Artikel

Saham-Saham ini Bisa Diuntungkan dari Momentum Ramadhan, Apa Saja? 

author
Content Management
author
06 Maret 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Saat ini kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan, dimana bulan ini umat Islam diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Tahukah Sobat Makmur, kalau bulan Ramadhan menjadi salah satu momentum puncak dari perilaku konsumsi di Indonesia? Hal ini tidak terlepas dari antusiasme masyarakat dalam menyambut Ramadhan, mulai dari mempersiapkan hidangan berbuka hingga baju baru untuk Lebaran. Tak pelak, datangnya bulan Ramadhan akan menguntungkan sejumlah sektor. Kiranya apa saja sektor yang terciprat berkah Ramadhan? Dalam artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai saham-saham yang berpotensi diuntungkan dari momentum Ramadhan. Yuk, disimak!

Kenaikan Konsumsi di Ramadhan

Bulan Ramadhan identik dengan kenaikan pola konsumsi masyarakat. Ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan konsumsi di bulan Ramadhan. Pertama, Ramadhan menjadi momen puncak konsumsi dengan tren revenge spending, dimana masyarakat cenderung belanja lebih besar pasca-penghematan yang dilakukan bulan-bulan sebelumnya. Kedua, adanya tunjangan hari raya (THR) yang cair sebelum Lebaran, mendorong masyarakat untuk membelanjakan uangnya baik membeli barang konsumsi primer hingga tersier. Ketiga,, arus mudik atau pulang kampung yang biasanya terjadi H-7 Idul Fitri. Masyarakat perkotaan yang melakukan mudik akan membelanjakan uangnya di kampung halaman, sehingga aktivitas ekonomi di wilayah perdesaan turut menggeliat.

Saham-saham yang Diuntungkan

Berikut sejumlah saham yang berpotensi diuntungkan dari momentum Ramadhan

1. Saham Sektor Konsumsi

Saham sektor konsumsi, khususnya barang konsumsi primer, menjadi sektor yang paling diuntungkan datangnya bulan Ramadhan. Seperti dijelaskan sebelumnya, konsumsi masyarakat di bulan suci akan cenderung naik. Sejumlah permintaan bahan pokok seperti beras, gula, tepung, minyak sawit, mi instan, hingga makanan ringan (biskuit) akan cenderung naik di bulan puasa. Naiknya konsumsi bahan-bahan pokok ini akan berdampak positif bagi kinerja emiten barang konsumsi, sebut saja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang memproduksi tepung dan mi instan. Ada juga PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) yang memiliki produk beras, hingga PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang memiliki produk makanan ringan dan minuman kemasan.

Saham-saham perkebunan dan pertanian seperti PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk (SMAR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) juga berpeluang mendulang keuntungan dari naiknya permintaan minyak sawit selama Ramadhan.

2. Saham Poultry

Permintaan daging unggas, khususnya ayam,  juga cenderung naik selama Ramadhan, yang ditandai dengan kenaikan harga daging unggas dan olahan unggas. Sejumlah saham yang berpotensi diuntungkan dari kenaikan permintaan unggas diantaranya PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan juga PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Margin keuntungan (profit) emiten-emiten ini juga berpeluang membaik seiring kenaikan harga jual selama bulan puasa.

3. Saham Peritel (Retail)

Sobat Makmur pasti tidak asing dengan lirik lagu “Baju Baru Alhamdulillah. Dipakai di Hari Raya”. Lagu berjudul Baju Baru tersebut menggambarkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang akan membeli pakaian (sandang) baru untuk menyambut Lebaran. Biasanya, kunjungan (traffic) dari toko-toko ritel akan naik H-7 jelang Lebaran. Peritel pakaian juga akan memberi diskon khusus selama Ramadhan untuk menarik minat konsumen. Fenomena ini akan menguntungkan emiten ritel fashion seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT MAP Aktif Adiperkasa (MAPA), PT Mega Perintis Tbk (ZONE), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

4. Emiten Jalan Tol

Emiten jalan tol juga diuntungkan dari momen bulan puasa dan Lebaran seiring peningkatan mobilitas masyarakat. Tradisi mudik membuat jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol melonjak signifikan, terutama di jalur-jalur utama seperti Trans Jawa, Trans Sumatera, dan tol Jabodetabek. Peningkatan volume lalu lintas ini otomatis mendongkrak pendapatan emiten jalan tol dari tarif tol. Emiten seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT)yang memiliki konsesi jalan tol berpotensi menikmati lonjakan pendapatan pada periode ini. Pemerintah biasanya juga memberlakukan kebijakan diskon tarif tol pada waktu tertentu selama Lebaran, namun tetap memberi kompensasi bagi operator jalan tol.

Nah, Sobat Makmur, itu dia beberapa saham yang diuntungkan dari momentum Ramadhan. Sobat Makmur juga bisa mencermati sejumlah reksa dana saham yang memiliki saham-saham ini dalam portofolionya. Berikut sejumlah reksa dana saham yang bisa kamu cermati :

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo New Ramadan, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Ini Daftar 5 Perusahaan Aset Manajemen Terbesar di Dunia Berdasarkan Total AUM 

Key Takeaways: Perusahaan aset manajemen membantu investor, baik ritel maupun institusi dalam mengelola dana investasi agar tujuan keuangan tercapai. Cakupan tugasnya menyusun alokasi aset, memilih sekuritas yang tepat, serta mengelola portofolio. Jadi, saat Anda membeli reksa dana, dana tersebut dikelola secara profesional oleh perusahaan aset manajemen sesuai kebijakan investasi yang berada di bawah pengawasan regulator. […]

author
Content Management
calendar
21 Oktober 2025
Artikel

Aset Nasional Syariah Tumbuh 8,21% pada Tahun 2025, Investor Pasar Modal Capai Rekor Baru

Key Takeaways: Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah nasional per Juni 2025 telah mencapai Rp2.972,94 triliun. Angka ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,21% secara year-on-year (yoy). Pencapaian ini menunjukkan bahwa ekosistem keuangan syariah semakin dipercaya masyarakat, baik dalam sektor perbankan, pasar modal […]

author
Content Management
calendar
20 Oktober 2025
Artikel

Ini Daftar Saham Perbankan yang Jadi Favorit Manajer Investasi di Portofolio Reksa Dana Saham

Key Takeaways: Reksa dana saham merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memperoleh potensi keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang, walaupun risikonya paling besar dibandingkan jenis reksa dana lainnya.  Keberhasilan reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi (MI) dalam memilih saham potensial. Dari berbagai sektor, saham sektor perbankan menjadi […]

author
Content Management
calendar
16 Oktober 2025
Artikel

5 Alasan Mengapa Risk Free Rate Bisa Dijadikan Salah Satu Acuan Sebelum Berinvestasi

Key Takeaways: Dalam berinvestasi, penting untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil di awal. Salah satu indikator yang sering dijadikan acuan oleh para analis keuangan dan investor profesional adalah risk free rate atau “tingkat bebas risiko”, yang merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah.  Instrumen investasi di Indonesia […]

author
Content Management
calendar
16 Oktober 2025
Artikel

Aspek yang Perlu Dipertimbangkan Investor dalam Memilih Growth Stock

Key Takeaways: Instrumen investasi saham terbagi ke dalam berbagai jenis bila melihat dari karakteristiknya, salah satu yang populer adalah growth stock. Istilah growth stock mulai dipopulerkan oleh Thomas Rowe Price Jr. sebagai strategi investasi pada sekitar tahun 1930–1950-an dan semakin diketahui secara luas setelah Philip A. Fisher merilis buku Common Stocks and Uncommon Profits (1958). […]

author
Content Management
calendar
14 Oktober 2025
Artikel

Peran Real Interest Rate sebagai Indikator dalam Keputusan Investasi

Key Takeaways: Pengambilan keputusan investasi yang tepat bisa dipengaruhi oleh berbagai indikator ekonomi. Namun, ada satu indikator yang sangat krusial, yaitu real interest rate atau suku bunga riil. Real interest rate mencerminkan return riil yang Anda dapatkan dari suatu aset investasi setelah disesuaikan dengan inflasi. Dengan memahami dan mempertimbangkan real interest rate, Anda sebagai investor […]

author
Content Management
calendar
08 Oktober 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.