Hai Sobat Makmur! Kali ini kita akan belajar dan mengambil inspirasi dari seorang John C. Bogle. Siapakah dia dan bagaimana strategi investasinya? Artikel ini akan membahas tentang hal tersebut. Mari disimak bersama ya!
John Clifton Bogle, yang lebih dikenal sebagai Jack Bogle, adalah seorang pionir di dunia investasi dan pendiri The Vanguard Group. Lahir pada 8 Mei 1929 di Montclair, New Jersey. Bogle dikenal sebagai pelopor reksa dana indeks yang merevolusi cara masyarakat berinvestasi. Ia meraih gelar sarjana ekonomi dari Princeton University, di mana tesisnya berisikan tentang reksa dana membuka jalan bagi inovasi di masa depan. Pada tahun 1975, ia mendirikan The Vanguard Group, yang kemudian menjadi salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan dengan prinsip dasar yang sangat sederhana namun revolusioner, yaitu menawarkan reksa dana dengan biaya rendah yang dikelola secara pasif. Tahun 1976, Vanguard meluncurkan produk pertamanya, Vanguard 500 Index Fund, yang kinerjanya meniru kinerja indeks S&P 500.
John Bogle memiliki filosofi investasi yang berpusat pada kesederhanaan dan efisiensi. Beberapa prinsip utama dalam strateginya meliputi:
John C. Bogle sangat menekankan pentingnya menjaga biaya investasi serendah mungkin. Dalam pandangannya, biaya maksimum manajemen yang tinggi, seperti biaya pengelolaan, biaya transaksi, dan biaya lain-lain, dapat secara signifikan mengurangi keuntungan bersih yang didapat investor. Bogle percaya bahwa dengan mengurangi biaya-biaya ini, investor dapat mempertahankan lebih banyak keuntungan mereka sendiri. Salah satu cara utama Bogle mengurangi biaya adalah melalui reksa dana indeks yang dikelola secara pasif dan biasanya memiliki biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan dana yang dikelola secara aktif. Misalnya, reksa dana indeks Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor memiliki maksimum biaya manajemen sebesar 3% berdasar fund fact sheet per 31 Mei 2024, biaya ini lebih rendah dibandingkan dengan maksimum biaya manajemen dari reksa dana saham TRIM Kapital Plus sebesar 5% berdasar fund fact sheet per 31 Mei 2024.
Menurut Bogle, diversifikasi membantu melindungi portofolio dari fluktuasi besar terhadap harga suatu aset tertentu. Dengan memiliki portofolio yang terdiri dari berbagai jenis saham, obligasi, dan mungkin aset lainnya, investor dapat mengurangi risiko yang terkait dengan kinerja buruk dari masing-masing instrumen investasi. Bogle sering kali menyarankan menggunakan reksa dana indeks yang secara otomatis memberikan diversifikasi dengan maksimum biaya manajemen rendah.
Salah satu prinsip inti dari filosofi investasi Bogle yaitu pentingnya memiliki pandangan jangka panjang. Bogle percaya bahwa pasar dapat berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, pasar cenderung naik. Oleh karena itu, Bogle menyarankan investor untuk berinvestasi dengan pandangan jangka panjang, tetap tenang selama terjadi volatilitas pasar, dan terus berinvestasi secara konsisten.
Kontribusi terbesar Bogle dalam dunia investasi mungkin adalah popularisasi investasi pasif melalui reksa dana indeks. Bogle berpendapat, bahwa sebagian besar manajer investasi aktif tidak dapat mengalahkan pasar secara konsisten setelah memperhitungkan biaya dan pajak. Dengan berinvestasi ke dalam reksa dana indeks, investor dapat memperoleh potensi imbal hasil investasi dengan biaya yang jauh lebih rendah dan tanpa perlu khawatir tentang pemilihan saham atau aset lain serta menunggu kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual investasinya.
Secara popularitas, investasi pasif melalui reksa dana indeks sangat populer di Amerika Serikat. Menurut data yang dikutip dari statista (13/6) mengenai pertumbuhan total dana kelolaan reksa dana indeks Amerika Serikat tahun 2022 sebesar $ 4.839,87 miliar atau 27,92% dari total dana kelolaan industri reksa dana di Amerika Serikat sebesar $ 17,33 triliun pada periode tersebut.
Di Indonesia, investasi pasif melalui reksa dana indeks belum sepopuler di Amerika Serikat. Berdasarkan data yang dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (13/6), total dana kelolaan yang diinvestasikan dalam reksa dana indeks pada akhir 2022 di Indonesia masih relatif kecil berkisar Rp 13.07 triliun atau 2,58% dari total dana kelolaan industri reksa dana di Indonesia sebesar Rp 508,18 triliun dalam periode yang sama. Perbandingan persentase reksa dana indeks di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan reksa dana indeks di Amerika Serikat.
Nah, sekarang kita sudah memahami strategi dari sosok inspiratif John C. Bogle, mari saatnya untuk mempertimbangkan berinvestasi di reksa dana.
Makmur merupakan platform investasi reksa dana yang menawarkan berbagai pilihan dengan lebih dari 100 reksa dana yang terkurasi secara ketat dan profesional, termasuk reksa dana indeks. Melalui aplikasi Makmur, kamu dapat dengan mudah memilih dan membeli reksa dana indeks yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risikomu.
Berikut langkah untuk memilih reksa dana indeks di aplikasi Makmur:
Bila masih belum jelas, kamu bisa klik link ini untuk mengetahui langkah selengkapnya: Reksa Dana Indeks di Makmur
Tapi sebelum berinvestasi, ada hal yang perlu kamu lakukan yaitu menetapkan tujuan investasimu dengan jelas dan harus memahami profil risiko investasimu. Setelah itu, pilihlah reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan impian jangka panjangmu.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto
Key Points: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham. Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]
Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]
Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]
Key Takeaways: Salah satu pendekatan yang cukup populer di kalangan investor adalah dengan menggunakan pendekatan analisis fundamental. Analisis ini salah satunya dapat digunakan digunakan untuk menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, atau yang sering disebut saham undervalue. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai valuasi saham adalah Price Earning Ratio (PER). PER mengukur […]