Dalam dunia investasi, ada berbagai pilihan yang tersedia bagi investor yang ingin mengembangkan kekayaan mereka. Dua pilihan yang sering kali menjadi pertimbangan banyak orang adalah memilih deposito bank umum dan reksa dana pasar uang.
Keduanya menawarkan keamanan dan potensi keuntungan, meskipun dengan tingkat risiko yang berbeda. Seringkali membuat banyak orang bingung mana yang lebih menguntungkan.
Mari kita telaah perbedaan, manfaat, serta kekurangan dari kedua jenis instrumen ini.
Baca Juga: Cara Menabung Rp 50 Juta Selama Setahun
Berikut beberapa hal yang membedakan ketika memilih menyimpang uang melalui deposito vs Reksa Dana pasar uang.
Deposito merupakan instrumen keuangan yang menawarkan keamanan yang tinggi kepada para investor. Uang yang diinvestasikan dalam deposito ditempatkan pada bank untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga tetap.
Deposito memiliki jangka waktu yang bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, dan umumnya tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.
Deposito merupakan instrumen simpanan yang bisa dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) apabila bunganya masih sesuai dengan tingkat bunga penjaminan.
Reksa dana pasar uang berbeda dari deposito karena berfungsi sebagai wadah bagi manajer investasi untuk mengumpulkan dana dari investor.
Dalam gambaran sederhana, reksa dana merupakan gabungan dari berbagai deposito dan instrumen lain yang dikelola dalam satu portofolio. Berbeda dengan deposito yang merupakan produk simpanan, reksa dana tidak dapat disebut sebagai simpanan.
Karena itu, tidak ada pihak yang dapat memberikan jaminan terhadap nilai reksa dana pasar uang, dan meskipun fluktuasinya sangat rendah, nilai reksa dana pasar uang dapat mengalami fluktuasi.
Walau soal kemanan lebih tinggi deposito namun, tingkat keuntungan deposito cenderung lebih rendah dibandingkan dengan Reksa Dana pasar uang.
Deposito memiliki jangka waktu yang telah ditetapkan, sedangkan reksa dana pasar uang biasanya lebih fleksibel dalam hal jangka waktu investasi.
Pencairan deposito dilakukan saat deposito jatuh tempo. Meski demikian, akan pun bisa melakukan pencairan sebelum jatuh tempo berakhir, akan tetapi ada biaya penalti yang harus dibayarkan.
Namun tidak demikian dengan reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang tidak mengenal jangka watu investasi.
Reksa dana pasar uang bisa dicairkan kapan saja sesuai keinginan kamu, adapun potongan dari reksa dana pasar uang umumnya adalah biaya-biaya pengelolaan investasi yang besarannya kecil, dan transfer dari bank kustodian. Namun, jika kamu membeli Reksa Dana Pasar Uang di Makmur maka kamu tidak dikenakan biaya-biaya dalam pencairan asalkan memiliki rekening bank yang sama (agar tidak dikenakan potongan transfer beda bank)
Salah satu perbedaan yang menjadi pembeda antara deposito vs Reksa Dana pasar uang yaitu nominal investasi yang terjangkau.
Deposito: Beberapa bank atau lembaga keuangan menetapkan jumlah minimal yang harus diinvestasikan dalam deposito. Jumlah ini bisa bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Namun, ada juga bank yang menawarkan deposito dengan nominal yang lebih rendah, bahkan mulai dari jutaan rupiah. Semakin besar nominal investasi pada deposito, biasanya tingkat bunga yang ditawarkan juga akan lebih menguntungkan.
Reksa Dana Pasar Uang: Reksa dana pasar uang seringkali memiliki batas minimum investasi yang lebih rendah dibandingkan deposito. Beberapa reksa dana bahkan memungkinkan investor untuk berinvestasi dengan nominal yang sangat rendah, bisa mulai dari ratusan ribu atau bahkan puluhan ribu.
Hal ini memungkinkan akses yang lebih mudah bagi individu dengan modal terbatas untuk berpartisipasi dalam investasi Reksa Dana. Dalam hal nominal investasi terjangkau, reksa dana pasar uang mungkin lebih cocok bagi investor dengan dana yang terbatas karena memungkinkan mereka untuk berinvestasi dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan deposito.
Kedua instrumen, deposito dan reksa dana pasar uang, memiliki karakteristik yang berbeda. Deposito menawarkan keamanan dan kepastian return, sementara reksa dana pasar uang memberikan fleksibilitas dan potensi return yang lebih tinggi dengan risiko yang sedikit lebih tinggi dibanding deposito. Pemilihan investasi tergantung pada profil risiko, kebutuhan likuiditas, dan tujuan investasi individu.
***
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Diestra Perdana
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Download MakmurWebsite: Makmur.id
Hai, Sobat Makmur! Ketidakpastian pasar belakangan ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Mulai dari volatilitas nilai tukar, gejolak geopolitik, dan arah kebijakan suku bunga global yang belum pasti. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang lebih cermat dan disiplin agar tetap dapat memberikan hasil yang optimal. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas lima cara cerdas […]
Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar […]
Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]