Compound Annual Growth Rate atau CAGR adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung rata-rata pertumbuhan suatu investasi selama periode tertentu dengan asumsi keuntungan tersebut diinvestasikan kembali setiap tahun. CAGR memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja investasi dibandingkan rata-rata aritmatika biasa karena mempertimbangkan efek bunga majemuk.
Sebagai investor yang berorientasi pada jangka panjang, memahami CAGR sangat penting agar Anda dapat menilai seberapa efisien suatu aset dalam memberikan keuntungan dari waktu ke waktu. Berikut merupakan fungsi CAGR dalam investasi jangka panjang, di antaranya:
CAGR memungkinkan Anda untuk menilai kinerja investasi dengan cara yang lebih konsisten. Meskipun nilai suatu aset bisa naik turun setiap tahunnya, CAGR merangkum semua fluktuasi tersebut menjadi satu angka rata-rata tahunan yang mencerminkan pertumbuhan nyata.
Sebagai contoh, Anda menginvestasikan dana sebesar Rp10.000.000 pada tahun 2020, dan 3 tahun kemudian pada tahun 2023 nilainya menjadi Rp15.000.000. Maka perhitungan CAGR adalah sebagai berikut:
Rumusnya adalah:
CAGR = ((Nilai Akhir / Nilai Awal)^(1 / Periode)) – 1 |
Artinya, investasi Anda tumbuh rata-rata sebesar 14,47% per tahun selama tiga tahun tersebut.
CAGR sangat berguna untuk membandingkan dua atau lebih instrumen investasi yang memiliki jangka waktu dan tingkat volatilitas berbeda. Anda dapat menggunakan angka CAGR untuk menentukan investasi mana yang memberikan pertumbuhan paling stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang. Rumusnya adalah:
CAGR = ((Nilai Akhir / Nilai Awal)^(1 / Periode)) – 1 |
Contoh:
Untuk Reksadana A:
Maka perhitungannya:
Untuk Reksa dana B:
Maka perhitungannya:
Jadi, hasil perhitungan CAGR adalah:
Dari angka tersebut, Anda bisa menyimpulkan bahwa Reksa dana B memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan Reksa dana A.
Sebagai investor jangka panjang, Anda memerlukan pandangan yang realistis tentang potensi pertumbuhan suatu aset dalam beberapa tahun ke depan. Dengan mengetahui CAGR historis suatu aset, Anda bisa memperkirakan hasil investasi di masa mendatang dan menetapkan tujuan finansial yang lebih terukur.
Salah satu kelebihan dari CAGR adalah kemampuannya untuk meredam pengaruh fluktuasi tahunan yang bisa membuat gambaran pertumbuhan perusahaan atau investasi menjadi menyesatkan.
Misalnya, jika kita hanya melihat pertumbuhan tahunan tanpa memperhitungkan akumulasi hasil dari tahun ke tahun, kita bisa mendapatkan angka rata-rata yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Biasanya, rumus perhitungan sebagai berikut:
(Jumlah dari Persentase Pertumbuhan Tahunan) / n |
Contoh:
Maka, rata-rata pertumbuhan tahunan aritmatika (20 + (-10) + 15)/3 = 8,33%
Menghitung CAGR, berarti Anda melihat nilai awal dan nilai akhir dari investasi atau perusahaan selama periode tersebut, bukan hanya rata-rata pertumbuhannya setiap tahun. CAGR memperhitungkan efek kumulatif, yaitu bagaimana pertumbuhan di setiap tahun saling mempengaruhi satu sama lain.
Walaupun sangat berguna, CAGR tidak memberikan informasi tentang fluktuasi atau risiko. CAGR hanya menampilkan rata-rata pertumbuhan tanpa memperlihatkan bagaimana perjalanan nilai investasi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Anda tetap perlu mempertimbangkan indikator risiko lainnya seperti standar deviasi, drawdown, dan Sharpe Ratio jika ingin membuat analisis yang lebih dalam.
Namun, pemahaman yang baik mengenai fungsi dan perhitungan CAGR, sudah bisa menjadi modal dan landasan awal dalam mengambil keputusan investasi jangka panjang secara rasional dan terukur. Compound Annual Growth Rate (CAGR) memberikan Anda perspektif yang lebih jelas tentang potensi pertumbuhan suatu investasi dalam jangka panjang untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai instrumen investasi seperti saham, reksa dana, atau properti.
Namun, saat berinvestasi untuk tujuan jangka panjang, penting juga untuk mempertimbangkan risiko dan volatilitas yang mungkin terjadi dalam perjalanan investasi tersebut. Di sinilah reksa dana saham dapat menjadi pilihan yang menarik bagi Anda karena alokasi asetnya terdiversifikasi ke berbagai instrumen investasi.
Reksa dana saham adalah instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk dikelola oleh manajer investasi, yang berinvestasi pada berbagai aset seperti saham maksimal 79%, dan lainnya tersebar juga di obligasi serta pasar uang.
Anda bisa menemukan berbagai pilihan reksa dana saham di Makmur, yang salah satunya merupakan BNI-AM IDX Sharia Growth Kelas R1. Berdasarkan data per tanggal 01 September 2025, reksadana ini memiliki return 5,70% dalam 3 bulan terakhir.
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo Smart September, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Price to Book Value (PBV) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk membandingkan harga pasar suatu saham dengan nilai buku per saham perusahaan tersebut. Rasio ini memberikan gambaran apakah suatu saham tergolong murah atau mahal dibandingkan dengan nilai aset bersih perusahaan. Secara sederhana, PBV menunjukkan berapa kali harga pasar suatu saham dihargai terhadap nilai […]
Key Takeaways: Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen adalah indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata harga dari sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dari waktu ke waktu. CPI mencerminkan tingkat inflasi dalam suatu negara dan digunakan oleh pemerintah serta pelaku pasar sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan […]
Key Takeaways: Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara. Surplus terjadi saat ekspor melebihi impor, dan defisit saat impor lebih besar dari ekspor. Neraca perdagangan merupakan komponen utama dari neraca pembayaran yang mencerminkan posisi ekonomi suatu negara dalam hubungan perdagangan internasional. Data ini biasanya disajikan bulanan, kuartalan, atau tahunan oleh lembaga […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, memahami kesehatan keuangan suatu perusahaan sangat penting sebelum Anda memutuskan untuk membeli sahamnya. Salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur struktur permodalan perusahaan adalah Debt to Equity Ratio atau DER. Rasio ini menunjukkan seberapa besar proporsi utang terhadap ekuitas yang dimiliki suatu emiten. Lantas, bagaimana cara Anda mengecek apakah […]
Key Takeaways: FTSE Russell, lembaga global penyusun indeks saham, merilis hasil semi-annual review untuk Global Equity Index Series (GEIS) edisi September 2025. Perubahan komposisi indeks akan efektif setelah penutupan perdagangan 19 September 2025 dan berlaku mulai 22 September 2025. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas detail perubahan indeks FTSE Russell untuk pasar Indonesia, saham-saham yang […]