Bagi banyak investor, saham yang rutin membagikan dividen besar dan stabil setiap tahun menjadi pilihan menarik karena mampu memberikan pendapatan selain potensi keuntungan dari kenaikan harga saham. Namun, memilih saham dengan dividen besar dan stabil tidak mudah karena ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Investor perlu mempertimbangkan konsistensi pembagian dividen, rasio pembagian, kekuatan fundamental perusahaan, serta keberlanjutan kinerja keuangan. Dengan memperhatikan beberapa faktor tersebut, investor dapat membangun portofolio yang berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Ada beberapa cara dalam memilih saham dengan dividen yang besar dan stabil, diantaranya:
Hal pertama yang bisa Anda lihat ketika memilih saham yang memiliki dividen besar dan stabil adalah histori pembagian dividen perusahaan tersebut. Perusahaan yang secara konsisten membayar dividen selama bertahun-tahun menunjukkan komitmennya terhadap pemegang saham.
Saham perusahaan dengan riwayat dividen yang stabil dan terus meningkat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki arus kas yang cukup baik. Lihatlah selama 5 hingga 10 tahun terakhir untuk menilai apakah dividen yang diberikan perusahaan tersebut konsisten dan meningkat seiring waktu.
Dividend yield adalah rasio yang digunakan untuk mengukur imbal hasil dividen dari saham yang Anda miliki. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah dividen tahunan dengan harga saham saat ini. Dividend yield yang tinggi memang menarik, tetapi Anda perlu menganalisis lebih dalam.
Dividend yield yang terlalu tinggi dapat menjadi tanda peringatan, cek apakah perusahaan tersebut membayar dividen lebih tinggi dari kemampuannya untuk menghasilkan laba. Idealnya, Anda harus mencari saham dengan dividend yield yang wajar, yang menunjukkan keseimbangan antara pengembalian dividen yang menguntungkan dan keberlanjutan pembagian dividen tersebut.
Saham dengan dividen besar dan stabil seharusnya memiliki kinerja keuangan yang baik. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan secara teliti. Fokuskan perhatian Anda pada beberapa aspek, seperti laba bersih, arus kas dan utang. Perusahaan yang dapat membayar dividen secara stabil biasanya memiliki arus kas yang sehat dan tidak terlalu banyak bergantung pada utang.
Pastikan juga untuk memeriksa rasio pembagian dividen (dividend payout ratio), yaitu perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan jumlah yang dibagikan kepada pemegang saham. Rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan perusahaan yang dialokasikan untuk dividen, sehingga investor dapat menilai apakah pembagian dividen tersebut dalam batas wajar atau tidak.
Sektor atau industri perusahaan juga mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Beberapa sektor cenderung bisa memberikan dividen yang lebih stabil karena permintaan terhadap produk dan layanannya tetap dalam berbagai perubahan ekonomi.
Sebaliknya, ada beberapa sektor yang memiliki risiko lebih tinggi dalam hal kestabilan pembagian dividen karena ketergantungannya pada faktor eksternal seperti regulasi dan kondisi ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kondisi pasar dan prospek pertumbuhan industri saat memilih saham dengan dividen yang besar dan stabil.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan dividen yang berbeda. Beberapa perusahaan lebih memilih untuk membayar dividen dalam jumlah besar dan stabil, sementara yang lain mungkin memprioritaskan untuk menginvestasikan laba ke dalam operasional perusahaan lebih dulu. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebijakan dividen perusahaan yang Anda pertimbangkan.
Informasi mengenai kebijakan dividen dapat diperoleh melalui laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan tahunan yang biasanya tersedia di situs resmi perusahaan, serta melalui pengumuman publik di Bursa Efek Indonesia (IDX).
Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi biasanya menghadapi tantangan untuk membayar dividen secara konsisten karena sebagian besar arus kas harus dialokasikan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman. Kondisi ini membuat kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen menjadi terbatas, terutama saat terjadi tekanan pada kinerja keuangan.
Oleh karena itu, investor perlu memeriksa tingkat utang perusahaan, salah satunya melalui rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER). Rasio DER yang rendah umumnya menunjukkan struktur keuangan yang lebih sehat, risiko gagal bayar yang lebih kecil, serta peluang lebih besar bagi perusahaan untuk mempertahankan kebijakan dividen secara berkelanjutan.
Salah satu cara efektif untuk mencari saham dengan dividen besar dan stabil adalah dengan memanfaatkan indeks yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), misalnya IDX High Dividend 20 yang berisi saham-saham dengan tingkat dividend yield tinggi. Indeks ini dapat menjadi acuan awal dalam menyaring emiten yang konsisten membagikan dividen.
Saham dalam Indeks IDX High Dividend 20 di-review dan diperbarui oleh BEI secara berkala setiap 6 bulan sekali, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Dalam proses review ini, BEI akan mengevaluasi kembali saham-saham yang masuk ke dalam indeks berdasarkan kriteria, seperti:
Agar keputusan investasi lebih matang, investor tetap perlu melakukan analisis fundamental secara mandiri. Analisis ini mencakup penilaian terhadap pendapatan, biaya operasional, tingkat utang, aset, kewajiban, serta arus kas perusahaan.
Memilih saham dengan dividen yang besar dan stabil membutuhkan analisis yang mendalam. Anda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti historikal pembagian dividen, dividend yield, kinerja keuangan perusahaan, stabilitas industri, kebijakan dividen perusahaan, dan tingkat utang. Dengan melakukan analisis, Anda dapat memastikan saham yang dipilih juga memiliki prospek yang baik di masa depan.
Setelah memahami cara memilih saham dengan dividen besar dan stabil, Anda juga bisa mempertimbangkan investasi di reksa dana saham yang memiliki eksposur langsung ke indeks IDX High Dividend 20 sebagai alternatif. Pada reksa dana jenis ini, minimal 80% aset kelolaan akan ditempatkan pada saham-saham berdividen tinggi yang terpilih dalam indeks tersebut, sehingga memberikan peluang imbal hasil menarik sekaligus stabilitas yang lebih baik.
Terdapat beragam produk reksa dana saham yang bisa Anda pilih di Makmur, salah satunya BNI-AM IDX High Dividend 20 Kelas R1, yang dikelola oleh manajer investasi profesional dengan strategi fokus pada saham-saham berpotensi dividen tinggi dan fundamental kuat.
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Smart September, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalue, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]
Key Takeaways: Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000. “Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu […]
Key Takeaways: Sebagai seorang investor saham, Anda perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Salah satu indikator yang sering digunakan oleh analis dan pelaku pasar adalah Purchasing Managers’ Index (PMI). Indikator ini memberikan gambaran awal tentang kondisi ekonomi suatu negara, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Mari kita bahas secara komprehensif apa […]
Key Takeaways: Memahami jenis saham merupakan langkah awal yang penting sebelum Anda menempatkan modal. Salah satu kategori saham yang menarik bagi investor adalah saham cyclical. Saham jenis ini memiliki karakteristik yang cenderung bergerak mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, nilainya meningkat signifikan. Namun, saat terjadi perlambatan ekonomi, harganya dapat turun cukup dalam. Oleh karena itu, […]
Key Takeaways: Rotasi sektor adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara memindahkan alokasi portofolio dari satu sektor saham ke sektor lain sesuai perubahan siklus ekonomi. Anda perlu memahami kapan suatu sektor mulai menguat dan kapan sektor lain memasuki fase pelemahan. Dengan membaca momentum ini, Anda dapat meningkatkan peluang imbal hasil serta mengurangi risiko penurunan nilai […]
Key Takeaways: Dalam dunia investasi dan keuangan, pemahaman terhadap berbagai indikator pasar merupakan hal yang krusial. Salah satu indikator penting yang sering dijadikan acuan para investor profesional maupun analis ekonomi adalah yield curve atau kurva imbal hasil. Meskipun tampak teknis, memahami yield curve dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih cermat dan strategis. […]