.

1. Dikelola Secara Profesional oleh Manajer Investasi

Salah satu kelebihan reksa dana adalah adanya peran manajer investasi (MI) yang akan mengelola dana secara profesional. MI merupakan pihak yang bertanggung jawab mengelola portofolio investasi dalam sebuah reksa dana. MI akan bekerja untuk memastikan bahwa dana yang kamu investasikan dikelola secara profesional dan berpotensi memberikan keuntungan. Sehingga, kamu tidak perlu repot mengelola portofolio sendiri.

2. Diuntungkan dari Pemangkasan Suku Bunga

Seperti diketahui, sejumlah bank sentral di dunia telah memberi sinyal pemangkasan suku bunga di sisa tahun ini. Berbeda dengan tabungan dan deposito, pemangkasan suku bunga justru menjadi angin segar bagi beberapa jenis reksa dana. Salah satu yang diuntungkan adalah reksa dana pendapatan tetap, dimana portofolio dari reksa dana ini mayoritas berisi surat utang (obligasi). Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan cenderung naik, begitu juga sebaliknya. Sebab, penurunan tingkat suku bunga acuan akan menyebabkan bunga tabungan dan deposito di perbankan menjadi tidak menarik. Sehingga, investor cenderung mencari instrumen lain dengan return yang lebih tinggi, salah satunya obligasi.

3. Return yang Menarik

Beberapa jenis reksa dana memberikan return yang menarik, khususnya untuk reksa dana pendapatan tetap. Ambil contoh reksa dana Sucorinvest Monthly Income Fund. Per 21 Agustus 2024, reksa dana pendapatan tetap ini memberikan return hingga 7,40% dalam setahun. Ada pula Insight Renewable Energy Fund dengan return 7,02% dalam setahun (per 21 Agustus 2024). Nah menariknya, jika kamu berinvestasi reksa dana, kamu tak hanya mendapatkan return sebagai imbal hasil. Sebab, beberapa reksa dana juga memberi imbal hasil berupa dividen. Tentunya hal ini bisa membantu kamu dalam menghasilkan passive income yang optimal.

4. Tidak Dikenakan Pajak

Berbeda dengan bunga deposito, reksa dana bukan termasuk dalam objek pajak. Kontrak investasi kolektif seperti reksa dana termasuk dalam objek pajak yang dikecualikan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan. Melansir website Dirjen Pajak, saat ini reksa dana merupakan satu-satunya jenis investasi yang tidak dikenakan pajak secara langsung atas hasil keuntungannya.

Namun, sebagai investor yang bijak, kamu juga perlu mengetahui risiko dan kelemahan dalam berinvestasi reksa dana. Sebab, masing-masing instrumen investasi pasti memiliki risikonya tersendiri.

1. Risiko Penyusutan Nilai

Salah satu risiko berinvestasi reksa dana adalah risiko berkurangnya nilai investasi yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek dalam portofolio, baik itu saham, obligasi, maupun surat berharga lainnya.

2. Rentan Terhadap Sentimen Global

Saat ini kita mengenal ada empat jenis reksa dana, yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Masing-masing reksa dana cukup rentan terhadap sentimen global dan kebijakan pemerintah. Misal, kebijakan suku bunga BI akan berdampak ke kinerja reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang. Sementara pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berdampak ke reksa dana saham, dimana pergerakan IHSG juga ditentukan oleh sentimen dan kebijakan pemerintah.

3. Risiko Efek Portofolio

Risiko ini berkaitan dengan efek yang terkandung dalam portofolio reksa dana. Misal, adanya potensi perusahaan penerbit surat utang mengalami default atau kebangkrutan yang bisa berdampak pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi. Ada juga risiko pemangkasan peringkat (rating) kredit perusahaan yang berdampak pada pembayaran kupon obligasi. Pada reksa dana saham, risiko yang membayangi mencakup risiko penghentian (suspensi) sementara perdagangan saham dan penghapusan pencatatan (delisting) saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sobat Makmur, setelah membaca artikel di atas, pastinya kamu semakin yakin untuk berinvestasi reksa dana, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Namun, jangan lupa untuk menentukan tujuan investasi dengan jelas dan juga memahami profil risiko investasi terlebih dahulu. Setelah itu, pilihlah reksa dana yang sesuai dengan tujuanmu di aplikasi Makmur. Sobat Makmur juga bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo August Financial Freedom 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

5 Cara Cerdas Mengelola Investasi di Tengah Ketidakpastian Pasar

Hai, Sobat Makmur! Ketidakpastian pasar belakangan ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Mulai dari volatilitas nilai tukar, gejolak geopolitik, dan arah kebijakan suku bunga global yang belum pasti. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang lebih cermat dan disiplin agar tetap dapat memberikan hasil yang optimal. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas lima cara cerdas […]

author
Content Management
calendar
30 April 2025
Artikel

Goldman Sachs Proyeksi BI Pangkas 100bps, Reksa Dana Ini Bisa Kamu Cermati

Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar […]

author
Content Management
calendar
29 April 2025
Artikel

Tren Dividen Kuartal I-2025 Melambat, Ini Penyebab dan Strategi Menghadapinya

Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]

author
Content Management
calendar
28 April 2025
Artikel

Kenali Strategi Investasi Ala Ray Dalio yang Menjadi Penasihat Investasi Danantara

Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]

author
Content Management
calendar
24 April 2025
Artikel

Rupiah Melemah? Ini Strategi Investasi untuk Lindungi Portofolio Kamu

Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]

author
Content Management
calendar
23 April 2025
Artikel

Obligasi RI Tetap Diminati di Tengah Outflow, Reksa Dana Ini Bisa Dicermati

Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]

author
Content Management
calendar
22 April 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.