Hai, Sobat Makmur! Pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral di dunia membawa angin segar bagi pasar saham Indonesia. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sepanjang pekan lalu. Kenaikan IHSG ini tentu berdampak ke instrumen yang berhubungan dengan saham, salah satunya reksa dana saham. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk memahami efek pemangkasan suku bunga ke IHSG dan dampaknya ke reksa dana saham. Yuk, disimak!
Pekan lalu, IHSG berhasil mencetak rekor baru. Pada Kamis (19/9), IHSG sempat menguat ke level 7.910,866, yang merupakan level tertingginya sepanjang masa alias all time high (ATH). Penguatan IHSG terutama didorong oleh kenaikan saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar seperti BBCA, BMRI, BBNI. Bahkan, saham BBCA dan BMRI sempat mencetak rekor level tertinggi baru pada Kamis (19/9).
Ada beberapa faktor yang membuat IHSG mencetak rekor tertingginya. Pertama, arus dana asing yang mengalir masuk ke pasar keuangan domestik secara masif pasca bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin (bps). Hal ini disebabkan perbedaan atau disparitas suku bunga The Fed dengan Suku Bunga BI yang masih cukup tinggi.
Kedua, penurunan suku bunga akan membuat investor mencari alternatif lain dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito, salah satunya saham. Meningkatnya permintaan saham di bursa akan menyebabkan peningkatan likuiditas dan harga saham emiten dengan bisnis yang solid. Selain itu, penurunan suku bunga juga akan meningkatkan kinerja sejumlah emiten. Sebab, pemangkasan suku bunga yang diikuti oleh penurunan bunga kredit akan membuat emiten mendapatkan pendanaan dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kondisi ini, emiten mampu menekan beban bunga yang berpotensi mendorong laba bersih emiten dan menyebabkan apresiasi harga saham. Hal ini terbukti dari penguatan IHSG dalam beberapa waktu belakangan ini. Dalam sebulan ke belakang, IHSG menguat 2,43% (per 23 September 2024).
Penguatan ini juga berdampak pada penguatan reksa dana saham. Sebab, sesuai namanya, mayoritas portofolio reksa dana ini berisi aset berupa ekuitas (saham). Per tanggal 23 September 2024, dalam kurun waktu sebulan ada sejumlah reksa dana yang dijual di Makmur yang mencetak kenaikan paling tinggi. Pertama, kenaikan tertinggi dicetak oleh reksa dana Bahana Icon Syariah Kelas G dengan kenaikan 8,45%. Kedua, ada reksa dana saham TRIM Syariah Saham dengan kenaikan 6,43%. Ketiga, reksa dana Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dengan kenaikan 5,42%
Minat investor untuk berinvestasi di reksa dana saham masih cukup besar. Mengutip Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nilai dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksa dana saham mencapai Rp78,51 triliun per Agustus 2024. Selain diuntungkan oleh sentimen pemangkasan suku bunga, ada sejumlah keunggulan dari reksa dana saham.
1. Return Investasi yang Relatif Lebih Tinggi
Prinsip high risk high return berlaku saat kamu berinvestasi reksa dana saham. Sebab, saham merupakan salah satu instrumen dengan volatilitas tinggi dibanding instrumen lain seperti obligasi atau deposito. Namun, kondisi ini memungkinkan kamu memperoleh keuntungan yang tinggi melalui potensi pergerakan harga saham di pasar modal.
2. Cocok Untuk Jangka Panjang
Reksa dana saham cocok jika kamu berencana untuk berinvestasi jangka Panjang. Instrumen saham biasanya dapat menghasilkan return setelah jangka panjang. Selain itu, berinvestasi jangka panjang juga untuk menghindari kamu dari tingginya fluktuasi harga pasar saham sangat dinamis.
3. Tak Perlu Repot Mengelola Portofolio Sendiri
Seperti yang dijelaskan di atas, saham merupakan salah satu instrumen dengan volatilitas yang tinggi. Kamu mungkin khawatir akan kemampuanmu dalam mengelola portofolio. Namun, jika kamu berinvestasi di reksa dana saham, kamu tidak perlu repot untuk mengamati fluktuasi harga saham. Sebab, portofoliomu akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI). Kamu hanya perlu untuk mengecek secara berkala perkembangan dari portofolio investasi di reksa dana saham yang kamu beli. Hal ini berbeda jika kamu berinvestasi saham secara langsung, dimana kamu dituntut untuk mengelola portofoliomu secara aktif.
Namun, kamu harus ingat bahwa setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko tersendiri. Sejumlah risiko reksa dana saham diantaranya kurang cocok untuk investasi jangka pendek, risiko yang tergolong tinggi, hingga risiko suspensi dan likuiditas saham yang menjadi portofolio. Oleh sebab itu, sebelum membeli reksa dana saham, pastikan cermati dahulu isi portofolio dalam reksa dana yang menjadi incaranmu. Kamu bisa melihat komposisi reksa dana ini dari fund fact sheet yang diterbitkan secara rutin oleh MI. Pastikan saham-saham yang ada dalam reksa dana saham merupakan saham dengan fundamental dan memiliki likuiditas tinggi. Sobat Makmur disarankan untuk memilih reksa dana saham yang mengacu pada saham yang masuk ke dalam indeks utama buatan BEI seperti LQ45, IDX30, atau IDX80.
Selain itu, kamu bisa memilih reksa dana dengan portofolio saham yang sensitif terhadap kebijakan suku bunga, salah satunya saham perbankan. Contoh, reksa dana STAR Infobank 15 Kelas Utama yang merupakan reksa dana besutan PT STAR Asset Management. STAR Infobank15 Kelas Utama merupakan reksa dana saham dengan komposisi 80% hingga 100% yang berasal dari saham yang masuk Indeks INFOBANK15. Indeks ini berisi saham-saham perbankan dengan fundamental bagus dan likuiditas transaksi yang tinggi seperti saham BBCA, BBRI, dan BBNI. Per 23 September 2024, STAR Infobank 15 Kelas Utama tumbuh 4,82% dalam sebulan dan naik 11,18% sejak awal tahun alias secara year-to-date (YTD).
Selain itu, pastikan kamu membeli reksa dana terbaik di Makmur. Selain aman dan dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kamu bisa menggunakan sejumlah promo menarik untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu seperti promo Superb September 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]
Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]
Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering / IPO) dari perusahaan strategis. Salah satu emiten yang tengah menarik perhatian investor adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha Grup Chandra Asri (TPIA), yang akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2025. […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian dan tren suku bunga tinggi, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap menunjukkan daya saing yang kuat. Tingkat yield yang kompetitif, ditambah stabilitas makroekonomi domestik, menjadikan SBN sebagai instrumen yang menarik bagi investor, baik ritel maupun institusi. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas […]
Mengelola kekayaan tidak hanya berfokus pada kepemilikan aset, namun juga pada penerapan keputusan investasi yang dapat memberikan nilai ekonomi yang optimal dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, pendekatan analitis yang mendalam sangat diperlukan untuk mengestimasi nilai suatu aset atau kewajiban di masa depan. Salah satu konsep kunci dalam hal ini […]
Dalam setahun terakhir, Bank Indonesia telah memangkas BI Rate sebanyak tiga kali menjadi 5,25% sebagai respon terhadap perlambatan ekonomi global dan inflasi yang tetap terkendali. Namun, penurunan suku bunga acuan ini belum sepenuhnya tercermin pada suku bunga kredit perbankan digital. Data per April 2025 menunjukkan bahwa Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank-bank digital masih bertahan […]