Dana darurat merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan keuangan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Fungsinya adalah untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau keadaan darurat lainnya. Idealnya, dana darurat disarankan berjumlah antara tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan Anda, tergantung pada kondisi pribadi dan tingkat risiko yang Anda hadapi.
Lalu, dana darurat sebaiknya ditempatkan di aset apa? Sebenarnya tidak ada aturan bakunya. Namun, sebaiknya tempatkan dana darurat pada instrumen yang mudah dicairkan agar membantu Anda tetap tenang ketika menghadapi situasi yang tidak terduga, sehingga tidak perlu menarik uang dari investasi jangka panjang atau menggunakan pinjaman.
Dalam memilih instrumen investasi untuk dana darurat, ada beberapa kriteria yang perlu Anda pertimbangkan:
Instrumen investasi yang dipilih harus mudah dicairkan kapan saja, agar bisa digunakan sesegera mungkin saat ada keperluan mendesak.
Dana darurat harus ditempatkan di instrumen dengan risiko relatif rendah agar tidak terjadi fluktuasi tinggi ketika ingin dicairkan.
Meskipun instrumen investasi dana darurat harus memiliki likuiditas tinggi dan rendah resiko, Anda juga perlu mempertimbangkan imbal hasil yang optimal untuk melawan inflasi.
Berikut adalah beberapa instrumen investasi yang bisa dijadikan tempat untuk dana darurat, di antaranya:
Rekening tabungan adalah instrumen yang paling umum digunakan untuk menaruh dana darurat. Keunggulan utama dari rekening tabungan adalah likuiditas yang sangat tinggi, karena Anda dapat mencairkan dana kapan saja tanpa biaya tambahan.
Namun, imbal hasil yang ditawarkan oleh rekening tabungan biasanya rendah. Berdasarkan data di salah satu website Bank terbesar di Indonesia pada Juni 2025, return nya terindikasi di angka 0.1-0.6% per tahun. Meskipun demikian, untuk dana darurat yang memerlukan akses cepat, rekening tabungan adalah pilihan yang tepat.
Deposito adalah jenis tabungan yang juga cocok untuk menaruh dana darurat, terutama bagi Anda yang tidak menggunakan dana dalam waktu dekat. Deposito menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan rekening tabungan, namun Anda harus menahan dana untuk jangka waktu tertentu, mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun.
Jika Anda memilih deposito sebagai tempat menaruh dana darurat, pastikan jangka waktunya cukup fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pastikan Anda memahami ketentuan mengenai pencairan, karena biasanya ada denda jika Anda menarik dana sebelum jatuh tempo.
Surat Utang Negara Ritel (SBN) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mendanai kegiatan negara. Instrumen ini memiliki resiko yang relatif rendah karena dijamin oleh pemerintah. Salah satu jenis SBN yang cocok untuk dana darurat adalah SBN Ritel, seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia).
SBN biasanya memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekening tabungan dan deposito. Pastikan untuk memilih SBN yang memiliki masa jatuh tempo yang pendek jika Anda membutuhkan likuiditas tinggi atau ingin menggunakan dana investasi dalam waktu dekat.
Emas adalah salah satu instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Keunggulan utama dari emas adalah stabilitas harga dalam jangka panjang. Meskipun emas memiliki likuiditas yang cukup tinggi, proses penjualan emas fisik bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan instrumen investasi lain seperti rekening tabungan atau reksa dana.
Jika Anda memilih emas sebagai instrumen untuk dana darurat, Anda dapat mempertimbangkan investasi emas dalam bentuk logam mulia atau melalui platform digital yang memungkinkan pembelian dan penjualan emas secara online dengan cepat.
Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan dana nasabah pada instrumen pasar uang seperti deposito dan surat utang jangka pendek. Risikonya terbilang rendah karena dana Anda dialokasikan pada instrumen investasi jangka pendek.
Di Makmur, Anda bisa melihat berbagai pilihan produk reksadana pasar uang, salah satunya seperti Capital Money Market Fund. Per 11 Juli 2025, reksadana ini memiliki return yang cukup baik dalam satu tahun terakhir, sebesar 6,05%.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Di Makmur tersedia juga Reksa Dana Same Day, di mana proses pencairan dana bisa lebih cepat, yaitu pada hari yang sama (T+0). Namun, tidak semua produk reksa dana mendukung fitur ini, hanya produk tertentu yang telah ditandai sebagai Same Day.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.
Itulah berbagai pilihan instrumen investasi untuk dana darurat, menentukannya secara tepat akan sangat membantu menjaga kestabilan keuangan Anda di masa tidak terduga. Pastikan Anda memilih instrumen investasi untuk dana darurat yang memiliki likuiditas tinggi, risiko rendah, dan imbal hasil optimal. Segala keputusan finansial yang bijak dimulai dari perencanaan yang cermat.
Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo June Invest dan Promo Semua Bisa Makmur.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada 2025. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 4,5%, lebih rendah dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,2% maupun proyeksi Bank Indonesia (BI) di kisaran 4,6%–5,4%. Pemangkasan ini mencerminkan tekanan yang belum mereda, baik dari […]
Key Takeaways: Investasi saham menawarkan peluang dan potensi return yang cukup besar, meskipun tidak lepas dari risiko. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham dari suatu perusahaan, penting bagi Anda untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap kondisi keuangan perusahaan tersebut. Ada beberapa rasio keuangan yang umumnya digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan sebuah emiten atau […]
Key Takeaways: Menjelang peninjauan indeks MSCI Agustus 2025, Morgan Stanley Capital International (MSCI) resmi mencabut perlakuan khusus (exceptional treatment) atas tiga saham Grup Prajogo Pangestu, yakni: PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Kebijakan ini membuka peluang bagi ketiga saham tersebut untuk masuk ke dalam […]
Key Takeaways: Di tengah ketidakpastian global, kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan pasar. Trump secara resmi mengonfirmasi telah menandatangani surat berisi pemberlakuan tarif ekspor terhadap 12 negara mitra dagang. Surat tersebut dijadwalkan dikirim hari ini, Senin (7/7), dan menjadi penanda berakhirnya masa negosiasi tarif yang diberikan AS sejak April lalu. […]
Key Takeaways: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham. Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]