Current ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Rasio ini menjadi salah satu indikator penting dalam menilai likuiditas sebuah perusahaan sebelum Anda memutuskan untuk membeli sahamnya. Current ratio dihitung dengan rumus berikut:
Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek |
Secara singkat, apabila nilai current ratio berada di atas 1, maka perusahaan dianggap memiliki cukup aset lancar untuk menutupi liabilitas jangka pendeknya. Sebaliknya, current ratio di bawah 1 menandakan adanya risiko likuiditas karena aset lancar tidak cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Untuk menghitung Current Ratio saham, Anda dapat mengakses laporan keuangan emiten melalui beberapa sumber. Pertama, mencari laporan keuangan resmi perusahaan yang tersedia di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), atau mencari di website resmi emiten pada bagian Investor Relations, khususnya di laporan posisi keuangan (neraca) tempat di mana aset lancar dan liabilitas lancar tercantum untuk dihitung rasio secara manual. Selain itu, current ratio juga dapat ditemukan melalui berbagai platform finansial populer seperti RTI Business atau TradingView yang menyajikan data fundamental termasuk current ratio dalam tampilan ringkas.
Bila Anda menghitung secara manual, berikut adalah contoh ilustrasi perhitungan current ratio dari data keuangan perusahaan PT XYZ:
Maka current ratio-nya:
Artinya, PT XYZ memiliki aset lancar sebesar 1,5 kali dari kewajiban jangka pendeknya. Dengan rasio ini, perusahaan dikategorikan likuid dan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa harus menjual aset tetap atau mencari pembiayaan tambahan. Dalam praktiknya, Anda dapat menggunakan kisaran berikut sebagai pedoman awal dalam menilai current ratio:
Di bawah 1
Perusahaan berada dalam kondisi likuiditas yang kurang sehat, berisiko tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendek seperti pembayaran utang, gaji karyawan, dan pembayaran ke supplier.
Antara 1 hingga 2
Mengindikasikan bahwa likuiditas dalam kondisi yang cukup aman, menunjukkan perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu dekat.
Di atas 2
Mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar (seperti kas, piutang, dan persediaan) dibandingkan dengan kewajiban jangka pendeknya.
Perlu diingat, current ratio yang terlampau tinggi atau dalam kata lain perusahaan memiliki aset lancar jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk operasi sehari-hari, ini bisa berarti perusahaan terlalu berhati-hati dalam mengelola risiko atau kurang agresif dalam mencari peluang pertumbuhan.
Secara umum, perusahaan dengan current ratio yang baik akan menarik perhatian investor. Likuiditas yang sehat mengurangi probabilitas kebangkrutan, sehingga menurunkan risiko investasi. Namun, current ratio bukan satu-satunya faktor yang menentukan pergerakan harga saham. Anda perlu memperhatikan aspek lain seperti profitabilitas, efisiensi operasional, serta prospek bisnis jangka panjang.
Sebagai contoh ilustrasi, perusahaan PT XYZ memiliki current ratio sebesar 1.5 tetapi pertumbuhan labanya stagnan dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, PT DEF memiliki current ratio 1,2 namun terus mencatat pertumbuhan laba dari tahun ke tahun. Dalam kondisi ini, Anda mungkin akan lebih memilih PT DEF walaupun current ratio-nya lebih rendah.
Anda juga harus memahami bahwa current ratio memiliki keterbatasan. Tidak semua variabel dalam aset lancar memiliki tingkat likuiditas yang sama. Contohnya, persediaan barang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual atau dijadikan dibandingkan piutang usaha.
Selain itu, current ratio tidak mencerminkan waktu jatuh tempo kewajiban secara detail. Dua perusahaan dengan current ratio yang sama bisa memiliki tingkat risiko likuiditas berbeda tergantung pada profil jatuh tempo dan jenis aset lancarnya.
Namun, analisis Current ratio harus dilakukan secara kontekstual dengan membandingkan antar perusahaan dalam industri yang sama serta mempertimbangkan data keuangan lainnya secara detail. Pemahaman yang komprehensif akan membantu Anda mengambil keputusan investasi yang lebih akurat dan terukur.
Jika Anda ingin investasi saham yang lebih terdiversifikasi maka reksa dana saham bisa menjadi pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan. Melalui reksa dana, Anda dapat memanfaatkan diversifikasi portofolio yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Anda bisa mulai berinvestasi reksa dana saham melalui platform Makmur.id, yang menyediakan berbagai pilihan produk reksa dana saham.
Salah satu produk reksa dana saham di Makmur adalah Bahana Icon Syariah Kelas G. Berdasarkan data per tanggal 06 Agustus 2025, reksa dana tersebut memberikan return 15,17% sejak awal tahun atau year-to-date (ytd).
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Di Makmur, Anda juga dapat memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda dapat memilih dan membeli reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo August Financial Freedom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur.
Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Investasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan finansial. Namun, tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan satu jenis instrumen. Sebagian tujuan memerlukan strategi jangka panjang dengan orientasi pertumbuhan, sementara sebagian lainnya membutuhkan instrumen jangka pendek yang lebih stabil dan likuid. Agar portofolio Anda seimbang, penentuan porsi antara investasi jangka panjang dan jangka […]
Key Takeaways: Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan hasil optimal dalam jangka panjang. Namun, seperti investasi lainnya, saham juga memiliki risiko. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut adalah dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi pengelolaan investasi yang bertujuan untuk membagi dana investasi ke dalam berbagai aset investasi yang berbeda. Dalam konteks […]
Key Takeaways: Pada 20 Agustus 2025 lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), yang kini menjadi 5,00%, setelah sebelumnya BI juga memangkas suku bunga di tahun ini sebanyak tiga kali per Juli 2025, di mana pada bulan tersebut ada pemangkasan sebesar 25 bps dari 5,50% menjadi 5,25%. Keputusan […]
Key Takeaways: Istilah safe haven dalam investasi merujuk pada aset yang dianggap mampu mempertahankan nilainya atau bahkan mengalami kenaikan ketika pasar keuangan mengalami gejolak. Selama ini, aset emas sering disebut sebagai aset safe haven karena kemampuannya mempertahankan nilai saat pasar mengalami ketidakpastian. Namun, apakah benar hanya emas yang pantas menyandang gelar tersebut? Kita akan mengulasnya […]
Key Takeaways: Kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan merupakan keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh investor saham. Laporan keuangan menyajikan gambaran kondisi finansial sebuah emiten secara menyeluruh. Dengan memahami isi laporan ini, Anda sebagai seorang investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan minim risiko. Laporan keuangan menjadi salah satu alat untuk mengukur kinerja […]
Key Takeaways: Compound Annual Growth Rate atau CAGR adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung rata-rata pertumbuhan suatu investasi selama periode tertentu dengan asumsi keuntungan tersebut diinvestasikan kembali setiap tahun. CAGR memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja investasi dibandingkan rata-rata aritmatika biasa karena mempertimbangkan efek bunga majemuk. Fungsi CAGR dalam Investasi Jangka Panjang Sebagai investor […]