Dalam berinvestasi Reksa Dana, salah satu kondisi yang wajib dipahami adalah terjadinya kenaikan dan penurunan nilai investasi. Bahkan dalam beberapa kondisi, kerugian besar dapat terjadi ketika aset-aset yang ada dalam portofolio Reksa Dana juga mengalami kerugian.
Bagi investor pemula yang masih bingung ketika mengalami kerugian, seringkali memiliki sebuah pertanyaannya muncul. Ketika reksadana mengalami kerugian, apakah harus segera menjualnya?
Baca Juga: Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Kunci Menuju Stabilitas Finansial
Ketika reksadana mengalami kerugian, kamu bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Nilai Reksa Dana dapat berfluktuasi seiring dengan pergerakan pasar. Kondisi pasar yang berubah, berbagai faktor eksternal, atau performa aset di portofolio reksadana dapat memengaruhi nilai investasi.
Semakin tingginya keuntungan dari jenis Reksa Dana akan diikuti dengan risiko yang tinggi pula. Ketika Reksa Dana mu mengalami kerugian, maka kamu harus bisa memahami risiko dari suatu jenis Reksa Dana yang kamu pilih. Apakah risiko nya rendah, menengah atau tinggi.
Pertama-tama, penting untuk memahami penyebab kerugian. Apakah kerugian tersebut disebabkan oleh perubahan kondisi aset investasi yang sementara atau ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja reksadana?
Jika investasi kamu memang direncanakan untuk jangka panjang, fluktuasi naik turunnya Reksa Dana dalam jangka pendek mungkin bukan alasan yang membuat mu harus khawatir.
Walau Reksa Dana seringkali mengalami naik-turun sesuai dengan kondisi pasar saham atau obligasi, tetapi pada umumnya, secara historis menunjukkan kecenderungan kenaikan nilai jangka panjang.
Ketika memulai investasi, penting untuk memiliki rencana yang terperinci. Patuhi rencana investasi kamu dan jangan panik dalam menghadapi fluktuasi pasar yang wajar. Apakah rencana mu berinvestasi di Reksa Dana hanya 1 tahun, 5 tahun atau bahkan jangka panjang hingga lebih dari itu.
Selalu penting untuk mengevaluasi kembali portofolio investasi Reksa Dana mu secara berkala. Jika perubahan fundamental terjadi yang mempengaruhi performa reksadana secara signifikan, mungkin saatnya untuk melakukan penyesuaian.
Selalu ingat bahwa penurunan nilai investasi Reksa Dana merupakan hal yang wajar sehingga jika terjadi kerugian maka sifatnya hanya sementara asal kamu tidak melakukan penjualan dan merealisasikan kerugian.
***
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Diestra Perdana
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Website: Makmur.id
Key Takeaways: Di tengah ketidakpastian global, kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan pasar. Trump secara resmi mengonfirmasi telah menandatangani surat berisi pemberlakuan tarif ekspor terhadap 12 negara mitra dagang. Surat tersebut dijadwalkan dikirim hari ini, Senin (7/7), dan menjadi penanda berakhirnya masa negosiasi tarif yang diberikan AS sejak April lalu. […]
Key Takeaways: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham. Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]
Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]
Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]