Artikel

Porto Terus Turun, Lebih Baik Cut Loss atau Hold?

author
Content Management
author
12 November 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Mendapatkan keuntungan atau capital gain pasti menjadi keinginan dari setiap investor dalam berinvestasi. Akan tetapi, tak selamanya dana yang kamu tempatkan dalam portofolio selalu menghasilkan pertumbuhan (gain). Ada kalanya, kamu harus menjual portofoliomu di bawah harga beli awal alias melakukan cut loss. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal cut loss dan bagaimana penerapannya dalam berinvestasi. Yuk, disimak!

Apa Itu Cut Loss?

Cut loss adalah strategi dalam investasi dimana investor menjual asetnya di bawah harga beli. Sesuai namanya, cut (memotong) dan loss (kerugian), cut loss dilakukan dengan tujuan mengurangi kerugian lebih lanjut ketika harga aset investasi mengalami penurunan. Strategi ini umumnya diterapkan pada investasi saham, namun strategi cut loss juga bisa diterapkan dalam obligasi, mata uang, atau reksa dana yang mengalami fluktuasi harga. Konsep dasar cut loss adalah dengan menjual aset pada level kerugian yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan melakukan cut loss, investor dapat membatasi potensi kerugian yang lebih besar di masa depan.

Ada beberapa alasan kenapa cut loss dilakukan.

1. Harga Aset Terus Menurun

Cut loss bisa dilakukan apabila harga aset sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga beli. Ditambah, tidak terdapat indikasi bahwa harga aset akan segera naik seperti minimnya sentimen positif yang bisa menggerakkan harga aset. Jika terus dibiarkan, investor dapat saja mengalami kerugian yang lebih besar. Sehingga, dalam kondisi ini, cut loss bisa diterapkan untuk menekan kerugian.

2. Perubahan Kinerja Fundamental Perusahaan

Dalam investasi saham terutama saham blue chips, performa perusahaan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja sahamnya. Perubahan mendasar dalam fundamental perusahaan, seperti penurunan pendapatan, penurunan laba bersih, peningkatan utang, atau perubahan sentimen di sektor terkait yang berpotensi memperburuk kinerja emiten, bisa menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan untuk melakukan cut loss. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan bahwa jika kinerja emiten menurun, harga sahamnya juga bisa terus mengalami penurunan.

3. Faktor Ketidakstabilan Ekonomi atau Geopolitik

Ketidakpastian ekonomi atau ketegangan geopolitik dapat memicu timbulnya sentimen negatif di pasar seperti resesi, kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, atau konflik antarnegara. Kondisi ini sering kali berdampak pada penurunan harga aset. Dalam kondisi ini, kamu bisa melakukan cut loss untuk melindungi aset dari volatilitas yang tinggi dan risiko kerugian besar.

4. Nilai Kerugian Telah Mencapai Batas Aman yang Ditentukan

Dalam berinvestasi, beberapa investor telah menentukan nilai ambang batas aman kerugian. Batas kerugian ini untuk melihat sejauh mana nilai toleransi kerugian terhadap total portofolio. Batas kerugian yang ditentukan tentu berbeda tergantung dengan preferensi dan risiko masing-masing investor. Jika nilai kerugian sudah mencapai batas yang kamu pasang, kamu bisa melakukan cut loss.

5. Membutuhkan Dana Cepat

Cut loss juga dapat dilakukan jika kamu membutuhkan dana secara cepat untuk keperluan mendesak, tetapi tidak memiliki dana darurat untuk menutupi kebutuhan tersebut. Dalam situasi ini, kamu terpaksa menarik dana dari portofolio, meskipun kondisi portofolio masih mengalami kerugian. Untuk mencegah hal semacam ini terjadi, penting bagi kamu memiliki dana darurat agar aset dan investasimu terlindungi dan tidak harus dijual dengan harga rendah.

Apakah Cut Loss Selalu Buruk?

Meskipun memiliki dampak negatif, nyatanya keputusan cut loss tidak selalu buruk. Cut loss dapat membantu kamu dalam menjaga disiplin berinvestasi. Misal, sejak awal kamu menentukan batas toleransi kerugian adalah 5% dari total portofolio sebagai panduan kapan harus menjual aset jika harganya turun melewati batas tersebut. Ketika kerugian telah mencapai 5%, kamu melakukan cut loss untuk mencegah adanya penurunan portofolio lebih dalam. Ini berarti, kamu telah menerapkan sikap disiplin dalam berinvestasi. Selain itu, cut loss juga mencerminkan tindakan rasional dimana kamu tidak terjebak dalam harapan bahwa harga aset akan kembali naik.

Keputusan cut loss juga membantu kamu dalam manajemen risiko portofolio. Dengan menetapkan aturan cut loss, kamu dapat meminimalkan dampak kerugian pada keseluruhan nilai portofolio sehingga kamu dapat mempertahankan posisi keuangan yang lebih stabil. Selain itu, dana yang kamu dapatkan dari cut loss bisa kamu tempatkan di aset lain yang dinilai memiliki potensi kenaikan lebih tinggi. Namun, cut loss juga memiliki kekurangan, yaitu potensi hilangnya kesempatan jika harga aset tiba-tiba pulih setelah dijual.

Untuk meminimalkan cut loss, Sobat Makmur bisa menerapkan 4 strategi berikut.

1. Menetapkan Target Investasi Jangka Panjang

Memiliki target investasi jangka panjang membantu kamu tetap tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar jangka pendek. Sebab, penurunan harga aset dalam jangka waktu sementara belum tentu mencerminkan masalah fundamental. Dengan berfokus pada tujuan jangka panjang, kamu bisa lebih tenang dan tidak terburu-buru melakukan cut loss akibat reaksi emosional saat harga aset investasi turun sementara.

2. Melakukan Analisis Fundamental

Analisis fundamental memungkinkan kamu menilai kesehatan dan prospek perusahaan dalam jangka Panjang. Dengan melakukan riset yang mendalam, kamu dapat lebih cermat memilih saham yang berpotensi naik dan menghindari saham yang memiliki prospek kurang baik.

3. Menyediakan Dana Darurat

Penting bagi kamu untuk memiliki dana darurat agar kamu tidak terpaksa menjual aset dalam kondisi rugi ketika membutuhkan dana mendadak. Dengan dana darurat yang memadai, kamu memiliki cadangan keuangan untuk menutupi kebutuhan mendesak tanpa harus menarik dana dari portofolio yang mungkin dalam posisi rugi.

4. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi menjadi salah satu strategi untuk mengurangi risiko dalam penurunan nilai investasi. Dengan menyebar investasi ke berbagai jenis aset atau sektor, kamu dapat mengurangi dampak negatif dari kinerja buruk satu aset terhadap keseluruhan portofolio.

Diversifikasi bisa kamu lakukan dengan membeli reksa dana, dimana danamu dikelola secara otomatis dan profesional oleh Manajer Investasi (MI). Nantinya, MI akan bertanggung jawab memilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio reksa dana, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, tergantung jenis reksa dana apa yang kamu beli. Pastinya, pemilihan aset dilakukan berdasarkan analisis mendalam dan disertai dengan sejumlah analisis dan pertimbangan makro ekonomi.

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan kinerja portofolio dengan memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo November Growth, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Mengenal Konsep Margin of Safety dalam Investasi Saham

Key Takeaways: Pengambilan keputusan yang cermat merupakan kunci untuk meminimalisir risiko kerugian ketika berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam meminimalisir risiko investasi adalah konsep margin of safety (MOS). Konsep MOS dipopulerkan oleh Benjamin Graham, seorang ekonom dan investor legendaris yang juga dikenal sebagai mentor Warren Buffett. Benjamin Graham mengenalkan konsep MOS dalam bukunya […]

author
Content Management
calendar
20 November 2025
Artikel

Mengapa Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Berubah Setiap Hari? Ini Penjelasan dan Contoh Perhitungannya

Key Takeaways: Jika Anda berinvestasi reksa dana, pasti pernah melihat bahwa nilai aktiva bersih (NAB) per unit berubah setiap hari. Perubahan ini bukan tanpa alasan. NAB mencerminkan nilai kekayaan bersih dari portofolio reksa dana yang Anda miliki dan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja suatu reksa dana. Lalu, apa yang menyebabkan NAB reksa […]

author
Content Management
calendar
19 November 2025
Artikel

Memahami Cara Kerja Pendekatan Top-Down Analysis dalam Investasi Saham

Key Takeaways: Terdapat berbagai metode analisis yang dapat digunakan dalam berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang populer dan banyak digunakan oleh investor institusi maupun ritel adalah pendekatan top-down analysis. Peter Lynch merupakan orang yang mempopulerkan pendekatan top-down analysis pada awal 1980-an, ketika ia menjabat sebagai manajer investasi (MI) Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga […]

author
Content Management
calendar
18 November 2025
Artikel

Perbedaan antara Systematic Risk dan Unsystematic Risk pada Investasi

Key Takeaways: Risiko adalah faktor yang selalu melekat pada setiap keputusan keuangan, termasuk saat berinvestasi. Anda perlu memahami bahwa keberhasilan dalam berinvestasi tidak hanya bergantung pada seberapa besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh, tetapi juga pada kemampuan mengelola berbagai jenis risiko.  Dua jenis risiko yang harus Anda ketahui adalah systematic risk dan unsystematic risk. Pemahaman […]

author
Content Management
calendar
17 November 2025
Artikel

Ini 5 Sektor Saham Dominan di Reksa Dana Saham Trimegah Asset Management pada Oktober 2025

Key Takeaways: Memasuki akhir 2025, portofolio reksa dana saham milik Trimegah Asset Management menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Dari tiga produk unggulan yang tersedia di platform Makmur, yaitu TRIM Syariah Saham, Trim Kapital Plus, dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, terlihat alokasi aset yang besar terhadap emiten di lima sektor. Anda […]

author
Content Management
calendar
13 November 2025
Artikel

Cara Memilih Reksa Dana Tematik yang Sesuai dengan Tujuan Keuangan

Key Takeaways: Dalam perencanaan keuangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi juga oleh arah dan strategi yang digunakan. Setiap pilihan investasi idealnya mendukung tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak dipertimbangkan adalah reksa dana tematik, yaitu reksa dana yang berfokus pada sektor atau […]

author
Content Management
calendar
12 November 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.