Artikel

Pasar Saham Global Anjlok Akibat Tarif Trump, Reksa Dana Pendapatan Tetap Jadi Pilihan Tepat!

author
Content Management
author
08 April 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Pasar saham global sempat mengalami penurunan tajam saat libur Lebaran kemarin. Beberapa bursa di Asia seperti Indeks Nikkei (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), Shanghai Composite (China), hingga Strait Times (Singapura) mengalami penurunan yang signifikan. Penyebab utama penurunan ini adalah penerapan tarif balasan atau reciprocal tariff oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai dampak pengenaan tarif ke pasar modal dan pilihan investasi yang tepat di tengah implementasi tarif. Yuk, disimak!

Apa Itu Kebijakan Tarif?
Pada 2 April 2025, Trump mengumumkan tarif baru yang akan berlaku untuk hampir semua barang impor, yang berlaku pada tanggal 5 April. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan antara AS dan negara lain. Adapun tarif dasar sebesar 10% akan dikenakan secara umum.

Sebagai catatan, tarif yang dikenakan oleh AS untuk negara mitra dagangnya cukup bervariasi. Misal, untuk barang dari Uni Eropa dan Jepang, tarifnya akan naik menjadi 20% dan 24%. Sementara itu, tarif untuk barang dari China akan meningkat tajam menjadi 54% karena tambahan tarif baru sebesar 34% di atas tarif lama 20%.

Besaran tarif ini dipatok berdasarkan besaran defisit perdagangan terhadap AS. Indonesia tercatat menempati peringkat ke-15 sebagai negara dengan defisit perdagangan terbesar bagi AS. Tarif timbal balik dikenakan sebesar 32% terhadap Indonesia.

Bagaimana Dampak Tarif Terhadap Pasar Saham?
Tak pelak, pengumuman tarif ini direspons negatif oleh pelaku pasar, yang memicu koreksi di berbagai bursa saham global dengan tingkat yang bervariasi. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok 9,19% pada awal perdagangan sesi pertama. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat melakukan pembekuan perdagangan alias trading halt karena IHSG telah melemah lebih dari 8%. IHSG sempat menyentuh level 5.882,605 yang merupakan level terendah dalam 3 tahun.

Penurunan IHSG sejalan dengan penurunan saham-saham berkapitalisasi besar alias big caps. Saham-saham perbankan besar seperti BBCA, BBRI, BBNI, BMRI sempat merosot lebih dari 10%.

Ada beberapa faktor yang membuat pasar merespon negatif penerapan tarif oleh AS. Pertama, penerapan tarif reciprocal berpotensi menambah ketidakpastian di pasar akibat adanya potensi serangan balasan dari mitra dagang utama seperti China dan Uni Eropa. Kedua, ada pula risiko perlambatan ekonomi global akibat terhambatnya aktivitas ekspor dan impor. Ini bisa terjadi dari adanya dampak langsung maupun tidak langsung. 

Dampak langsung yakni berupa melemahnya ekspor dari Indonesia ke AS. Sementara dampak tidak langsung yakni jika tarif AS yang dikenakan terhadap berbagai negara lain yang akhirnya memperlambat ekonomi global dan menekan permintaan akan ekspor dari Indonesia.

Ketidakpastian akibat perang dagang juga membuat investor akan lebih berhati-hati dan cenderung menghindari aset dengan risiko tinggi seperti saham. Selain itu, perang dagang juga berpotensi mendorong aliran modal keluar (capital outflow) dari pasar negara berkembang seperti Indonesia karena prospek perekonomian negara berkembang yang cukup rawan. Hal ini berpotensi menekan nilai tukar rupiah serta memperbesar beban impor yang pada akhirnya melemahkan prospek ekonomi dalam negeri.

Sementara itu, belum ada sentimen positif yang secara signifikan mampu mendorong IHSG. Pembagian dividen oleh sejumlah emiten besar nyatanya tidak mampu menahan kejatuhan saham-saham perbankan. Sentimen pembelian kembali alias buyback saham juga tak mampu membendung kejatuhan IHSG.

Reksa Dana Pendapatan Tetap Jadi Pilihan Tepat
Untuk itu, di tengah anjloknya bursa saham global, Sobat Makmur harus memilih instrumen investasi yang tepat. Kamu bisa memilih reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap sebagai pilihan investasimu. Reksa dana pendapatan tetap sebagian besar berinvestasi pada obligasi, yang cenderung lebih stabil daripada saham.

Selain itu, ada beberapa reksa dana pendapatan tetap yang memberikan pendapatan secara rutin kepada investor dalam bentuk dividen. Sehingga, instrumen ini dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan pasif. 

Saat ini, reksa dana pendapatan tetap masih menjadi primadona dibandingkan reksa dana jenis lainnya. Melansir data Statistik Pasar Modal Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Februari 2025 nilai dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksa dana pendapatan tetap masih menjadi yang terbesar yakni mencapai Rp149,03 triliun. Jumlah ini naik 0,3% dari AUM reksa dana pendapatan tetap per akhir Januari 2025 yang sebesar Rp Rp148,59 triliun. Kondisi ini menunjukkan minat investor untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap masih tinggi.

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo April Blossom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.

Link: Promo-Promo di Makmur


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:


Website: Makmur.idEditor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

5 Cara Cerdas Mengelola Investasi di Tengah Ketidakpastian Pasar

Hai, Sobat Makmur! Ketidakpastian pasar belakangan ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Mulai dari volatilitas nilai tukar, gejolak geopolitik, dan arah kebijakan suku bunga global yang belum pasti. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang lebih cermat dan disiplin agar tetap dapat memberikan hasil yang optimal. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas lima cara cerdas […]

author
Content Management
calendar
30 April 2025
Artikel

Goldman Sachs Proyeksi BI Pangkas 100bps, Reksa Dana Ini Bisa Kamu Cermati

Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar […]

author
Content Management
calendar
29 April 2025
Artikel

Tren Dividen Kuartal I-2025 Melambat, Ini Penyebab dan Strategi Menghadapinya

Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]

author
Content Management
calendar
28 April 2025
Artikel

Kenali Strategi Investasi Ala Ray Dalio yang Menjadi Penasihat Investasi Danantara

Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]

author
Content Management
calendar
24 April 2025
Artikel

Rupiah Melemah? Ini Strategi Investasi untuk Lindungi Portofolio Kamu

Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]

author
Content Management
calendar
23 April 2025
Artikel

Obligasi RI Tetap Diminati di Tengah Outflow, Reksa Dana Ini Bisa Dicermati

Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]

author
Content Management
calendar
22 April 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.