Hai, Sobat Makmur! Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati investor saat ini. Meski memiliki risiko tinggi, saham dianggap mampu memberikan potensi return yang tinggi pula. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan Peter Lynch, salah satu investor saham paling sukses di dunia. Pastinya, artikel ini akan bermanfaat bagi kamu dalam berinvestasi. Yuk, disimak!
Lynch lahir pada 19 Januari 1944 di Newton, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Lynch sudah ditinggal wafat ayahnya, Thomas Lynch sejak berusia sepuluh tahun karena mengidap kanker. Sejak itulah, ibunya yang semula berstatus ibu rumah tangga mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya. Peter pun mulai bekerja sebagai caddy (sebutan untuk asisten yang melayani para pemain golf) di klub golf kelas atas. Para pemainnya adalah eksekutif perusahaan, beberapa diantaranya merupakan investor saham. Di sinilah awal mula perkenalan Lynch dengan dunia pasar modal. Saat bekerja sebagai caddy, dia mulai tertarik pada pasar saham melalui percakapan yang tak sengaja ia dengar diantara kalangan investor saham. Lynch mencatat setiap saham yang disebutkan oleh para pemain golf tersebut kemudian Lynch mencarinya di koran.
Lynch perdana masuk pasar saham saat ia kuliah di Boston College. Saham pertama yang Lynch beli adalah saham perusahaan angkutan udara bernama Flying Tiger. Dia berinvestasi sekitar US$1.000 di saham Flying Tiger. Alasannya, Lynch yakin dengan prospek industri penerbangan kala itu. Bak gayung bersambut, investasi Lynch di saham Flying Tiger ternyata untung besar. Saham Flying Tiger melejit karena pasukan tentara AS yang terbang ke Vietnam menggunakan jasa kargo pesawat tersebut. Lynch mengaku mendapat keuntungan hingga ribuan persen. Keuntungan dari saham Flying Tiger membantu Lynch untuk bisa lulus pendidikan magister dari Wharton School of the University of Pennsylvania pada 1968.
Karir Lynch di dunia pasar modal dimulai pada tahun 1966 ketika ia bergabung dengan Fidelity Investments sebagai analis. Kala itu, dia memulai karir sebagai karyawan magang dan diangkat menjadi karyawan tetap pada 1969. Selama bekerja di Fidelity Magellan Fund, Lynch bertugas untuk melakukan riset terhadap berbagai jenis industri dan perusahaan, seperti industri logam, tambang, bahan kimia, dan tekstil. Pada tahun 1974 Lynch diangkat sebagai kepala bidang riset pada Fidelity Magellan Fund.
Keberhasilannya dalam mengelola dana investasi mulai terlihat ketika ia diangkat sebagai manajer Fidelity Magellan Fund pada tahun 1977. Kala itu, fund tersebut hanya memiliki dana kelolaan sekitar US$18 juta. Dalam waktu 13 tahun, di bawah kepemimpinan Lynch, dana kelolaan Magellan Fund tumbuh menjadi lebih dari US$14 miliar, dengan rata-rata pengembalian tahunan sebesar 29,2%. Angka ini jauh di atas rata-rata imbal hasil pasar saham (yang diukur dengan return Indeks S&P 500 yang hanya 11% per tahun. Keberhasilan Lynch yang berhasil mengalahkan pasar disebut fenomena beat the market.
Salah satu warisan peninggalan Lynch yang terkenal adalah istilah bagger. Lynch merupakan penggemar olahraga baseball, dimana istilah bagger dari Lynch merujuk kondisi ketika pemukul melakukan home run, berarti dia bisa mencapai 4 bagger karena melewati 4 base dan mendapatkan poin. Dalam terminologi ala Lynch, bagger berkaitan dengan potensi keuntungan yang diperoleh dari saham. Dengan strategi ini, Lynch berhasil menemukan perusahaan-perusahaan yang undervalued seperti Dunkin’ Donuts, Ford, dan Taco Bell, yang kemudian mengalami pertumbuhan pesat.
Lynch pensiun dari Fidelity pada tahun 1990, dimana dia sedang berada di puncak kesuksesannya. Tentu, keputusan ini mengejutkan banyak pihak. Namun, Lynch memutuskan untuk pensiun dini untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya dan terlibat dalam kegiatan amal (filantropi). Meski tak lagi berkecimpung di dunia pasar modal, Lynch tetap aktif menulis dan berkontribusi bagi dunia pasar modal melalui buku yang ditulisnya seperti One Up On Wall Street dan Beating the Street. Kedua buku ini kerap menjadi panduan bagi banyak investor ritel. Kini, Lynch juga terlibat dalam berbagai kegiatan amal, terutama di bidang pendidikan, keagamaan, dan kesehatan, salah satunya adalah Lynch Foundation yang didirikan pada 1988.
Hingga saat ini, Lynch dinobatkan sebagai salah satu investor terbesar dalam sejarah pasar saham dunia. Metode dan strategi investasi Lynch masih menjadi inspirasi bagi generasi baru investor. Berikut strategi investasi Peter Lynch yang bisa Sobat Makmur terapkan dalam berinvestasi.
1. Invest in What You Know
Prinsip utama investasi Lynch adalah invest in what you know atau berinvestasi pada instrumen yang kamu ketahui. Prinsip ini dia tuangkan ke dalam buku terlarisnya, yakni One Up on Wall Street. Lynch percaya bahwa investor harus berinvestasi pada perusahaan yang mereka pahami, terutama yang produknya mereka kenal dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin dalam kamu mengetahui tentang sebuah perusahaan, baik itu bisnisnya, produknya, manajemennya, dan bahkan kompetitor, semakin besar peluangmu untuk mendapatkan potensi keuntungan dari saham Perusahaan tersebut.
2. Berinvestasi dalam Jangka Panjang
Lynch lebih memilih memegang saham untuk jangka panjang, terutama jika suatu perusahaan memiliki fundamental yang kuat. Dia percaya bahwa harga saham pada akhirnya akan mencerminkan nilai sebenarnya (fair value) dari perusahaan. Investor harus bersabar dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. Oleh karena itu, investor yang sabar dan menahan saham untuk jangka waktu yang lebih lama sering kali akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Mendiversifikasi Aset dengan Bijak
Diversifikasi menjadi salah satu prinsip penting dalam investasi, yang dilakukan untuk mengurangi risiko. Namun, Lynch memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang diversifikasi. Menurut Lynch, terlalu banyak diversifikasi bisa menjadi kontraproduktif karena dapat menyebabkan investor kehilangan fokus dan kesulitan dalam mengelola portofolio mereka. Lynch menyarankan agar investor memiliki jumlah saham yang cukup untuk mengurangi risiko, tetapi tidak terlalu banyak. Menurut Lynch, lebih baik memiliki beberapa saham yang benar-benar kamu pahami daripada memiliki terlalu banyak saham yang dimiliki hanya untuk tujuan diversifikasi.
4. Tetap Tenang dan Memperdalam Riset
Lynch menyarankan agar investor tetap fokus pada riset dan mempercayai analisis yang telah dilakukan. Lynch mengajarkan agar investor tidak terpengaruh oleh berita pasar jangka pendek atau opini dari analis yang mungkin memiliki agenda tertentu. Investor yang bisa tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar memiliki peluang lebih baik untuk membuat keputusan investasi yang rasional dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Nah, Sobat Makmur, setelah membaca artikel ini, pastinya kamu bisa mencontoh kesuksesan investasi dari seorang Peter Lynch. Selain Peter Lynch, kamu juga bisa mencontoh strategi investasi dari superinvestor lain seperti Ken Griffin, Howard Marks, Seth Klarman, hingga George Soros.
Selain membutuhkan strategi yang tepat, untuk menjadi investor sukses kamu juga harus mengenali profil risiko dan juga memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Sebab, dana yang kamu investasikan di instrumen reksa dana akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI) sehingga kamu tidak perlu repot mengelola portofolio sendiri. Kamu bisa menggunakan sejumlah promo menarik untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu seperti promo Outsatnding October 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Memahami jenis saham merupakan langkah awal yang penting sebelum Anda menempatkan modal. Salah satu kategori saham yang menarik bagi investor adalah saham cyclical. Saham jenis ini memiliki karakteristik yang cenderung bergerak mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, nilainya meningkat signifikan. Namun, saat terjadi perlambatan ekonomi, harganya dapat turun cukup dalam. Oleh karena itu, […]
Key Takeaways: Rotasi sektor adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara memindahkan alokasi portofolio dari satu sektor saham ke sektor lain sesuai perubahan siklus ekonomi. Anda perlu memahami kapan suatu sektor mulai menguat dan kapan sektor lain memasuki fase pelemahan. Dengan membaca momentum ini, Anda dapat meningkatkan peluang imbal hasil serta mengurangi risiko penurunan nilai […]
Key Takeaways: Dalam dunia investasi dan keuangan, pemahaman terhadap berbagai indikator pasar merupakan hal yang krusial. Salah satu indikator penting yang sering dijadikan acuan para investor profesional maupun analis ekonomi adalah yield curve atau kurva imbal hasil. Meskipun tampak teknis, memahami yield curve dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih cermat dan strategis. […]
Sebagai instrumen investasi yang relatif stabil, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) menjadi salah satu pilihan utama investor di Indonesia. Hal ini tercermin dari Asset Under Management (AUM) yang mencapai Rp207,9 triliun per September 2025, tertinggi di antara jenis reksa dana lainnya. Untuk memastikan kualitas reksa dana, Makmur menyeleksi RDPT dari Manajer Investasi (MI) bereputasi baik, […]
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) merupakan instrumen investasi dengan risiko relatif rendah dan likuid, sehingga cocok untuk berbagai profil investor. Reksa dana ini 100% dialokasikan ke instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan obligasi yang memiliki jatuh tempo < 1 tahun. Oleh karena itu, RDPU ideal untuk tujuan investasi jangka pendek, menawarkan potensi imbal hasil […]
Reksa dana campuran merupakan instrumen investasi yang mengalokasikan dana pada instrumen saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, dengan masing-masing aset tidak melebihi 79% dari total portofolio. Diversifikasi ini memberikan keseimbangan antara potensi pertumbuhan dan stabilitas, sehingga cocok bagi investor dengan profil risiko moderat dan tujuan investasi jangka menengah hingga panjang. Makmur menyeleksi reksa dana campuran […]