Artikel

IMF Revisi Naik Proyeksi Ekonomi Global dan Indonesia, Namun Risiko Perdagangan Masih Jadi Sorotan

author
Content Management
author
04 Agustus 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,0% pada 2025 dan 3,1% pada 2026.
  • Revisi ini didorong oleh percepatan belanja sebelum kenaikan tarif, pelemahan dolar AS, dan stimulus fiskal.
  • Pertumbuhan ekonomi AS dan China jadi motor utama revisi naik, sementara kawasan euro dan Indonesia juga mengalami perbaikan.
  • IMF memperingatkan bahwa kenaikan aktivitas saat ini bersifat sementara dan belum mencerminkan perbaikan fundamental.
  • Diversifikasi aset menjadi penting untuk menghadapi ketidakpastian, salah satunya melalui Reksa Dana Pendapatan Tetap.

International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam laporan World Economic Outlook edisi Juli 2025. Proyeksi global untuk 2025 dinaikkan menjadi 3,0%, seiring sejumlah faktor pendorong sementara seperti kenaikan belanja menjelang kenaikan tarif dan stimulus fiskal di beberapa negara besar. Namun di sisi lain, IMF tetap menyoroti risiko perdagangan global yang dapat menahan pemulihan dalam jangka menengah. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas latar belakang revisi tersebut, dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, serta pilihan instrumen investasi strategis yang dapat dipertimbangkan investor untuk menghadapi dinamika global.

Memahami Peran IMF dalam Perekonomian Global

International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional yang bertujuan menjaga stabilitas sistem moneter global. Hingga saat ini, IMF memiliki 191 negara anggota dari berbagai tingkat perkembangan ekonomi. Lembaga ini memberikan dukungan kepada anggotanya, termasuk Indonesia melalui pembiayaan, konsultasi kebijakan, dan analisis ekonomi untuk membantu mengatasi tekanan fiskal, defisit transaksi berjalan, dan tantangan struktural lainnya.

Salah satu publikasi utamanya adalah World Economic Outlook, laporan berkala yang memuat proyeksi ekonomi global, regional, dan nasional. Publikasi ini menjadi acuan penting bagi pemerintah, pelaku pasar, dan lembaga keuangan dalam membaca arah perekonomian dunia. Pada edisi Juli 2025, IMF merevisi naik proyeksi pertumbuhan global, namun tetap menyoroti risiko yang dapat menghambat pemulihan dalam jangka menengah.

Proyeksi Ekonomi Global Direvisi Naik, AS dan China Pimpin Kenaikan

IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,0% pada 2025 dan 3,1% pada 2026, dari estimasi sebelumnya sebesar 2,9% dan 3,0%. Revisi ini mencerminkan perbaikan sentimen global di tengah sejumlah faktor pendukung utama:

  • Percepatan belanja global menjelang diberlakukannya tarif perdagangan baru, terutama di negara maju.
  • Pelemahan dolar AS, yang meringankan beban utang luar negeri bagi negara berkembang.
  • Stimulus fiskal dari negara-negara besar seperti AS, Tiongkok, dan kawasan Eropa turut menjaga daya beli domestik.

Di antara negara-negara utama, Amerika Serikat dan Tiongkok mencatat revisi tertinggi:

  • Amerika Serikat (AS): Proyeksi pertumbuhan 2025 dinaikkan menjadi 1,9% (sebelumnya 1,7%), ditopang oleh stimulus fiskal menjelang pemilu, pasar tenaga kerja yang solid, dan konsumsi rumah tangga yang kuat.
  • Tiongkok: Proyeksi melonjak dari 4,0% menjadi 4,8%, didorong oleh pemulihan industri, belanja infrastruktur, serta pelonggaran tarif menyusul kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dan ASEAN.
  • Euro Area: Proyeksi pertumbuhan 2025 naik menjadi 1,0% dari sebelumnya 0,8%, mencerminkan perbaikan moderat meskipun masih dibayangi tantangan struktural, khususnya ketergantungan pada ekspor.
  • Indonesia: IMF merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 dari 4,7% menjadi 4,8%. Revisi ini mencerminkan stabilnya konsumsi domestik pada paruh pertama tahun ini, serta potensi dorongan dari pelonggaran tarif global yang dapat meningkatkan ekspor non-komoditas dan arus investasi asing. Namun, angka ini masih di bawah target pemerintah sebesar 5,2%. IMF menekankan pentingnya percepatan reformasi struktural, termasuk peningkatan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi logistik nasional untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang lebih inklusif.

Meskipun demikian, IMF juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ini belum sepenuhnya mencerminkan perbaikan struktural. Aktivitas ekonomi yang meningkat sejauh ini lebih banyak dipicu oleh faktor sementara, seperti penimbunan stok menjelang pemberlakuan tarif baru. Tanpa pemulihan konsumsi yang merata, momentum pertumbuhan berisiko melemah pada paruh kedua 2025 hingga awal 2026.

Diversifikasi Jadi Kunci di Tengah Ketidakpastian Global

IMF menyoroti bahwa arah pemulihan ekonomi global masih dibayangi berbagai risiko, mulai dari ketegangan perdagangan internasional hingga ketidakpastian suku bunga jangka panjang.

Di tengah kondisi tersebut, strategi diversifikasi menjadi semakin penting agar portofolio tetap optimal. Salah satu instrumen yang dapat dipertimbangkan adalah reksa dana pendapatan tetap (RDPT), yang dikelola oleh manajer investasi (MI) profesional dan cenderung menawarkan potensi imbal hasil lebih stabil meskipun pasar mengalami fluktuasi.

RDPT mengalokasikan minimal 80% portofolionya pada obligasi atau sukuk, baik dari pemerintah maupun korporasi. Instrumen ini sesuai bagi investor yang ingin menjaga pertumbuhan portofolio secara berkelanjutan, dengan tingkat risiko yang lebih terukur di tengah ketidakpastian global. Selain itu, RDPT juga umumnya memberikan distribusi imbal hasil secara berkala, sehingga dapat membantu menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan investasi.

Itulah pembahasan mengenai revisi proyeksi ekonomi global oleh IMF dan implikasinya terhadap ekonomi Indonesia serta pasar keuangan. Meskipun outlook makro saat ini tampak membaik, investor tetap perlu berhati-hati terhadap risiko lanjutan dari ketegangan perdagangan dan normalisasi kebijakan fiskal. Di tengah ketidakpastian tersebut, diversifikasi portofolio melalui reksa dana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan strategis untuk menjaga stabilitas portofolio Anda.


Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo August Financial Freedom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Alat Kesehatan AS Diproyeksi Dominasi Pasar RI, Berikut Dampaknya ke Emiten Sektor Kesehatan

Key Takeaways: Di tengah upaya penguatan hubungan dagang bilateral, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menyepakati penghapusan tarif untuk sejumlah produk, termasuk alat kesehatan. Kebijakan ini juga memungkinkan produk yang telah memperoleh izin edar dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan dari AS dapat langsung masuk ke pasar domestik tanpa melalui […]

author
Content Management
calendar
02 Agustus 2025
Artikel

Danantara Percepat Konsolidasi BUMN, Momentum Positif bagi Saham BUMN Strategis

Key Takeaways: Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) mempercepat pelaksanaan program strategis untuk mendukung transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga akhir 2025, terdapat 22 program prioritas yang tersebar dalam tiga klaster utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Langkah ini menandai upaya serius Danantara dalam mengoptimalkan portofolio BUMN dalam lima bulan tersisa tahun ini. Dalam artikel ini, […]

author
Content Management
calendar
29 Juli 2025
Artikel

Kredit Perbankan Masih Melambat di Tengah Pelonggaran BI Rate, Investor Dapat Cermati Strategi Ini

Key Takeaways: Pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun belum sepenuhnya memberikan dampak nyata ke sektor riil. Di tengah kondisi global yang belum sepenuhnya pulih, upaya bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik masih menghadapi tantangan struktural, termasuk lemahnya permintaan kredit dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. Dalam artikel ini, […]

author
Content Management
calendar
28 Juli 2025
Artikel

Pahami Siklus Inflasi Sebelum Memilih Aset Investasi Jangka Panjang

Key Takeaways: Inflasi adalah faktor utama yang mempengaruhi perekonomian dan aset investasi yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti permintaan yang lebih tinggi dibandingkan pasokan, melonjaknya biaya produksi, hingga kebijakan moneter yang longgar. Fenomena inflasi biasanya ditandai kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode, yang dapat menggerus daya beli uang. Sebagai contoh, uang Rp100.000 […]

author
Content Management
calendar
24 Juli 2025
Artikel

Sore: Istri dari Masa Depan, Lalu Bagaimana dengan Masa Depan Finansial Anda?

Key Takeaways: Bagaimana jika Anda dapat bertemu dengan diri Anda sendiri dari masa depan dan diberi tahu keputusan apa yang seharusnya Anda ambil hari ini? Kira-kira, apa yang akan ia katakan? “Jaga kesehatan,” mungkin. Tapi bisa juga “Anda seharusnya mulai investasi lebih awal.” Pertanyaan tersebut menjadi inti dari film Sore: Istri dari Masa Depan, sebuah […]

author
Content Management
calendar
21 Juli 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.