Hai, Sobat Makmur! Bulan Ramadan (puasa) biasanya menjadi momentum yang pas untuk memperbaiki aspek rohani. Di sisi lain, bulan puasa bisa menjadi waktu yang tepat untuk Sobat Makmur merencanakan investasi dengan bijak mengikuti prinsip syariah. Sebab, banyak peluang yang bisa kamu ambil selama Ramadan untuk berinvestasi karena adanya perubahan pola konsumsi dan ekonomi. Berikut prinsip-prinsip investasi sesuai syariah yang bisa Sobat Makmur terapkan untuk mendapat imbal hasil yang lebih berkah. Yuk, disimak!
Investasi syariah adalah jenis investasi yang mengikuti prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dalam konteks pasar modal, investasi Syariah didukung oleh beberapa fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, antara lain Fatwa DSN-MUI Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah dan Fatwa DSN-MUI Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
Dalam investasi syariah, instrumen dan perusahaan yang dipilih harus bebas dari beberapa unsur seperti riba (bunga), gharar (ketidakpastian berlebih), dan maysir (judi). Berikut beberapa prinsip investasi syariah yang harus kamu ketahui.
1. Bebas Riba
Salah satu prinsip fundamental dalam investasi syariah adalah larangan terhadap riba atau bunga, yaitu tambahan nilai yang didapat tanpa adanya usaha atau kontribusi nyata. Dalam dunia perbankan dan investasi, riba umumnya muncul dalam bentuk bunga pinjaman atau keuntungan tetap yang diperoleh tanpa adanya risiko. Dalam sistem investasi syariah, keuntungan harus diperoleh melalui skema bagi hasil atau akad yang sesuai dengan prinsip Islam, seperti mudharabah (kemitraan bisnis) atau musyarakah (kerja sama modal). Oleh karena itu, jika Sobat Makmur ingin berinvestasi sesuai syariah, pastikan instrumen yang dipilih benar-benar bebas dari unsur riba.
2. Prinsip Bebas Gharar dan Maysir
Investasi syariah juga harus terbebas dari unsur gharar, yaitu ketidakpastian atau spekulasi yang berlebihan. Kamu harus memahami risiko investasi dengan jelas, tanpa adanya ketidakjelasan dalam kontrak atau transaksi. Selain itu, unsur maysir atau perjudian juga dilarang dalam investasi syariah. Oleh karena itu, investasi yang berbasis spekulasi tinggi, seperti perjudian atau transaksi derivatif yang tidak transparan, tidak diperbolehkan dalam sistem keuangan syariah.
3. Investasi pada Sektor Halal
Prinsip lain yang penting dalam investasi syariah adalah memastikan bahwa dana yang diinvestasikan digunakan untuk sektor usaha yang halal dan bermanfaat. Investasi dalam bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti bisnis alkohol, riba, perjudian, dan industri haram lainnya, tidak diperbolehkan. Sebaliknya, investasi lebih diarahkan pada sektor produktif yang mendukung kesejahteraan sosial, seperti infrastruktur, energi terbarukan, pertanian, dan kesehatan.
Reksa dana syariah bisa menjadi pilihan Sobat Makmur jika ingin berinvestasi sesuai syariah. Reksa dana syariah adalah salah satu bentuk investasi kolektif yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Dalam reksa dana ini, dana yang dikumpulkan dari masyarakat diinvestasikan ke dalam instrumen-instrumen keuangan yang halal, seperti saham syariah, sukuk (obligasi syariah), atau produk pasar uang syariah. Reksa dana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk memastikan setiap aktivitasnya mematuhi ketentuan syariah, sehingga investor merasa aman bahwa dana mereka tidak digunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Reksa dana syariah dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang bertugas mengelola dana dalam portofolio sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Reksa dana syariah menghindari unsur-unsur seperti riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi). Selain itu, perusahaan yang menjadi sasaran investasi harus mematuhi standar halal dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Reksa dana syariah juga menerapkan sistem bagi hasil, dimana keuntungan dibagikan secara proporsional berdasarkan kepemilikan masing-masing investor.
Ada beberapa keunggulan dari reksa dana syariah. Pertama, yang jelas terjamin kehalalannya. Sebab, reksa dana syariah dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang memastikan bahwa investasi dilakukan secara etis dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Setiap instrumen yang digunakan, seperti saham atau obligasi, harus memenuhi kriteria halal.
Kedua, memiliki pengawasan yang ketat. Produk reksa dana syariah diawasi dengan lebih ketat oleh lembaga resmi dan terpercaya. Selain berada di bawah pengawasan OJK, reksa dana syariah juga dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Ketiga, reksa dana syariah juga menawarkan potensi keuntungan yang menarik jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Meskipun menghindari investasi di sektor-sektor tertentu, portofolio syariah memiliki potensi memberi return yang kompetitif.
Di Makmur, kamu bisa memilih 33 reksa dana syariah yang terpercaya dan terkurasi dengan ketat serta dikelola oleh manajer investasi berpengalaman. Jika tertarik, berikut 5 reksa dana syariah dengan return tertinggi yang menjadi favorit nasabah Makmur.
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo New Ramadan, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]
Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]
Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]
Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering / IPO) dari perusahaan strategis. Salah satu emiten yang tengah menarik perhatian investor adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha Grup Chandra Asri (TPIA), yang akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2025. […]