Terdapat berbagai metode analisis yang dapat digunakan dalam berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang populer dan banyak digunakan oleh investor institusi maupun ritel adalah pendekatan top down analysis. Peter Lynch merupakan orang yang mempopulerkan pendekatan top down analysis pada awal 1980-an, ketika ia menjabat sebagai manajer investasi (MI) Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga 1990.
Ia menunjukkan keberhasilan pendekatan top down analysis pada saat itu dengan menggabungkan analisis ekonomi makro, pemilihan sektor industri yang potensial, dan analisis fundamental saham dalam strategi investasinya. Anda perlu memahami cara kerja pendekatan ini secara menyeluruh agar dapat menggunakannya secara efektif untuk merancang strategi investasi jangka panjang.
Pendekatan top down analysis dilakukan secara bertahap dengan fokus yang mengerucut dari ekonomi makro hingga perusahaan. Berikut adalah langkah sistematis yang dilakukan:
Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah menganalisis kondisi ekonomi secara luas. Anda perlu memperhatikan berbagai indikator makroekonomi seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, suku bunga acuan, tingkat pengangguran, serta kebijakan pemerintah. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui apakah kondisi ekonomi sedang berada dalam fase ekspansi, kontraksi, atau stagnasi.
Setelah memahami kondisi ekonomi secara keseluruhan, Anda perlu mengidentifikasi sektor saham yang berpotensi tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang saat ini terjadi. Misalnya, jika suku bunga sedang rendah dan tingkat konsumsi meningkat, sektor barang konsumsi cenderung akan mengalami pertumbuhan. Anda juga perlu membandingkan kinerja sektor dengan mempertimbangkan tren, permintaan pasar, serta kebijakan pemerintah yang berdampak terhadap industri tersebut.
Langkah selanjutnya adalah menyaring industri dalam sektor yang telah Anda pilih. Tidak semua industri dalam satu sektor akan memiliki prospek yang sama. Misalnya, dalam sektor barang konsumsi, industri makanan dan minuman bisa saja lebih potensial dibandingkan dengan industri rokok atau tembakau. Pada tahap ini, Anda bisa menggunakan data historis dan tren pertumbuhan industri untuk menyaring industri mana yang bisa dipilih.
Langkah terakhir adalah menganalisis perusahaan di dalam industri yang telah Anda seleksi. Anda perlu melakukan analisis laporan keuangan, mengevaluasi kualitas manajemen, serta menilai prospek pertumbuhan perusahaan tersebut di masa depan.
Pendekatan top down analysis memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya relevan bagi banyak investor, di antaranya:
Melalui pendekatan ini, Anda terbiasa memperhatikan kondisi ekonomi sebelum membuat keputusan investasi. Hal ini membantu Anda menghindari keputusan yang bias, seperti hanya melihat pertumbuhan harga saham tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi yang lebih luas.
Melalui analisis secara bertahap, mulai dari kondisi ekonomi makro, sektor saham, hingga industri, Anda dapat menghemat waktu dan tenaga dalam memilih saham yang tepat. Analisis yang Anda lakukan hanya difokuskan pada sektor dan industri yang potensial, sehingga proses seleksi menjadi lebih efisien dan terarah.
Pendekatan top down analysis bisa membantu dalam meminimalkan risiko, karena saham yang dipilih berada dalam sektor yang sedang tumbuh atau stabil. Hal ini sangat penting, terlebih ketika kondisi pasar mengalami ketidakpastian. Melalui pendekatan ini, Anda fokus pada sektor yang memiliki potensi di masa depan.
Top down analysis merupakan strategi investasi saham yang dimulai dari menganalisis ekonomi makro, berlanjut ke pemilihan sektor dan industri yang prospektif, hingga akhirnya pada seleksi saham perusahaan. Anda yang ingin membuat keputusan investasi berbasis data dan tren jangka panjang akan sangat terbantu dengan metode ini.
Namun, jika Anda belum memiliki waktu atau keahlian untuk menerapkan pendekatan top down analysis, berinvestasi melalui reksa dana saham bisa menjadi pilihan. Ketika Anda berinvestasi melalui produk reksa dana saham, MI profesional yang akan melakukan analisis dalam memilih sektor dan saham terbaik di portofolio.
Anda dapat berinvestasi reksa dana saham melalui Makmur, salah satu produk reksa dana saham yang bisa jadi pilihan adalah Sucorinvest Maxi Fund. Berdasarkan data per 18 November 2025, produk reksa dana tersebut memiliki pertumbuhan yang sangat baik, sebesar 39,78% secara year-to-date (ytd).
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Prosperity November, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Risiko adalah faktor yang selalu melekat pada setiap keputusan keuangan, termasuk saat berinvestasi. Anda perlu memahami bahwa keberhasilan dalam berinvestasi tidak hanya bergantung pada seberapa besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh, tetapi juga pada kemampuan mengelola berbagai jenis risiko. Dua jenis risiko yang harus Anda ketahui adalah systematic risk dan unsystematic risk. Pemahaman […]
Key Takeaways: Memasuki akhir 2025, portofolio reksa dana saham milik Trimegah Asset Management menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Dari tiga produk unggulan yang tersedia di platform Makmur, yaitu TRIM Syariah Saham, Trim Kapital Plus, dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, terlihat alokasi aset yang besar terhadap emiten di lima sektor. Anda […]
Key Takeaways: Dalam perencanaan keuangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi juga oleh arah dan strategi yang digunakan. Setiap pilihan investasi idealnya mendukung tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak dipertimbangkan adalah reksa dana tematik, yaitu reksa dana yang berfokus pada sektor atau […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalued, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]
Key Takeaways: Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000. “Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu […]