Hai Sobat Makmur! Dalam memilih sebuah reksa dana untuk diinvestasikan, kamu perlu mengetahui beberapa indikator di dalamnya, seperti indikator pertumbuhan kinerja, besaran dana kelolaan, tingkat drawdown dan lainnya. Terdapat salah satu aspek penting yang perlu dipahami lagi oleh kamu sebagai investor yaitu expense ratio. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang apa itu expense ratio, bagaimana pengaruhnya terhadap performa reksa dana, komponen-komponen yang menyusunnya, dan sebuah simulasi untuk membandingkan dua produk reksa dana dengan expense ratio yang berbeda.
Expense ratio merupakan biaya tahunan yang dikenakan oleh perusahaan pengelola reksa dana ke dalam suatu reksa dana untuk menutupi berbagai biaya operasionalnya. Biaya ini sudah termasuk dalam perhitungan nilai aktiva bersih reksa dana yang dikelola. Expense ratio mencakup berbagai komponen biaya seperti biaya manajemen, biaya administrasi, biaya distribusi, dan biaya lainnya.
Expense ratio memiliki pengaruh langsung terhadap performa reksa dana. Semakin tinggi expense ratio, semakin besar biaya yang diambil dari keuntungan investasi.
Expense ratio memiliki beberapa komponen yang perlu dipahami oleh kamu sebagai investor, yaitu:
Biaya manajemen adalah biaya-biaya yang dibayarkan kepada manajer investasi untuk mengelola portofolio reksa dana. Biaya ini biasanya merupakan persentase dari total nilai dana kelolaan reksa dana dan dipotong secara rutin, bisa harian, bulanan, atau tahunan. Biaya manajemen digunakan untuk menggaji atau membayar tim manajer investasi, analis yang bertanggung jawab atas pemilihan serta pengelolaan aset di dalam portofolio, dan untuk membayar riset pasar serta teknologi yang diperlukan dalam pengelolaan investasi.
Biaya administrasi mencakup berbagai biaya yang terkait dengan administrasi harian reksa dana. Ini termasuk biaya untuk pengelolaan kantor, pencatatan transaksi, penyimpanan catatan keuangan, serta pembuatan dan distribusi laporan keuangan kepada para investor. Biaya administrasi sering kali dibebankan untuk memastikan bahwa semua aspek operasional reksa dana berjalan lancar.
Biaya pemasaran dan distribusi adalah biaya yang digunakan untuk memasarkan reksa dana dan mendistribusikannya kepada calon investor. Ini termasuk biaya untuk iklan, promosi, dan hubungan masyarakat, serta komisi atau fee yang dibayarkan kepada agen penjual atau perantara yang membantu dalam mendistribusikan reksa dana. Tujuan utama dari biaya ini untuk menarik lebih banyak investor agar berinvestasi ke dalam reksa dana.
Biaya penasehat dan audit adalah biaya yang dibayarkan untuk jasa penasehat hukum dan audit eksternal. Biaya ini memastikan bahwa reksa dana dikelola sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, serta bahwa laporan keuangan dan operasi reksa dana diaudit secara independen untuk memberikan kepastian kepada investor mengenai integritas dan transparansi pengelolaan dana.
Sebagai contoh pada prospektus reksa dana Syailendra Pendapatan Total Return (SPTR) per 31 Desember 2023 pada halaman 12, tertera bahwa expense ratio atau biaya operasi dari reksa dana SPTR sebesar 1,11%.
Bila ingin menentukan mana yang lebih baik di antara reksa dana STAR Stable Income Fund dan Insight Renewable Energy Fund berdasarkan kinerja dan expense ratio, kamu perlu membandingkan kinerja pertumbuhan dan expense rationya.
Reksa dana STAR Stable Income Fund dapat dipertimbangkan untuk kamu berinvestasi karena memberikan potensi return yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana Insight Renewable Energy Fund, meskipun nilai expense ratio dari STAR Stable Income Fund lebih besar dibandingkan Insight Renewable Energy Fund. Nilai expense ratio yang tinggi juga mencerminkan bahwa reksa dana tersebut memiliki biaya operasional yang besar karena menginvestasikan banyak sumber daya untuk riset, analisis pasar dan kegiatan operasional reksa dana lainnya sehingga memiliki expense ratio yang lebih tinggi.
Expense ratio bukanlah satu-satunya indikator yang menjadi acuan ketika kamu ingin berinvestasi dalam sebuah reksa dana. Kamu juga perlu memperhatikan indikator lain seperti kinerja pertumbuhan reksa dana terkait yang bisa kamu lihat di dalam fund fact sheet, tingkat maximum drawdown, total dana kelolaan, dan lain sebagainya.
Tetapi sebelum mengetahui hal itu, langkah awal yang perlu dilakukan saat akan berinvestasi yaitu menetapkan tujuan investasimu dengan jelas dan harus memahami profil risiko investasimu. Setelah itu, pilihlah reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan impian jangka panjangmu.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto
Key Takeaways: Value investing adalah salah satu strategi investasi yang dikenal mampu menghasilkan keuntungan jangka panjang dengan risiko yang terukur. Strategi ini semakin populer berkat kesuksesan Warren Buffett, seorang investor legendaris yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip value investing dalam membangun kekayaannya. Ia lahir pada 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska, dikenal sebagai salah satu investor paling […]
Key Takeaways: Pasar saham Indonesia tidak pernah lepas dari pengaruh geopolitik dan ekonomi global. Setiap pergerakan modal asing, baik masuk maupun keluar, sering kali berawal dari acuan yang digunakan investor global dalam menentukan strategi investasinya. Salah satu acuan berpengaruh adalah indeks dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Berbagai Indeks MSCI, khususnya MSCI Indonesia Index, menjadi […]
Key Takeaways: Pada 22 Januari 2025, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan efisiensi anggaran yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Berdasarkan data dari Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Pekerjaan Umum, tercatat efisiensi belanja mencapai Rp256,1 triliun untuk Kementerian/Lembaga (K/L) dan Rp50,6 triliun untuk Transfer ke Daerah (TKD). Efisiensi anggaran tersebut juga menekankan […]
Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (IPO). PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bersiap mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 September 2025. EMAS akan menjadi perusahaan ketiga dalam ekosistem Grup Merdeka, setelah PT Merdeka Copper Gold Tbk […]
Key Takeaways: Pemerintah sebagai pengambil kebijakan memiliki berbagai keputusan yang digunakan untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional. Salah satu keputusan ekonomi yang berdampak luas adalah kebijakan perubahan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), karena bisa mempengaruhi aktivitas keuangan masyarakat. Setiap perubahan suku bunga memiliki dampak terhadap konsumsi masyarakat hingga pergerakan nilai tukar rupiah. Dengan […]
Key Takeaways: Investasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan finansial. Namun, tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan satu jenis instrumen. Sebagian tujuan memerlukan strategi jangka panjang dengan orientasi pertumbuhan, sementara sebagian lainnya membutuhkan instrumen jangka pendek yang lebih stabil dan likuid. Agar portofolio Anda seimbang, penentuan porsi antara investasi jangka panjang dan jangka […]