Hai, Sobat Makmur! Saat ini kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan, dimana bulan ini umat Islam diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Tahukah Sobat Makmur, kalau bulan Ramadhan menjadi salah satu momentum puncak dari perilaku konsumsi di Indonesia? Hal ini tidak terlepas dari antusiasme masyarakat dalam menyambut Ramadhan, mulai dari mempersiapkan hidangan berbuka hingga baju baru untuk Lebaran. Tak pelak, datangnya bulan Ramadhan akan menguntungkan sejumlah sektor. Kiranya apa saja sektor yang terciprat berkah Ramadhan? Dalam artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai saham-saham yang berpotensi diuntungkan dari momentum Ramadhan. Yuk, disimak!
Bulan Ramadhan identik dengan kenaikan pola konsumsi masyarakat. Ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan konsumsi di bulan Ramadhan. Pertama, Ramadhan menjadi momen puncak konsumsi dengan tren revenge spending, dimana masyarakat cenderung belanja lebih besar pasca-penghematan yang dilakukan bulan-bulan sebelumnya. Kedua, adanya tunjangan hari raya (THR) yang cair sebelum Lebaran, mendorong masyarakat untuk membelanjakan uangnya baik membeli barang konsumsi primer hingga tersier. Ketiga,, arus mudik atau pulang kampung yang biasanya terjadi H-7 Idul Fitri. Masyarakat perkotaan yang melakukan mudik akan membelanjakan uangnya di kampung halaman, sehingga aktivitas ekonomi di wilayah perdesaan turut menggeliat.
Berikut sejumlah saham yang berpotensi diuntungkan dari momentum Ramadhan
1. Saham Sektor Konsumsi
Saham sektor konsumsi, khususnya barang konsumsi primer, menjadi sektor yang paling diuntungkan datangnya bulan Ramadhan. Seperti dijelaskan sebelumnya, konsumsi masyarakat di bulan suci akan cenderung naik. Sejumlah permintaan bahan pokok seperti beras, gula, tepung, minyak sawit, mi instan, hingga makanan ringan (biskuit) akan cenderung naik di bulan puasa. Naiknya konsumsi bahan-bahan pokok ini akan berdampak positif bagi kinerja emiten barang konsumsi, sebut saja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang memproduksi tepung dan mi instan. Ada juga PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) yang memiliki produk beras, hingga PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang memiliki produk makanan ringan dan minuman kemasan.
Saham-saham perkebunan dan pertanian seperti PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk (SMAR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) juga berpeluang mendulang keuntungan dari naiknya permintaan minyak sawit selama Ramadhan.
2. Saham Poultry
Permintaan daging unggas, khususnya ayam, juga cenderung naik selama Ramadhan, yang ditandai dengan kenaikan harga daging unggas dan olahan unggas. Sejumlah saham yang berpotensi diuntungkan dari kenaikan permintaan unggas diantaranya PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan juga PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Margin keuntungan (profit) emiten-emiten ini juga berpeluang membaik seiring kenaikan harga jual selama bulan puasa.
3. Saham Peritel (Retail)
Sobat Makmur pasti tidak asing dengan lirik lagu “Baju Baru Alhamdulillah. Dipakai di Hari Raya”. Lagu berjudul Baju Baru tersebut menggambarkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang akan membeli pakaian (sandang) baru untuk menyambut Lebaran. Biasanya, kunjungan (traffic) dari toko-toko ritel akan naik H-7 jelang Lebaran. Peritel pakaian juga akan memberi diskon khusus selama Ramadhan untuk menarik minat konsumen. Fenomena ini akan menguntungkan emiten ritel fashion seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT MAP Aktif Adiperkasa (MAPA), PT Mega Perintis Tbk (ZONE), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
4. Emiten Jalan Tol
Emiten jalan tol juga diuntungkan dari momen bulan puasa dan Lebaran seiring peningkatan mobilitas masyarakat. Tradisi mudik membuat jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol melonjak signifikan, terutama di jalur-jalur utama seperti Trans Jawa, Trans Sumatera, dan tol Jabodetabek. Peningkatan volume lalu lintas ini otomatis mendongkrak pendapatan emiten jalan tol dari tarif tol. Emiten seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT)yang memiliki konsesi jalan tol berpotensi menikmati lonjakan pendapatan pada periode ini. Pemerintah biasanya juga memberlakukan kebijakan diskon tarif tol pada waktu tertentu selama Lebaran, namun tetap memberi kompensasi bagi operator jalan tol.
Nah, Sobat Makmur, itu dia beberapa saham yang diuntungkan dari momentum Ramadhan. Sobat Makmur juga bisa mencermati sejumlah reksa dana saham yang memiliki saham-saham ini dalam portofolionya. Berikut sejumlah reksa dana saham yang bisa kamu cermati :
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo New Ramadan, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Rotasi sektor adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara memindahkan alokasi portofolio dari satu sektor saham ke sektor lain sesuai perubahan siklus ekonomi. Anda perlu memahami kapan suatu sektor mulai menguat dan kapan sektor lain memasuki fase pelemahan. Dengan membaca momentum ini, Anda dapat meningkatkan peluang imbal hasil serta mengurangi risiko penurunan nilai […]
Key Takeaways: Dalam dunia investasi dan keuangan, pemahaman terhadap berbagai indikator pasar merupakan hal yang krusial. Salah satu indikator penting yang sering dijadikan acuan para investor profesional maupun analis ekonomi adalah yield curve atau kurva imbal hasil. Meskipun tampak teknis, memahami yield curve dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih cermat dan strategis. […]
Sebagai instrumen investasi yang relatif stabil, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) menjadi salah satu pilihan utama investor di Indonesia. Hal ini tercermin dari Asset Under Management (AUM) yang mencapai Rp207,9 triliun per September 2025, tertinggi di antara jenis reksa dana lainnya. Untuk memastikan kualitas reksa dana, Makmur menyeleksi RDPT dari Manajer Investasi (MI) bereputasi baik, […]
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) merupakan instrumen investasi dengan risiko relatif rendah dan likuid, sehingga cocok untuk berbagai profil investor. Reksa dana ini 100% dialokasikan ke instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan obligasi yang memiliki jatuh tempo < 1 tahun. Oleh karena itu, RDPU ideal untuk tujuan investasi jangka pendek, menawarkan potensi imbal hasil […]
Reksa dana campuran merupakan instrumen investasi yang mengalokasikan dana pada instrumen saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, dengan masing-masing aset tidak melebihi 79% dari total portofolio. Diversifikasi ini memberikan keseimbangan antara potensi pertumbuhan dan stabilitas, sehingga cocok bagi investor dengan profil risiko moderat dan tujuan investasi jangka menengah hingga panjang. Makmur menyeleksi reksa dana campuran […]
Sebagai instrumen investasi dengan potensi pertumbuhan dan risiko relatif tinggi, reksa dana saham cocok bagi investor yang siap menghadapi fluktuasi pasar dan memiliki tujuan investasi jangka panjang. Secara year-to-date (YTD) hingga Oktober, IHSG naik +13,97% ke level 8.164, mencerminkan tren positif pasar saham domestik. Makmur menyeleksi reksa dana saham dari manajer investasi (MI) bereputasi baik, […]