Artikel

Bank Indonesia Umumkan Inflasi September 2025 Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global, Ini Faktor Pendorongnya

author
Content Management
author
22 Oktober 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • Inflasi September 2025 tetap terkendali, menunjukkan keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga di tengah ketidakpastian global.
  • Stabilitas harga pangan menjadi penopang, didorong efektivitas Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan sinergi TPIP–TPID yang memastikan pasokan dan distribusi antarwilayah tetap lancar.
  • Kebijakan moneter dan fiskal yang selaras juga berperan penting, BI menurunkan suku bunga acuan 125 bps sepanjang 2025 dan pemerintah menjaga subsidi energi untuk menekan biaya produksi serta logistik.
  • Ekspektasi inflasi masyarakat terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
  • Ketahanan nilai tukar rupiah juga ikut andil, didukung kebijakan triple intervention BI dan pengelolaan defisit transaksi berjalan.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tercatat sebesar 0,21% month-to-month (mtm) dan 2,65% year-on-year (yoy). Capaian ini masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional, yang menunjukkan keberhasilan BI dalam menjaga stabilitas harga di tengah ketidakpastian global. 

Stabilitas ini juga mencerminkan konsistensi kebijakan moneter serta sinergi kuat antara BI dan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Pencapaian ini juga memperkuat keyakinan bahwa inflasi Indonesia masih terkendali dan berpotensi tetap stabil hingga tahun 2026, sesuai dengan proyeksi BI.

Faktor yang Membuat Inflasi September 2025 Terjaga

Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi terjaganya inflasi pada bulan September 2025, di antaranya:

1. Stabilitas harga pangan dan efektivitas GNPIP

Salah satu faktor utama yang menjaga inflasi tetap rendah adalah stabilitas harga pangan, terutama pada komoditas bergejolak seperti beras, cabai, dan bawang. Pemerintah bersama BI melalui TPIP atau TPID secara aktif melaksanakan GNPIP sejak 2023 dan terus berlanjut hingga 2025. 

Program ini meliputi langkah-langkah peningkatan pasokan, distribusi antar daerah, serta kerja sama antar wilayah, yang terbukti membantu meredam tekanan harga pangan di berbagai provinsi. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau hanya memberi andil sekitar 0,11 poin persentase terhadap inflasi bulanan, menandakan tekanan harga pangan relatif terkendali.

2. Koordinasi kebijakan antara BI dan pemerintah

Konsistensi koordinasi antara kebijakan moneter BI dan kebijakan fiskal pemerintah juga memainkan peran penting dalam menjaga inflasi. Sepanjang tahun 2025, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak lima kali, dengan total penurunan sebesar 125 basis points (bps), dari 6% pada awal tahun menjadi 4,7% pada September 2025. 

Penurunan bertahap tersebut dilakukan pada Januari, Mei, Juli, Agustus, dan terakhir pada September 2025, seiring dengan meredanya tekanan inflasi dan perlunya menjaga daya dorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Sementara itu, pemerintah mempertahankan kebijakan fiskal yang ekspansif dengan alokasi subsidi energi sekitar Rp203,4 triliun dalam APBN 2025 yang mencakup BBM, LPG, dan listrik. Kebijakan ini menjaga biaya produksi dan transportasi agar tetap stabil, sehingga tidak menimbulkan lonjakan harga barang konsumsi. 

Sinergi antara pelonggaran kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang menjaga daya beli masyarakat berhasil meredam dampak eksternal dari fluktuasi harga minyak dunia serta pelemahan mata uang global.

3. Terjaganya ekspektasi inflasi masyarakat

BI secara konsisten melakukan komunikasi publik dan memberikan panduan kebijakan yang jelas untuk menjaga ekspektasi inflasi masyarakat tetap terkendali. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kanal, seperti survei konsumen bulanan, laporan ekspektasi inflasi, dan pernyataan resmi pasca-Rapat Dewan Gubernur (RDG). 

Misalnya, dalam Survei Konsumen BI bulan Juli 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 118,1, sementara Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) mencapai 129,6. Acuan angka survei tersebut memiliki makna bahwa nilai di atas 100 menunjukkan optimisme, sedangkan di bawah 100 menandakan pesimisme. Dengan IKK dan IEK yang berada jauh di atas 100, hal ini berarti konsumen Indonesia masih yakin terhadap kondisi ekonomi di masa mendatang.

Melalui komunikasi kebijakan yang konsisten dan hasil survei yang positif tersebut, BI berhasil menjaga kepercayaan publik terhadap arah kebijakan moneter. Dampaknya, potensi spiral inflasi akibat sentimen negatif dapat diminimalkan, sementara optimisme pelaku usaha dan konsumen tetap terjaga.

4. Ketahanan nilai tukar 

Nilai tukar rupiah pada September 2025 relatif stabil meskipun ada gejolak global akibat kebijakan moneter negara maju dan ketegangan geopolitik. BI memperkuat kebijakan triple intervention, yakni intervensi di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pasar obligasi pemerintah, termasuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder untuk menyerap kelebihan likuiditas dan menjaga pasar keuangan.

Pemerintah juga berkontribusi dalam menjaga stabilitas eksternal dengan memastikan defisit transaksi berjalan dan defisit APBN tetap terkendali. Berdasarkan data BI pada kuartal II tahun 2025, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar sekitar USD 3,0 miliar atau 0,8% terhadap PDB, yang menunjukkan posisi eksternal Indonesia masih berada dalam batas aman.

Stabilitas nilai tukar ini berdampak langsung terhadap terkendalinya harga barang impor, terutama bahan baku industri dan produk konsumsi, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan di pasar domestik. Upaya terpadu antara kebijakan moneter dan fiskal ini membantu menahan tekanan inflasi dari luar negeri dan menjaga kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia sepanjang 2025.

Secara keseluruhan, inflasi pada September 2025 berada pada tingkat yang terkendali dan sejalan dengan target nasional. Kondisi ini mencerminkan efektivitas kebijakan moneter BI, sinergi kuat antara BI dan Pemerintah, serta peran aktif TPIP dan TPID dalam menjaga stabilitas harga di tingkat nasional dan daerah.

Ke depan, BI memperkirakan inflasi akan tetap stabil dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada tahun 2025 hingga 2026, dengan dukungan dari kebijakan moneter yang konsisten, koordinasi lintas sektor, dan keberlanjutan program pengendalian inflasi pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Di tengah kondisi inflasi yang stabil dan suku bunga yang menurun, prospek investasi di Indonesia diperkirakan tetap positif. Namun, stabilitas inflasi saja tidak cukup menjadi dasar untuk menentukan instrumen investasi terbaik. Faktor lain seperti arah kebijakan moneter, dinamika pasar global, dan kinerja sektor riil juga perlu dipertimbangkan.

Oleh karena itu, salah satu langkah yang bijak adalah melakukan diversifikasi investasi melalui berbagai jenis reksa dana. Anda dapat membeli reksa dana pendapatan tetap untuk mendapatkan stabilitas imbal hasil, karena sedikitnya 80% dari dana kelolaan akan dialokasikan oleh manajer investasi (MI) ke surat utang atau obligasi. 

Selain itu, Anda juga bisa berinvestasi di reksa dana campuran untuk menyeimbangkan risiko dan potensi imbal hasil. Jenis reksa dana ini mengalokasikan dana secara proporsional maksimal 79% dari total portofolio ke masing-masing instrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Reksa dana pasar uang juga bisa menjadi opsi, karena sangat likuid dan memiliki tingkat risiko paling rendah dibandingkan jenis reksa dana lainnya. 


Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo October Boost, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Ini Daftar 5 Perusahaan Aset Manajemen Terbesar di Dunia Berdasarkan Total AUM 

Key Takeaways: Perusahaan aset manajemen membantu investor, baik ritel maupun institusi dalam mengelola dana investasi agar tujuan keuangan tercapai. Cakupan tugasnya menyusun alokasi aset, memilih sekuritas yang tepat, serta mengelola portofolio. Jadi, saat Anda membeli reksa dana, dana tersebut dikelola secara profesional oleh perusahaan aset manajemen sesuai kebijakan investasi yang berada di bawah pengawasan regulator. […]

author
Content Management
calendar
21 Oktober 2025
Artikel

Aset Nasional Syariah Tumbuh 8,21% pada Tahun 2025, Investor Pasar Modal Capai Rekor Baru

Key Takeaways: Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah nasional per Juni 2025 telah mencapai Rp2.972,94 triliun. Angka ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,21% secara year-on-year (yoy). Pencapaian ini menunjukkan bahwa ekosistem keuangan syariah semakin dipercaya masyarakat, baik dalam sektor perbankan, pasar modal […]

author
Content Management
calendar
20 Oktober 2025
Artikel

Ini Daftar Saham Perbankan yang Jadi Favorit Manajer Investasi di Portofolio Reksa Dana Saham

Key Takeaways: Reksa dana saham merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memperoleh potensi keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang, walaupun risikonya paling besar dibandingkan jenis reksa dana lainnya.  Keberhasilan reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi (MI) dalam memilih saham potensial. Dari berbagai sektor, saham sektor perbankan menjadi […]

author
Content Management
calendar
16 Oktober 2025
Artikel

5 Alasan Mengapa Risk Free Rate Bisa Dijadikan Salah Satu Acuan Sebelum Berinvestasi

Key Takeaways: Dalam berinvestasi, penting untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil di awal. Salah satu indikator yang sering dijadikan acuan oleh para analis keuangan dan investor profesional adalah risk free rate atau “tingkat bebas risiko”, yang merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah.  Instrumen investasi di Indonesia […]

author
Content Management
calendar
16 Oktober 2025
Artikel

Aspek yang Perlu Dipertimbangkan Investor dalam Memilih Growth Stock

Key Takeaways: Instrumen investasi saham terbagi ke dalam berbagai jenis bila melihat dari karakteristiknya, salah satu yang populer adalah growth stock. Istilah growth stock mulai dipopulerkan oleh Thomas Rowe Price Jr. sebagai strategi investasi pada sekitar tahun 1930–1950-an dan semakin diketahui secara luas setelah Philip A. Fisher merilis buku Common Stocks and Uncommon Profits (1958). […]

author
Content Management
calendar
14 Oktober 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.