Artikel

Ini Alasan Mengapa Reksa Dana Cocok Untuk Investor Pemula

author
Content Management
author
09 September 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Jumlah investor di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Bertambahnya jumlah investor di tanah air menandakan jumlah investor pemula juga semakin banyak. Akan tetapi, banyak diantara investor pemula yang masih belum benar-benar memahami dunia pasar modal, termasuk instrumen yang dipilih. Dari sekian banyak instrumen investasi saat ini, reksa dana merupakan salah satu instrumen yang tepat bagi investor pemula. Pada artikel kali ini, Makmur akan menjelaskan mengenai alasan mengapa reksa dana cocok bagi kamu yang masih menjadi investor pemula. Tentunya, artikel ini akan bermanfaat bagi kamu dalam berinvestasi dan memaksimalkan keuntungan. Yuk disimak!

Jumlah Investor Reksa Dana Terus Bertambah

Pasar modal Indonesia masih menjadi lahan basah bagi investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini tercermin dari terus bertambahnya jumlah investor di Indonesia. Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal di Indonesia mencapai 13,34 juta Single Investor Identification (SID) hingga Juli 2024. Angka tersebut tumbuh 2,05% dari jumlah investor pasar modal periode Juni 2024 yang sebesar 13,07 juta investor. Berdasarkan jenis instrumen, investor reksa dana masih menjadi yang terbesar. Dari 13,34 juta investor yang teridentifikasi SID, sebanyak 12,57 juta investor berinvestasi di instrumen reksa dana. Jumlah ini naik 2,14% dari investor reksa dana di periode Juni 2024 yang sebesar 12,31 juta investor.

Reksa Dana Cocok Untuk Pemula

Banyaknya pertumbuhan jumlah investor reksa dana menunjukkan instrumen ini masih diminati investor pemula dibandingkan instrumen lainnya. Hal ini tidak terlepas dari sifat reksa dana yang cocok dijadikan instrumen inevstasi bagi investor baru.

1. Dana Akan Dikelola Manajer Investasi (MI)

Kesibukan menjadi salah satu faktor yang membuat investor pemula tidak memiliki waktu untuk memantau dan mengelola portofolio investasinya. Hal ini bisa membuat kamu kurang maksimal dalam mengelola portofolio. Namun, jika kamu berinvestasi di reksa dana, dana milikmu akan dikelola secara profesional oleh pihak ketiga yakni Manajer Investasi (MI). MI akan bertanggung jawab memilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio reksa dana, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Pastinya, pemilihan aset dilakukan berdasarkan analisis mendalam dan disertai dengan sejumlah analisis dan pertimbangan makro ekonomi (seperti kebijakan suku bunga, kebijakan moneter, dan kebijakan fiskal). Nah, dengan adanya MI sebagai pihak ketiga, tentunya kamu tidak perlu repot untuk memantau portofoliomu. Sebab, MI akan melaporkan kinerja dan alokasi dana kepada investor secara teratur.

2. Modal yang Terjangkau

Modal menjadi salah satu faktor penentu utama dalam berinvestasi. Sebab, besaran modal akan menentukan jenis dan besaran (kuantitas) instrumen yang akan kamu beli. Terkadang, modal menjadi faktor penghambat terbesar dalam berinvestasi. Sebab, mindset keliru yang selama ini beredar adalah berinvestasi harus membutuhkan modal yang besar. Nyatanya, modal awal berinvestasi reksa dana tidaklah besar dan hanya membutuhkan modal yang minim. Di Makmur, kamu bisa menemukan reksa dana terbaik yang bisa dibeli hanya dengan modal awal Rp10.000. Beberapa reksa dana berkinerja baik yang bisa kamu beli dengan modal Rp10.000 diantaranya reksa dana Capital Fixed Income Fund, STAR Stable Income Fund, dan Trimegah Balanced Absolute Strategy Low Volatility.

Hal ini berbeda jika kamu berinvestasi di instrumen lain seperti saham dan obligasi negara ritel (ORI) secara langsung, dimana modal awal yang harus dikeluarkan cukup besar. Misal, minimum pembelian ORI adalah Rp1 juta dan kelipatannya. Sementara itu, modal untuk membeli saham harus disesuaikan dengan harga terakhir dan juga lot minimum pembelian. Misal, kamu berencana membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dimana harga saham BBCA per Jumat (6/9) berada di level Rp 10.300 per saham. Untuk diketahui, jumlah minimal unit pembelian saham adalah 1 lot (100 lembar saham). Ini berarti, kamu harus merogoh kocek minimal Rp1.030.000 untuk membeli 1 lot saham BBCA.

3. Diversifikasi Otomatis

Diversifikasi portofolio merupakan salah satu kunci untuk meminimalkan risiko dan mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Akan tetapi, keterbatasan dana, waktu, dan pengetahuan membuat investor terkadang kurang bisa menerapkan strategi diversifikasi. Namun, dengan membeli reksa dana, kamu otomatis telah melakukan diversifikasi. Sebab, dana yang diinvestasikan dalam reksa dana dialokasikan oleh MI ke berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan pasar uang. Diversifikasi ini bisa membantu mengurangi risiko konsentrasi pada satu jenis instrumen atau perusahaan. Dengan kata lain, jika satu instrumen mengalami koreksi, maka portofoliomu akan terbantu oleh kinerja portofolio di aset lain.

4. Minim Risiko

Banyak dari investor pemula yang memiliki risiko profil yang rendah. Bagi kamu yang memiliki profil risiko rendah, kamu bisa memilih reksa dana pasar uang yang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya. Untuk diketahui, seluruh portofolio reksa dana pasar uang diinvestasikan ke instrumen jangka pendek, yakni instrumen investasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun seperti deposito, Sertifikat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sejenisnya. Instrumen ini dikenal memiliki volatilitas yang rendah. Ketika kondisi pasar bergejolak, kinerja investasi reksa dana pasar uang cenderung stabil. Selain itu, instrumen berjangka pendek juga memiliki risiko gagal bayar yang kecil. Oleh karena itu, jenis reksa dana ini cocok bagi investor pemula. 

5. Return Stabil

Mendapat return atau imbal hasil pasti menjadi tujuan kamu dalam berinvestasi. Namun, sebagai investor pemula terkadang kamu meragukan kinerja instrumen investasi yang kamu beli, apakah instrumen tersebut mampu menghasilkan return yang optimal. Di sisi lain, kamu belum berani untuk mengambil risiko yang besar di pasar modal. Jika kamu adalah tipe investor seperti ini, kamu bisa memilih reksa dana pasar uang. Namun, jika kamu tipe investor yang moderat, kamu bisa memilih reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana ini dikenal bisa memberikan return yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrumen lain seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Hal ini karena reksa dana pendapatan tetap memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang.

Berikut adalah 10 reksa dana pendapatan tetap dengan return tertinggi sejak awal tahun atau secara year-to-date (YTD) per 9 September 2024.

1. STAR Stable Amanah Sukuk, return 5,25% YTD

2. Trimegah Fixed Income Plan Syariah, return 5,15% YTD

3. Avrist Prime Income Fund, return 4,99% YTD

4. Sucorinvest Monthly Income Fund, return 4,95% YTD

5. Insight Government Fund, return 4,82% YTD

6. Syailendra Pendapatan Total Return Kelas A, return 4,75% YTD

7. Capital Fixed Income Fund, return 4,68% YTD

8. Insight Renewable Energy Fund, return 4,61% YTD

9. I-Hajj Syariah Fund, return 4,53% YTD

10. Capital Sharia Fixed Income, return 4,51% YTD

Sobat Makmur, dari artikel di atas kita dapat menyimpulkan bahwa reksa dana merupakan instrumen yang pas bagi investor pemula. Setelah membaca artikel ini, apakah kamu sudah semakin yakin untuk membeli reksa dana pilihanmu? Jika iya, pastikan kamu membeli reksa dana terbaik di Makmur, ya! Untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu, kamu juga bisa membeli reksa dana pilihan dengan memanfaatkan promo Superb September 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur. Namun perlu diingat, sebelum berinvestasi kamu harus menentukan tujuan investasi dengan jelas dan juga memahami profil risiko investasi terlebih dahulu.


 Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

5 Cara Cerdas Mengelola Investasi di Tengah Ketidakpastian Pasar

Hai, Sobat Makmur! Ketidakpastian pasar belakangan ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Mulai dari volatilitas nilai tukar, gejolak geopolitik, dan arah kebijakan suku bunga global yang belum pasti. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang lebih cermat dan disiplin agar tetap dapat memberikan hasil yang optimal. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas lima cara cerdas […]

author
Content Management
calendar
30 April 2025
Artikel

Goldman Sachs Proyeksi BI Pangkas 100bps, Reksa Dana Ini Bisa Kamu Cermati

Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar […]

author
Content Management
calendar
29 April 2025
Artikel

Tren Dividen Kuartal I-2025 Melambat, Ini Penyebab dan Strategi Menghadapinya

Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]

author
Content Management
calendar
28 April 2025
Artikel

Kenali Strategi Investasi Ala Ray Dalio yang Menjadi Penasihat Investasi Danantara

Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]

author
Content Management
calendar
24 April 2025
Artikel

Rupiah Melemah? Ini Strategi Investasi untuk Lindungi Portofolio Kamu

Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]

author
Content Management
calendar
23 April 2025
Artikel

Obligasi RI Tetap Diminati di Tengah Outflow, Reksa Dana Ini Bisa Dicermati

Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]

author
Content Management
calendar
22 April 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.