Mengelola kekayaan tidak hanya berfokus pada kepemilikan aset, namun juga pada penerapan keputusan investasi yang dapat memberikan nilai ekonomi yang optimal dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, pendekatan analitis yang mendalam sangat diperlukan untuk mengestimasi nilai suatu aset atau kewajiban di masa depan.
Salah satu konsep kunci dalam hal ini adalah present value (PV), menjadi alat evaluasi yang dapat membantu Anda dalam membuat keputusan berbasis data. Rumus tersebut sangat berguna ketika ingin merancang strategi investasi jangka panjang atau mengoptimalkan rencana pengelolaan aset.
Present Value memungkinkan investor untuk menghitung nilai saat ini dari sejumlah uang yang akan diterima atau dibayarkan di masa depan, dengan mempertimbangkan konsep nilai waktu uang.
Present value memiliki banyak kegunaan praktis, seperti:
Melalui present value, investor dapat menghindari pengambilan keputusan emosional dan menggantinya dengan kalkulasi berbasis data yang rasional di masa depan. Pendekatan ini juga membantu investor untuk fokus pada tujuan jangka panjang, bukan terjebak dalam fluktuasi pasar yang bersifat sementara.
Rumus dari Present Value tergantung pada variabel yang akan Anda hitung. Sebagai contoh, jika Anda merupakan seorang investor yang sedang mempertimbangkan untuk menanamkan dana pada sebuah perusahaan yang potensial dengan hasil sebesar Rp1.000.000.000 dalam waktu 5 tahun ke depan.
Agar keputusan yang diambil bersifat rasional dan terukur, Anda perlu menghitung nilai riil dari uang yang akan diterimanya di masa depan. Asumsinya, Anda menargetkan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun.
Untuk mengetahui nilai sekarang dari uang Rp1 miliar yang akan diterima dalam 5 tahun, bisa menggunakan rumus:
Present Value (PV) = Future Value (FV) / (1 + r)ⁿ |
Keterangan:
Masukkan angka variabel ke dalam rumus:
Artinya, nilai uang sebesar Rp1 miliar di 5 tahun yang akan datang setara dengan sekitar Rp 783 juta pada hari ini. Bisa dikatakan, Present value memberikan pandangan yang netral dan berbasis angka terhadap nilai investasi atau pertimbangan keputusan finansial.
Meskipun present value sangat berguna, sebaiknya rumus tersebut digunakan bersama dengan rumus lain seperti:
Menggabungkan rumus-rumus di atas dengan tepat akan memberikan analisis yang lebih lengkap, terutama dalam mengambil keputusan investasi yang melibatkan risiko tinggi. Di tengah dinamika dunia keuangan yang terus berubah, kemampuan untuk mengambil keputusan secara rasional dan berbasis data menjadi sebuah keharusan.
Konsep Present Value bukan sekadar rumus matematika, tetapi merupakan dasar penting dalam merancang strategi keuangan yang bijak dan terukur.
Jika ingin investasi jangka panjang, Anda bisa memilih jenis Reksa Dana Saham di Makmur. Sebagai contoh, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A memiliki kinerja positif dalam jangka panjang. Selama 5 tahun terakhir, reksa dana ini memiliki return sebesar 33.77% berdasarkan data 13 Juni 2025.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Menggunakan konsep present value sebagai dasar pengambilan keputusan investasi bisa membantu Anda membuat perencanaan keuangan yang lebih rasional dan siap menghadapi risiko di masa depan. Sekarang saatnya Anda mulai menerapkannya lewat investasi yang mudah dan transparan.
Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan seperti reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran yang sesuai dengan tujuan keuangan. Manfaatkan juga berbagai promo menarik seperti promo June Invest dan promo Semua Bisa Makmur.
Link: Promo-Promo di Makmur
Download aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Jika Anda lebih nyaman berinvestasi lewat laptop atau komputer, Makmur juga bisa diakses melalui situs web. Klik link di bawah ini untuk informasi lebih lengkap.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]
Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]
Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering / IPO) dari perusahaan strategis. Salah satu emiten yang tengah menarik perhatian investor adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha Grup Chandra Asri (TPIA), yang akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2025. […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian dan tren suku bunga tinggi, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap menunjukkan daya saing yang kuat. Tingkat yield yang kompetitif, ditambah stabilitas makroekonomi domestik, menjadikan SBN sebagai instrumen yang menarik bagi investor, baik ritel maupun institusi. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas […]