Artikel

Mengenal Peter Lynch, Salah Satu Investor Saham Paling Sukses di Dunia

author
Content Management
author
10 Oktober 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati investor saat ini. Meski memiliki risiko tinggi, saham dianggap mampu memberikan potensi return yang tinggi pula. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan Peter Lynch, salah satu investor saham paling sukses di dunia. Pastinya, artikel ini akan bermanfaat bagi kamu dalam berinvestasi. Yuk, disimak!

Biografi Singkat

Lynch lahir pada 19 Januari 1944 di Newton, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Lynch sudah ditinggal wafat ayahnya, Thomas Lynch sejak berusia sepuluh tahun karena mengidap kanker. Sejak itulah, ibunya yang semula berstatus ibu rumah tangga mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya. Peter pun mulai bekerja sebagai caddy (sebutan untuk asisten yang melayani para pemain golf) di klub golf kelas atas. Para pemainnya adalah eksekutif perusahaan, beberapa diantaranya merupakan investor saham. Di sinilah awal mula perkenalan Lynch dengan dunia pasar modal. Saat bekerja sebagai caddy, dia mulai tertarik pada pasar saham melalui percakapan yang tak sengaja ia dengar diantara kalangan investor saham. Lynch mencatat setiap saham yang disebutkan oleh para pemain golf tersebut kemudian Lynch mencarinya di koran.

Lynch perdana masuk pasar saham saat ia kuliah di Boston College. Saham pertama yang Lynch beli adalah saham perusahaan angkutan udara bernama Flying Tiger. Dia berinvestasi sekitar US$1.000 di saham Flying Tiger. Alasannya, Lynch yakin dengan prospek industri penerbangan kala itu. Bak gayung bersambut, investasi Lynch di saham Flying Tiger ternyata untung besar. Saham Flying Tiger melejit karena pasukan tentara AS yang terbang ke Vietnam menggunakan jasa kargo pesawat tersebut. Lynch mengaku mendapat keuntungan hingga ribuan persen. Keuntungan dari saham Flying Tiger membantu Lynch untuk bisa lulus pendidikan magister dari Wharton School of the University of Pennsylvania pada 1968.

Karir di Pasar Modal

Karir Lynch di dunia pasar modal dimulai pada tahun 1966 ketika ia bergabung dengan Fidelity Investments sebagai analis. Kala itu, dia memulai karir sebagai karyawan magang dan diangkat menjadi karyawan tetap pada 1969. Selama bekerja di Fidelity Magellan Fund, Lynch bertugas untuk melakukan riset terhadap berbagai jenis industri dan perusahaan, seperti industri logam, tambang, bahan kimia, dan tekstil. Pada tahun 1974 Lynch diangkat sebagai kepala bidang riset pada Fidelity Magellan Fund.

Keberhasilannya dalam mengelola dana investasi mulai terlihat ketika ia diangkat sebagai manajer Fidelity Magellan Fund pada tahun 1977. Kala itu, fund tersebut hanya memiliki dana kelolaan sekitar US$18 juta. Dalam waktu 13 tahun, di bawah kepemimpinan Lynch, dana kelolaan Magellan Fund tumbuh menjadi lebih dari US$14 miliar, dengan rata-rata pengembalian tahunan sebesar 29,2%. Angka ini jauh di atas rata-rata imbal hasil pasar saham (yang diukur dengan return Indeks S&P 500 yang hanya 11% per tahun. Keberhasilan Lynch yang berhasil mengalahkan pasar disebut fenomena beat the market.

Salah satu warisan peninggalan Lynch yang terkenal adalah istilah bagger. Lynch merupakan penggemar olahraga baseball, dimana istilah bagger dari Lynch merujuk kondisi ketika pemukul melakukan home run, berarti dia bisa mencapai 4 bagger karena melewati 4 base dan mendapatkan poin. Dalam terminologi ala Lynch, bagger berkaitan dengan potensi keuntungan yang diperoleh dari saham. Dengan strategi ini, Lynch berhasil menemukan perusahaan-perusahaan yang undervalued seperti Dunkin’ Donuts, Ford, dan Taco Bell, yang kemudian mengalami pertumbuhan pesat.

Lynch pensiun dari Fidelity pada tahun 1990, dimana dia sedang berada di puncak kesuksesannya. Tentu, keputusan ini mengejutkan banyak pihak. Namun, Lynch memutuskan untuk pensiun dini untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya dan terlibat dalam kegiatan amal (filantropi). Meski tak lagi berkecimpung di dunia pasar modal, Lynch tetap aktif menulis dan berkontribusi bagi dunia pasar modal melalui buku yang ditulisnya seperti One Up On Wall Street dan Beating the Street. Kedua buku ini kerap menjadi panduan bagi banyak investor ritel. Kini, Lynch juga terlibat dalam berbagai kegiatan amal, terutama di bidang pendidikan, keagamaan, dan kesehatan, salah satunya adalah Lynch Foundation yang didirikan pada 1988.

Strategi Investasi

Hingga saat ini, Lynch dinobatkan sebagai salah satu investor terbesar dalam sejarah pasar saham dunia. Metode dan strategi investasi Lynch masih menjadi inspirasi bagi generasi baru investor. Berikut strategi investasi Peter Lynch yang bisa Sobat Makmur terapkan dalam berinvestasi.

1. Invest in What You Know

Prinsip utama investasi Lynch adalah invest in what you know atau berinvestasi pada instrumen yang kamu ketahui. Prinsip ini dia tuangkan ke dalam buku terlarisnya, yakni One Up on Wall Street. Lynch percaya bahwa investor harus berinvestasi pada perusahaan yang mereka pahami, terutama yang produknya mereka kenal dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin dalam kamu mengetahui tentang sebuah perusahaan, baik itu bisnisnya, produknya, manajemennya, dan bahkan kompetitor, semakin besar peluangmu untuk mendapatkan potensi keuntungan dari saham Perusahaan tersebut.

2. Berinvestasi dalam Jangka Panjang

Lynch lebih memilih memegang saham untuk jangka panjang, terutama jika suatu perusahaan memiliki fundamental yang kuat. Dia percaya bahwa harga saham pada akhirnya akan mencerminkan nilai sebenarnya (fair value) dari perusahaan. Investor harus bersabar dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. Oleh karena itu, investor yang sabar dan menahan saham untuk jangka waktu yang lebih lama sering kali akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Mendiversifikasi Aset dengan Bijak

Diversifikasi menjadi salah satu prinsip penting dalam investasi, yang dilakukan untuk mengurangi risiko. Namun, Lynch memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang diversifikasi. Menurut Lynch, terlalu banyak diversifikasi bisa menjadi kontraproduktif karena dapat menyebabkan investor kehilangan fokus dan kesulitan dalam mengelola portofolio mereka. Lynch menyarankan agar investor memiliki jumlah saham yang cukup untuk mengurangi risiko, tetapi tidak terlalu banyak. Menurut Lynch, lebih baik memiliki beberapa saham yang benar-benar kamu pahami daripada memiliki terlalu banyak saham yang dimiliki hanya untuk tujuan diversifikasi.

4. Tetap Tenang dan Memperdalam Riset

Lynch menyarankan agar investor tetap fokus pada riset dan mempercayai analisis yang telah dilakukan. Lynch mengajarkan agar investor tidak terpengaruh oleh berita pasar jangka pendek atau opini dari analis yang mungkin memiliki agenda tertentu. Investor yang bisa tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar memiliki peluang lebih baik untuk membuat keputusan investasi yang rasional dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Nah, Sobat Makmur, setelah membaca artikel ini, pastinya kamu bisa mencontoh kesuksesan investasi dari seorang Peter Lynch. Selain Peter Lynch, kamu juga bisa mencontoh strategi investasi dari superinvestor lain seperti Ken Griffin, Howard Marks, Seth Klarman, hingga George Soros.

Selain membutuhkan strategi yang tepat, untuk menjadi investor sukses kamu juga harus mengenali profil risiko dan juga memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Sebab, dana yang kamu investasikan di instrumen reksa dana akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI) sehingga kamu tidak perlu repot mengelola portofolio sendiri. Kamu bisa menggunakan sejumlah promo menarik untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu seperti promo Outsatnding October 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Mengenal Teori Portofolio Optimal Markowitz dan Cara Penerapannya

Key Takeaways: Risiko dan imbal hasil merupakan dua faktor yang dipertimbangkan saat berinvestasi. Untuk membantu Anda dalam menyeimbangkan dua elemen tersebut, lahirlah berbagai teori dan pendekatan analisis portofolio. Salah satu yang paling berpengaruh adalah teori portofolio optimal yang dikembangkan oleh Harry Markowitz. Ia meraih penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 1990 atas kontribusinya dalam mengembangkan teori […]

author
Content Management
calendar
08 Desember 2025
Artikel

Memahami Konsep Net Present Value Sebagai Dasar Analisis Investasi Saham

Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, pengambilan keputusan yang bijak memerlukan pendekatan berbasis data dan analisis yang mendalam. Maka dari itu, konsep Net Present Value (NPV) digunakan investor untuk menilai apakah sebuah investasi menguntungkan atau tidak, dengan cara menghitung seluruh arus kas di masa depan, lalu mengubahnya ke nilai saat ini. Dengan memahami konsep ini, Anda […]

author
Content Management
calendar
05 Desember 2025
Artikel

Cara Mengatur Strategi Investasi Saham dengan Risk Reward Ratio yang Ideal

Key Takeaways: Investor seringkali dihadapkan pada pilihan yang memiliki risiko ketika berinvestasi saham. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda perlu menerapkan risk reward ratio (RR) sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh para trader dan investor profesional seperti Van K. Tharp, yang dikenal sebagai salah satu ahli […]

author
Content Management
calendar
04 Desember 2025
Artikel

Cara Akurat Mengukur Downside Risk dan Menghitung Drawdown Maksimum Portofolio Investasi

Key Takeaways: Dalam berinvestasi, portofolio Anda mungkin pernah mengalami fase naik dan turun, fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar dan di sinilah perhitungan downside risk berperan penting, karena dengan mengukurnya Anda dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kerugian yang akan terjadi kembali di masa depan.  Selain downside risk, ada pula indikator penting lainnya yang […]

author
Content Management
calendar
03 Desember 2025
Artikel

Product Review: Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

Key Takeaways: Tren penurunan suku bunga sepanjang 2025 menjadi salah satu katalis utama yang memperkuat optimisme di pasar pendapatan tetap. Setelah melakukan pemangkasan pertama pada September, The Fed diperkirakan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Desember 2025. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sejak awal […]

author
Content Management
calendar
02 Desember 2025
Artikel

Mengenal Rasio Treynor dan Cara Menggunakannya dalam Berinvestasi

Key Takeaways: Rasio Treynor adalah salah satu metode yang digunakan oleh investor untuk mengukur kinerja investasi dengan memperhitungkan risiko. Rasio ini pertama kali diperkenalkan oleh Jack Treynor, seorang ahli teori keuangan yang berperan penting dalam pengembangan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Rasio Treynor dipakai oleh investor yang ingin mengevaluasi apakah suatu portofolio investasi memberikan […]

author
Content Management
calendar
01 Desember 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.