Hai, Sobat Makmur! Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) masih menjadi profesi idaman oleh sebagian masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, salah satu daya tarik PNS adalah adanya gaji tambahan di luar gaji pokok. Gaji tambahan ini biasa disebut dengan gaji ke-13. Nah, adanya gaji tambahan ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber dana untuk investasi. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu yang telah dan akan menjadi PNS untuk mengenal lebih dalam mengenai strategi berinvestasi yang tepat untuk masa depan yang lebih cerah. Yuk, disimak!
Gaji ke-13 bagi PNS merupakan tunjangan tambahan yang diberikan pemerintah sebagai bentuk kesejahteraan bagi aparatur negara. Gaji ini biasanya dibayarkan sekali dalam setahun, terpisah dari gaji pokok bulanan dan tunjangan lainnya. Tujuan utama pemberian gaji ke-13 adalah untuk membantu PNS dalam memenuhi kebutuhan keluarga, terutama menjelang tahun ajaran baru ketika pengeluaran pendidikan anak meningkat. Nah, selain gaji ke-13, ASN juga mendapatkan gaji ke-14 atau biasa disebut Tunjangan Hari Raya (THR). Berbeda dengan gaji-13, gaji ke-14 selalu diberikan menjelang Hari Raya Idul Fitri atau hari besar keagamaan lainnya.
Pemberian gaji tambahan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2024. Peraturan ini menetapkan pemberian THR dan gaji ke-13 kepada aparatur negara, pensiunan, penerima pensiun, dan penerima tunjangan. Menurut PP tersebut, komponen THR dan gaji ke-13 meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji (seperti tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan), serta tunjangan kinerja bagi ASN di instansi pusat sebesar 100% dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN di instansi daerah paling banyak 100%, dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
Selain mendapatkan gaji tambahan, PNS dan ASN juga mendapatkan dana pensiun untuk hari tua. Meski demikian, kamu yang berstatus ASN juga harus memulai berinvestasi untuk masa depan, baik untuk hari tua, dana pendidikan anak, dana untuk berjaga-jaga, maupun dana untuk kesehatan. Berikut sejumlah tips bagi PNS dan ASN yang ingin berinvestasi.
1. Kenali Tujuan Berinvestasi
Sebelum memulai investasi, penting untuk Sobat Makmur untuk menetapkan tujuan yang jelas. Apakah kamu berinvestasi untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau tujuan lainnya. Jika diibaratkan sebuah perjalanan, mengetahui tujuan investasi sama dengan menentukan titik akhir perjalanan. Tanpa tahu tujuan akhir, perjalananmu akan cenderung tidak terarah. Hal ini juga berlaku dalam berinvestasi, dimana investasi dengan tanpa tujuan yang jelas akan membuat rencana investasimu bekerja kurang optimal. Dengan mengetahui tujuan, kamu dapat memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu investasi.
2. Lebih Baik Pilih Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi dengan target yang dipasang untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 5 tahun mendatang, seperti dana pensiun atau untuk membiayai dana pendidikan anak yang dikumpulkan sejak dini. Keuntungan utama dari investasi jangka panjang adalah potensi imbal hasil yang lebih tinggi dan risiko yang lebih terdiversifikasi dibandingkan investasi jangka pendek. Selain itu, investasi jangka panjang dapat memberikan keuntungan berupa dividen, bunga, atau apresiasi nilai aset yang stabil. Namun, jika kamu menggunakan strategi ini, kamu juga perlu kesabaran ekstra serta pemahaman yang baik mengenai kondisi pasar dan faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai investasi dalam jangka panjang.
3. Investasi dengan Gaji ke-13 dan THR
Berinvestasi hendaknya menggunakan uang dingin, yakni dana yang menganggur dan tidak digunakan untuk keperluan apapun. Sebagai PNS dan ASN, kamu bisa menggunakan gaji ke-13 dan THR untuk alokasi investasi. Daripada hanya untuk keperluan konsumsi, kamu bisa menggunakan sebagian atau seluruh gaji ke-13 untuk investasi yang hasilnya bisa kamu petik di kemudian hari. Namun, sebelum berinvestasi, kamu harus memastikan tidak ada kebutuhan mendesak yang lebih prioritas, seperti pelunasan utang berbunga tinggi atau dana darurat yang belum mencukupi. Jangan pernah menggunakan uang hasil berhutang untuk investasi karena akan menimbulkan beban bunga di kemudian hari.
4. Melakukan Riset Mendalam
Sebelum memulai investasi, ada baiknya Sobat Makmur melakukan riset terlebih dahulu untuk memahami mekanisme kerja serta aspek fundamental dari instrumen investasi yang dipilih. Dengan riset yang mendalam, kamu dapat menganalisis berbagai aspek, seperti kinerja investasi dalam jangka waktu tertentu, perbandingannya dengan instrumen serupa, serta risiko yang melekat di dalamnya. Sebagai contoh, jika berencana berinvestasi di reksa dana, kamu bisa mempelajari prospektus dan fund fact sheet yang diterbitkan oleh Manajer Investasi (MI) sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh lainnya, jika kamu berencana berinvestasi saham, kamu bisa melihat aspek fundamentalnya dengan membedah laporan keuangan terkini suatu emiten.
5. Reksa Dana Jadi Instrumen Tepat
Salah satu instrumen yang bisa ASN dan PNS pilih adalah reksa dana. Ada sejumlah kelebihan reksa dana sehingga bisa menjadi pilihan investasi bagi PNS. Pertama, adanya MI yang akan mengelola dana investasi secara profesional. Di tengah kesibukan Sobat Makmur yang berprofesi sebagai ASN atau PNS, kamu tidak perlu repot mengelola portofoliomu sendiri. Kedua, modal awal investasi reksa dana cukup terjangkau bila dibandingkan dengan investasi langsung di saham atau obligasi. Di Makmur misalnya, kamu sudah bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan modal minimal Rp10.000.
Ketiga, diversifikasi risiko, dimana reksa dana menginvestasikan dana ke berbagai aset, seperti saham, obligasi, dan pasar uang, sehingga potensi risiko dapat tersebar. Misal, kamu berinvestasi di Sucorinvest Monthly Income Fund dengan kinerja 8,40% dalam setahun per tanggal 5 Februari 2025. Reksa dana ini menempatkan 72,9% dari portofolionya di instrumen obligasi dan sisanya sebanyak 27,1% ditempatkan di instrumen pasar uang. Reksa dana ini memiliki profil risiko rendah sehingga cocok dipilih sebagai instrumen investasi untuk Sobat Makmur yang berprofesi sebagai PNS dan ASN. Dengan dana awal Rp10.000.000 dan kamu rajin berinvestasi rutin Rp2.000.0000 per bulan, dalam 3 tahun dana kamu sudah bertumbuh 12,77% menjadi Rp90.213.070.
Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Special Valentine, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Faktor yang Mempengaruhi Dividend Yield Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besaran dividend yield, di antaranya adalah: Semakin besar dividend yang dibagikan, semakin tinggi dividend yield yang diterima oleh investor. Besaran dividend yang dibagikan oleh emiten berbeda-beda, tergantung kebijakan perusahaan yang dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Harga saham yang lebih rendah pada […]
Key Takeaways: Hingga 8 Agustus 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tujuh perusahaan dalam pipeline Initial Public Offering (IPO) yang nama perusahaannya belum dipublikasikan. Tiga diantaranya memiliki aset diatas Rp250 miliar, sementara empat lainnya tergolong beraset menengah Rp50–250 miliar. Sebaran sektor calon emiten cukup beragam, mulai dari material dasar hingga teknologi. Kondisi ini menunjukkan bahwa […]
Key Takeaways: Current ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Rasio ini menjadi salah satu indikator penting dalam menilai likuiditas sebuah perusahaan sebelum Anda memutuskan untuk membeli sahamnya. Current ratio dihitung dengan rumus berikut: Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka […]
Key Takeaways: Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memperpanjang jam perdagangan pasar saham. Melansir dari laman investing.com, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa bursa sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang jam perdagangan. Opsi yang dibahas antara lain membuka pasar lebih awal pukul 08.00 WIB atau menutup lebih lambat hingga pukul 17.00 WIB. […]
Key Takeaways: Sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk kembali membuka informasi domisili investor mulai September 2025. Setelah sebelumnya data ini sempat tidak tersedia, langkah baru ini diharapkan dapat membantu pelaku pasar mengetahui transaksi secara lebih detail dan responsif. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas latar belakang […]
Key Takeaways: International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam laporan World Economic Outlook edisi Juli 2025. Proyeksi global untuk 2025 dinaikkan menjadi 3,0%, seiring sejumlah faktor pendorong sementara seperti kenaikan belanja menjelang kenaikan tarif dan stimulus fiskal di beberapa negara besar. Namun di sisi lain, IMF tetap […]