Hai, Sobat Makmur! Saham perbankan, utamanya saham perbankan besar, masi menjadi primadona investor. Selain fundamentalnya yang prospektif, daya tarik utama saham perbankan adalah potensi pembagian dividen yang bisa menjadi salah satu sumber passive income investor. Tahun ini pun perbankan besar seperti BMRI hingga BBRI telah memberi sinyal pembagian dividen dari tahun buku 2024. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai potensi pembagian dividen perbankan besar dan reksa dana saham yang bisa kamu cermati. Yuk, disimak!
Sejumlah bank besar tanah air telah memberi sinyal adanya pembagian dividen jumbo tahun ini. Berikut perbankan yang akan memberi dividen serta estimasi besaran dividen untuk tahun buku 2024
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
BBRI mengisyaratkan akan membagikan dividen dengan rasio pembagian dividen atau dividend payment ratio (DPR) sebesar 80% sampai dengan 85% dari tahun buku 2024. Direktur Utama BBRI Sunarso mengatakan, besaran dividen final akan diputuskan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang rencananya akan digelar Maret 2025. Awalnya, BBRI akan menyelenggarakan RUPST pada Selasa, 11 Maret 2025. Namun dalam pengumuman terbaru, BBRI mengubah jadwal RUPST menjadi 24 Maret 2025.
Tahun lalu, BBRI membukukan laba bersih Rp60,64 triliun. Dengan asumsi rasio pembayaran dividen sebesar 85%, bank pelat merah ini berpotensi mengucurkan dividen total hingga Rp51,54 triliun. Untuk Sobat Makmur ketahui, BBRI telah membagikan dividen interim Tahun Buku 2024 sebesar Rp20,46 triliun atau setara Rp 135 per saham. Sehingga, sisa dividen (dividen final) yang berpotensi dibayarkan BBRI sebesar Rp31,08 triliun.
Adapun dividend per share (DPS) yang berpotensi dibagikan BBRI sebesar Rp205 per saham. Jumlah ini didapatkan dengan membagi potensi dividen final BBRI dengan jumlah saham BBRI yang beredar saat ini, yakni sebanyak 151,56 miliar saham. Dengan demikian, dividend yield yang berpotensi dihasilkan oleh BBRI sebesar 5,23%. Angka ini didapatkan dengan membagi estimasi dividen per saham BBRI yang sebesar Rp205 per saham dengan harga saham BBRI terakhir (per tanggal 24 Februari 2025) di level Rp3.920.
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
BBNI memperkirakan rasio pembagian dividen tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%. Proyeksi ini lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio pembagian dividen pada tahun buku 2023 yang hanya sebesar 50%.
Tahun lalu, BBNI membukukan laba bersih Rp21,5 triliun. Dengan asumsi DPR maksimal di angka 60%, maka perbankan pelat merah ini berpeluang membagikan dividen Rp12,90 triliun. Dengan demikian, estimasi dividen per saham BBNI tahun buku 2024 sebesar Rp345,86 per saham. Estimasi ini didapatkan dengan membagi estimasi dividen BBNI dengan jumlah saham BBNI yang beredar saat ini, yakni 37,29 miliar saham. Dengan membandingkan harga saham BBNI terkini (per tanggal 24 Februari 2025) di level Rp4.200, maka diperoleh estimasi dividend yield sebesar 8,23%.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Tak mau kalah dengan 2 bank BUMN lain, BMRI juga telah memberi sinyal pembagian dividen untuk tahun buku 2024. BMRI memiliki proyeksi dividen dengan DPR di level 60%. Hal ini berdasarkan penuturan Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo mengatakan bahwa rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%.
Sebagai gambaran, BMRI mengantongi laba Rp55,78 triliun sepanjang 2024. Dengan estimasi DPR di level 60%, maka BMRI berpeluang membagikan dividen Rp33,46 triliun. Adapun dengan jumlah saham BMRI yang beredar saat ini sejumlah 93,33 miliar saham, maka dividen per saham BMRI ditaksir sebesar Rp358,50.
Dengan membandingkan harga saham BMRI terkini (per tanggal 24 Februari 2025) di level Rp5.025, maka diperoleh estimasi dividend yield sebesar 7,13%
Tabel 1. Ringkasan Proyeksi Dividen 3 Bank Besar Tahun Buku 2024
Selain pembagian dividen, ada sejumlah sentimen yang membuat saham perbankan masih prospektif dalam jangka panjang.
Pertama, penurunan suku bunga Bank Indonesia atau BI rate yang baru saja terjadi pada Januari 2025. Pemangkasan suku bunga BI rate dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan. Dengan penurunan BI rate, bank cenderung menyesuaikan suku bunga kredit yang ditawarkan kepada nasabah. Akibatnya, pinjaman akan menjadi lebih murah dan terjangkau sehingga mendorong masyarakat untuk mengambil kredit konsumtif maupun kredit untuk usaha.
Kedua, kinerja yang solid. Baik BBRI, BBNI, dan BMRI, berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih tahun lalu. Solidnya kinerja perbankan mencerminkan bank memegang peranan vital di masyarakat. Ketiga, sentimen positif juga datang dari kabar rencana aksi pembelian kembali alias buyback saham yang akan dilakukan BBRI, BMRI, dan BBNI. Aksi korporasi ini diharapkan mampu menjadi sentimen positif bagi saham BBRI, BMRI, dan BBNI.
Koreksi yang melanda saham-saham perbankan bisa menjadi momentum yang pas untuk mengakumulasi. Selain membeli secara langsung, kamu juga bisa memiliki saham-saham ini melalui reksa dana saham. Salah satu reksa dana yang menawarkan portofolio saham-saham emiten perbankan berkualitas adalah reksa dana STAR Infobank 15 Kelas Utama.
STAR Infobank15 Kelas Utama merupakan reksa dana dengan komposisi 80% hingga 100% yang berasal dari kumpulan efek yang terdaftar pada Indeks INFOBANK15. Indeks INFOBANK15 terdiri dari 15 saham sub sektor perbankan yang terdapat di sektor keuangan, seperti BBRI, BMRI, BBNI, BBCA, BBTN, dan BRIS. Ke-15 saham yang mengisi portofolio reksa dana STAR Infobank 15 Kelas Utama memiliki aspek fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi.
Selain STAR Infobank 15 Kelas Utama, berikut sejumlah reksa dana saham yang bisa kamu cermati :
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Special Valentine, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Points: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham. Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]
Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]
Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]
Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]