Strategi untuk berinvestasi saham sangat beragam, namun pendekatan yang populer dan efektif dalam jangka panjang adalah strategi buy and hold. Strategi ini diterapkan dengan membeli saham dengan fundamental yang sehat dan disimpan dalam jangka panjang, untuk memberikan return optimal.
Strategi ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari akumulasi pertumbuhan nilai perusahaan. Namun, Anda perlu tahu bahwa tidak semua saham cocok dengan pendekatan strategi buy and hold. Oleh karena itu, mari kita bahas lebih detail.
Tidak semua saham layak diinvestasikan dengan pendekatan buy and hold. Ada beberapa kriteria penting yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:
Saham yang layak di hold umumnya berasal dari saham undervalued yang memiliki kinerja positif. Anda perlu memperhatikan indikator seperti pertumbuhan laba bersih, margin keuntungan yang stabil, serta rasio utang yang sehat. Perusahaan seperti ini cenderung bertahan dalam siklus ekonomi yang naik turun.
Perusahaan yang membagikan dividen besar dan stabil mengindikasikan arus kas yang positif dan memiliki komitmen kepada pemegang saham. Menerima dividen secara rutin memberikan keuntungan tambahan bagi Anda, karena bisa melakukan reinvestasi yang memperbesar potensi pertumbuhan nilai investasi Anda dalam jangka panjang melalui efek compounding.
Pastikan perusahaan memiliki keunggulan yang dapat mempertahankan posisinya di pasar dalam jangka panjang. Keunggulan ini bisa berupa dominasi pasar, brand yang sudah dikenal luas dan dipercaya, atau teknologi inovatif yang sulit ditiru oleh pesaing.
Manajemen perusahaan memiliki peran penting dalam menentukan arah dan keberlangsungan bisnis. Anda perlu memastikan bahwa orang-orang yang mengelola perusahaan memiliki integritas, pengalaman, serta kemampuan yang terbukti dalam membuat keputusan strategis. Evaluasi dapat dilakukan dengan melihat rekam jejak manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan, menjalankan ekspansi usaha, serta sejauh mana mereka menjaga kepentingan investor melalui transparansi dan akuntabilitas.
Strategi buy and hold tidak hanya sederhana, tetapi juga memiliki berbagai keunggulan untuk investor, di antaranya:
Ketika Anda terlalu sering melakukan jual beli saham, setiap transaksi akan dikenai biaya seperti broker fee dan pajak. Biaya-biaya ini mungkin terlihat kecil dalam satu transaksi, tetapi jika dilakukan berulang kali, akumulasinya dapat secara signifikan mengurangi total keuntungan investasi Anda.
Pasar saham sering kali mengalami naik turun harga dalam jangka pendek yang bisa membuat investor mengambil keputusan terburu-buru. Reaksi emosional seperti menjual saham saat harga turun atau membeli saat harga sedang tinggi justru dapat merugikan. Dengan menerapkan strategi buy and hold, Anda dapat menghindari tekanan untuk selalu bereaksi terhadap pergerakan pasar harian.
Salah satu keuntungan utama dari strategi buy and hold saham berkualitas adalah pertumbuhan yang maksimal. Semakin lama Anda mempertahankan investasi tersebut, semakin besar potensi nilai total investasi Anda akan meningkat secara signifikan.
Contoh perhitungan:
Anda membeli saham PT X seharga Rp5.000 per lembar sebanyak 1.000 lembar (total Rp5.000.000). Dalam 10 tahun, Anda mendapati compound annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 12%. Maka, nilai investasi Anda setelah 10 tahun menjadi:
Rumus Future Value (FV) dengan menggunakan CAGR adalah:
| FV=P×(1+r)^t |
Dimana:
Maka, perhitungannya menjadi:
Jika PT X juga membagikan dividen sebesar Rp300 per tahun per lembar selama 10 tahun, total dividen yang Anda terima adalah:
Total return Anda menjadi:
Return keseluruhan dalam 10 tahun sekitar 270%, angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan jika Anda keluar masuk pasar dan berisiko kehilangan momentum.
Strategi buy and hold adalah pendekatan investasi jangka panjang yang mengandalkan kualitas perusahaan untuk mengoptimalkan return. Dengan memilih saham dari perusahaan yang memiliki fundamental kuat, konsisten membagikan dividen, serta dikelola oleh manajemen yang kredibel, Anda dapat meraih keuntungan optimal dalam jangka panjang. Namun, penting untuk tetap melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja saham yang dimiliki, serta tidak terjebak dalam sikap pasif yang membiarkan investasi stagnan.
Jika Anda merasa belum cukup yakin untuk memilih saham atau belum memiliki waktu dan pengetahuan mendalam untuk menganalisis perusahaan, Anda bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana saham. Di Makmur, ada beragam produk reksa dana saham yang bisa Anda lihat kinerjanya secara jangka panjang, sebagai contoh Trim Kapital Plus.
Reksa dana tersebut memiliki pertumbuhan return yang cukup stabil dan sangat baik. Berdasarkan data per 21 November 2025, dalam 1 tahun terakhir reksa dana saham Trim Kapital Plus bertumbuh 11,67%, dalam 5 tahun terakhir bertumbuh 57,99%, dan dalam 10 tahun terakhir bertumbuh 83,14%.
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Prosperity November, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Mengatur gaji bulanan bisa terasa sulit jika tidak ada perencanaan yang baik, karena uang bisa saja habis sebelum gajian di periode berikutnya. Salah satu cara yang populer untuk mengelola keuangan pribadi adalah dengan menggunakan rumus 50-30-20. Metode ini membagi penghasilan ke dalam tiga bagian, yaitu untuk kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan atau investasi. […]
Key Takeaways: Pengambilan keputusan yang cermat merupakan kunci untuk meminimalisir risiko kerugian ketika berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam meminimalisir risiko investasi adalah konsep margin of safety (MOS). Konsep MOS dipopulerkan oleh Benjamin Graham, seorang ekonom dan investor legendaris yang juga dikenal sebagai mentor Warren Buffett. Benjamin Graham mengenalkan konsep MOS dalam bukunya […]
Key Takeaways: Jika Anda berinvestasi reksa dana, pasti pernah melihat bahwa nilai aktiva bersih (NAB) per unit berubah setiap hari. Perubahan ini bukan tanpa alasan. NAB mencerminkan nilai kekayaan bersih dari portofolio reksa dana yang Anda miliki dan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja suatu reksa dana. Lalu, apa yang menyebabkan NAB reksa […]
Key Takeaways: Terdapat berbagai metode analisis yang dapat digunakan dalam berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang populer dan banyak digunakan oleh investor institusi maupun ritel adalah pendekatan top-down analysis. Peter Lynch merupakan orang yang mempopulerkan pendekatan top-down analysis pada awal 1980-an, ketika ia menjabat sebagai manajer investasi (MI) Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga […]
Key Takeaways: Risiko adalah faktor yang selalu melekat pada setiap keputusan keuangan, termasuk saat berinvestasi. Anda perlu memahami bahwa keberhasilan dalam berinvestasi tidak hanya bergantung pada seberapa besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh, tetapi juga pada kemampuan mengelola berbagai jenis risiko. Dua jenis risiko yang harus Anda ketahui adalah systematic risk dan unsystematic risk. Pemahaman […]