Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya diversifikasi ke instrumen defensif. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas kondisi pasar terkini, alasan di balik keluarnya investor asing, serta pilihan alternatif instrumen investasi yang lebih aman. Yuk disimak!
Salah satu faktor utama di balik tekanan pasar adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada penutupan perdagangan Selasa (15/4), rupiah tercatat melemah -0,24% ke level Rp16.809 per dolar AS. Dalam satu bulan terakhir, rupiah sudah terkoreksi -2,7%, dan -4,21% secara year-to-date (YTD). Ketidakpastian pasar global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik, inflasi global yang masih tinggi, serta perlambatan ekonomi di beberapa negara maju, turut memperburuk sentimen dan memicu pengalihan aset ke instrumen investasi yang lebih aman (safe haven).
Tekanan dari investor asing pun belum mereda. Pada perdagangan Senin (15/4), investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp2,48 triliun di seluruh pasar. Dalam satu bulan terakhir, total dana asing yang keluar telah mencapai Rp28,31 triliun, dan sebesar Rp40,65 triliun sejak awal tahun. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang membatasi pergerakan IHSG. Meskipun IHSG sempat menguat secara harian sebesar 1,15%, IHSG masih terkoreksi -0,47% dalam sebulan terakhir dan -9,01% secara year-to-date (YTD).
Di samping itu, saham-saham berkapitalisasi besar di sektor perbankan, yang sebelumnya sempat menguat menjelang musim pembagian dividen mengalami pelemahan. Setelah melewati cum date, tekanan jual meningkat signifikan karena investor asing mengambil keuntungan serta mengantisipasi potensi pelemahan lanjutan.
Tabel 1. Kinerja Saham Big-Banks BUMN
*harga saham per penutupan Selasa (15/4)
*Sumber: IDX, Investing
Saham-saham tersebut menjadi top laggards atau penekan di IHSG, yang mencerminkan sikap kehati-hatian investor asing terhadap sektor perbankan pasca dividen.
Minimnya katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri membuat pelaku pasar lebih memilih untuk wait and see. Tanpa adanya dukungan dari kebijakan fiskal atau stimulus baru, pergerakan IHSG diperkirakan akan cenderung sideways dalam jangka pendek. Sementara itu, ketidakpastian arah kebijakan global mengharuskan investor untuk lebih selektif dalam memilih instrumen investasi.
Di tengah fluktuasi pasar saham dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah, Sobat Makmur perlu mempertimbangkan instrumen alternatif yang lebih stabil. Salah satu pilihan yang bisa dilirik adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). Reksa dana ini mengalokasikan sebagian besar dananya pada surat utang atau obligasi, sehingga return yang ditawarkan cenderung lebih stabil dibandingkan saham. RDPT juga cocok bagi investor yang menginginkan pendapatan berkala dari kupon obligasi, tanpa harus terpapar langsung pada volatilitas pasar saham. Keunggulan lain RDPT adalah risiko fluktuasi harga cenderung lebih rendah, dan cocok untuk investasi jangka menengah.
Hingga Maret 2025, RDPT masih menjadi reksa dana unggulan di antara jenis reksa dana lainnya. Mengacu pada data Statistik Infovesta, nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) RDPT masih menjadi yang terbesar yakni mencapai Rp150,23 triliun per Maret 2025, naik sekitar 1% dari posisi akhir Februari 2025 sebesar Rp148,72 triliun. Kenaikan ini mencerminkan minat investor pada reksa dana pendapatan tetap masih tinggi.
Nah, Sobat Makmur, itu sebabnya asing masih keluar dari IHSG dan RDPT bisa jadi pilihan saat pasar tak menentu. Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo New Ramadan, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Hai, Sobat Makmur! Ketidakpastian pasar belakangan ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Mulai dari volatilitas nilai tukar, gejolak geopolitik, dan arah kebijakan suku bunga global yang belum pasti. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang lebih cermat dan disiplin agar tetap dapat memberikan hasil yang optimal. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas lima cara cerdas […]
Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar […]
Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]