Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu pernah mendengar istilah window dressing? Window dressing merupakan fenomena yang cukup ditunggu-tunggu oleh investor pasar modal karena dianggap sebagai momentum terbaik untuk melakukan akumulasi dan penjualan aset. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam mengenai apa itu window dressing serta strategi terbaik memanfaatkan momentum ini. Yuk, disimak!
Window dressing adalah istilah dalam dunia keuangan yang merujuk pada praktik yang dilakukan oleh perusahaan atau Manajer Investasi (MI) untuk mempercantik laporan keuangan atau portofolio investasi reksa dana. Praktik ini dilakukan agar portofolio atau laporan keuangan mereka terlihat lebih menarik bagi pemangku kepentingan, seperti investor, pemegang saham, atau regulator.
Sebenarnya, tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadinya fenomena window dressing. Namun, mengingat tujuan window dressing adalah untuk memoles laporan keuangan dan portofolio, strategi mempercantik portofolio ini biasanya dilakukan pada akhir tahun dan menjelang tutup buku.
Dalam dunia investasi, praktik window dressing dilakukan oleh manajer portofolio untuk meningkatkan daya tarik portofolio mereka di mata klien. Contoh, MI kemungkinan akan menjual aset berkinerja buruk dan membeli aset yang sedang naik menjelang akhir tahun. Aksi ini akan memberikan kesan bahwa portofolio investasi dikelola dengan baik, meskipun perubahan tersebut hanya bersifat semu dan mungkin tidak mencerminkan strategi investasi yang sebenarnya.
Ada pun saham yang biasanya menjadi incaran untuk melakukan window dressing adalah saham-saham unggulan seperti saham perusahaan blue chips atau saham yang tergabung dalam indeks utama Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80. Kondisi ini secara tidak langsung mendorong kenaikan harga saham-saham unggulan di pasar modal. Sementara itu, saham-saham yang tergabung dalam konstituen indeks unggulan BEI memiliki bobot yang cukup besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehingga, pada akhir tahun biasanya IHSG mengalami peningkatan yang signifikan.
Tabel Pertumbuhan IHSG di Bulan Desember dalam 9 Tahun Terakhir
Window dressing sering dijadikan oleh para investor untuk memaksimalkan keuntungan. Berikut sejumlah strategi yang bisa Sobat Makmur terapkan dalam memanfaatkan window dressing.
1. Memantau Pergerakan Volume dan Harga Saham
Fenomena window dressing sering kali ditandai dengan lonjakan volume perdagangan dan kenaikan harga saham tertentu menjelang akhir periode pelaporan. Dalam kondisi ini, kamu perlu mencermati pola kenaikan volume transaksi suatu saham. Namun, alangkah baiknya kamu tidak tergesa-gesa dalam membeli saham yang menunjukkan lonjakan tak wajar, karena kenaikan harga tersebut mungkin saja berlangsung tidak lama.
Kamu bisa menggunakan analisis tambahan lain seperti analisis teknikal. Analisis teknikal dapat membantu kamu mengidentifikasi pergerakan harga yang tidak wajar, seperti volume perdagangan yang mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan harga, yang dapat mengindikasikan adanya akumulasi saham. Pola grafik, volume perdagangan, atau indikator teknikal lainnya bisa menjadi petunjuk untuk mengenali potensi adanya window dressing dalam suatu saham.
2. Mengnalisis Aspek Fundamental
Meski window dressing bisa terjadi pada saham apa saja, Sobat Makmur sebaiknya tetap berfokus pada analisis fundamental perusahaan, seperti pendapatan, laba bersih, rasio keuangan, dan prospek bisnis jangka panjang. Kamu juga bisa membandingkan nilai intrinsik suatu saham dan membandingkannya dengan saham perusahaan sejenis (peers). Misal, kamu dapat mencermati aspek price to earnings (PE) ratio hingga price to book value (PBV) ratio.
3. Tentukan Batas Ambil Keuntungan (Taking Profit)
Window dressing terjadi dalam jangka waktu yang cukup singkat, biasanya terjadi mulai awal Desember dan bisa berlanjut sampai awal Januari. Oleh karena itu, penting bagi Sobat Makmur untuk memasang target jangka pendek yang tepat untuk meraih keuntungan optimal saat window dressing. Sebab, setelah periode window dressing selesai, harga saham biasanya mengalami koreksi ke harga wajarnya (fair value). Investor dapat memanfaatkan momen ini untuk menilai kembali saham-saham yang harganya sempat melonjak. Jika didukung oleh aspek fundamental yang baik, membeli saham setelah koreksi bisa menjadi langkah yang tepat mengingat adanya potensi kenaikan ke depan.
4. Reksa Dana Saham Bisa Jadi Pilihan
Mengingat harga saham cenderung menguat saat window dressing, memilih reksa reksa dana saham saat window dressing bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Sobat Makmur. Saat window dressing terjadi, harga saham-saham unggulan cenderung menguat seiring aksi manajer investasi yang mempercantik portofolio mereka. Jika kamu membeli reksa dana saham yang didominasi saham-saham unggulan pada waktu yang tepat, kemungkinan kamu dapat mendapat potensi keuntungan dari window dressing.
Jika kamu berinvestasi di reksa dana saham, kamu tidak perlu repot untuk mengamati fluktuasi harga saham. Sebab, MI akan mengelola danamu dengan profesional untuk menghasilkan return yang optimal. Kamu hanya perlu untuk mengecek secara berkala perkembangan dari portofolio investasi di reksa dana saham yang kamu beli. Hal ini berbeda jika kamu membeli saham secara langsung, dimana kamu harus langsung mencermati pergerakan saham di pasar untuk bisa mendapat keuntungan yang maksimal.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa setelah periode window dressing berakhir, harga saham yang telah meningkat selama window dressing kemungkinan berpotensi mengalami penurunan. Oleh karena itu, penting bagi Sobat Makmur untuk memilih reksa dana yang memiliki rekam jejak pengelolaan yang baik dan fokus pada kinerja jangka panjang.
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo December Wealth, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur untuk memaksimalkan kinerja portofolio guna mewujudkan tujuan finansialmu.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Tahun lalu, pasar modal tanah air cukup diwarnai sejumlah sentimen negatif, yang membuat sejumlah instrumen investasi memberikan return negatif. Salah satunya adalah pasar saham dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,65% sepanjang 2024. Beberapa saham berfundamental bagus (blue chips) juga turut terkoreksi cukup dalam. Akan tetapi, instrumen reksa dana, khususnya reksa […]
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak fenomena dan istilah dalam pasar modal. Selain window dressing, salah satu fenomena yang biasa terjadi adalah January Effect. Fenomena ini biasanya terjadi di awal tahun dan menjadi fenomena yang ditunggu oleh investor. Pertanyaannya, setelah window dressing nihil terjadi di akhir tahun lalu, apakah January Effect berpotensi terjadi tahun ini? Dalam […]
Hai, Sobat Makmur! Pemerintah telah resmi menerapkan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (6/1). Ini merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, yang dilaksanakan tepat 78 hari setelah Prabowo dilantik menjadi Presiden. Dalam pelaksanaannya, program makan bergizi gratis ini melibatkan sejumlah sektor. Dalam artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai […]
Hai, Sobat Makmur! Tahun 2024 menjadi periode yang cukup berwarna bagi pasar modal Indonesia. Meski cenderung turun dibanding tahun 2023, sejumlah pencapaian berhasil dicetak oleh pasar modal tanah air di tengah gempuran sentimen domestik dan internasional. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk melihat pencapaian pasar modal Indonesia sepanjang 2024 dan juga target […]
Hai, Sobat Makmur! Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2024 dan dalam beberapa hari lagi akan memasuki tahun baru 2025. Tahun 2025 bisa menjadi momentum Sobat Makmur untuk mengatur dan menyusun resolusi keuangan. Namun, menyusun resolusi keuangan tidak cukup hanya dengan niat dan rencana saja. Dibutuhkan strategi dan pemilihan instrumen yang tepat agar […]
Hai, Sobat Makmur! Akhir tahun biasanya menjadi periode yang cemerlang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Akan tetapi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pergerakan IHSG di akhir tahun ini cukup menantang, dimana IHSG sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai prospek IHSG ke depan dan pilihan investasi yang bisa […]