Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah nasional per Juni 2025 telah mencapai Rp2.972,94 triliun. Angka ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,21% secara year-on-year (yoy). Pencapaian ini menunjukkan bahwa ekosistem keuangan syariah semakin dipercaya masyarakat, baik dalam sektor perbankan, pasar modal syariah, maupun industri keuangan non-bank (IKNB) syariah.
Peningkatan jumlah investor bisa menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan aset syariah nasional, khususnya di sektor pasar modal. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui idx.co.id, jumlah investor pasar modal Indonesia mencatat rekor baru pada Juli 2025 dengan mencapai 17.016.329 Single Investor Identification (SID), meningkat dari angka 14.871.639 SID pada akhir Desember 2024.
Meningkatnya jumlah investor mencerminkan adanya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal. Walaupun peningkatan investor tidak secara langsung berkontribusi pada seluruh aset syariah, tetapi kenaikan jumlah investor tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan total aset keuangan syariah nasional.
Pertumbuhan jumlah investor juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa pasar modal syariah akan memiliki prospek positif. Semakin banyak jumlah investor, semakin besar peluang pertumbuhan instrumen pasar modal, khususnya instrumen pasar modal syariah.
Investor yang bergabung di pasar modal mungkin masih mencari instrumen yang sesuai. Ada berbagai produk investasi syariah yang bisa menjadi pilihan seperti:
Untuk mengetahui saham yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES), Anda bisa menggunakan indeks seperti Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), misalnya. Indeks tersebut disusun BEI dan diperbarui dua kali dalam setahun, yaitu setiap Mei dan November. Dengan memilih saham syariah, Anda tetap bisa berinvestasi dengan tenang karena mengetahui bahwa aktivitas bisnis dari emiten sesuai prinsip dan nilai yang Anda yakini.
Sukuk merupakan surat berharga syariah yang menjadi alternatif bagi investor yang mengutamakan imbal hasil yang stabil. Pemerintah secara rutin menerbitkan Sukuk Negara Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang bisa dibeli oleh masyarakat. Instrumen ini diminati karena risikonya relatif rendah serta dijamin oleh negara.
Reksa dana syariah menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berinvestasi secara praktis. Dana investor akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI) sesuai prinsip syariah. Ada beberapa jenis reksa dana syariah yang bisa dipilih sesuai tujuan investasi.
Bagi Anda yang mengutamakan keamanan dan likuiditas, reksa dana pasar uang syariah dapat menjadi pilihan karena aset kelolaannya ditempatkan pada instrumen pasar uang dan obligasi syariah jangka pendek. Reksa dana ini memiliki risiko paling rendah dibandingkan reksa dana syariah yang lainnya.
Jika Anda berorientasi pada jangka menengah dengan imbal hasil yang lebih stabil, reksa dana pendapatan tetap syariah cocok karena mengalokasikan minimal 80% dana ke obligasi syariah. Sementara itu, apabila Anda memiliki toleransi risiko moderat, reksa dana campuran syariah dapat dipilih karena mengalokasikan dana secara proporsional ke pasar uang, obligasi, dan saham syariah dengan batas maksimal 79% di setiap instrumen.
Lalu ada reksa dana saham syariah yang bisa menjadi pilihan bagi Anda yang memiliki toleransi risiko tinggi, karena menempatkan minimal 80% aset kelolaan pada saham syariah. Reksa dana ini juga cocok bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang.
Misalnya, investor Makmur menempatkan dana awal sebesar Rp50.000.000 di reksa dana Avrist Ada Sukuk Berkah Syariah dan menambah investasi rutin Rp5.000.000 per bulan, nilai investasi tersebut diperkirakan tumbuh menjadi sekitar Rp113.611.634 dalam 1 tahun, dengan estimasi return sebesar +8,20%.
*Data return NAB per 17 Oktober 2025
*kinerja masa lalu tidak menjamin hasil masa depan
Itulah pembahasan mengenai perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia serta peluang investasi reksa dana syariah yang terus tumbuh positif. Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo October Boost, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Perusahaan aset manajemen membantu investor, baik ritel maupun institusi dalam mengelola dana investasi agar tujuan keuangan tercapai. Cakupan tugasnya menyusun alokasi aset, memilih sekuritas yang tepat, serta mengelola portofolio. Jadi, saat Anda membeli reksa dana, dana tersebut dikelola secara profesional oleh perusahaan aset manajemen sesuai kebijakan investasi yang berada di bawah pengawasan regulator. […]
Key Takeaways: Reksa dana saham merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memperoleh potensi keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang, walaupun risikonya paling besar dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Keberhasilan reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi (MI) dalam memilih saham potensial. Dari berbagai sektor, saham sektor perbankan menjadi […]
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, penting untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil di awal. Salah satu indikator yang sering dijadikan acuan oleh para analis keuangan dan investor profesional adalah risk free rate atau “tingkat bebas risiko”, yang merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Instrumen investasi di Indonesia […]
Key Takeaways: Instrumen investasi saham terbagi ke dalam berbagai jenis bila melihat dari karakteristiknya, salah satu yang populer adalah growth stock. Istilah growth stock mulai dipopulerkan oleh Thomas Rowe Price Jr. sebagai strategi investasi pada sekitar tahun 1930–1950-an dan semakin diketahui secara luas setelah Philip A. Fisher merilis buku Common Stocks and Uncommon Profits (1958). […]
Key Takeaways: Pengambilan keputusan investasi yang tepat bisa dipengaruhi oleh berbagai indikator ekonomi. Namun, ada satu indikator yang sangat krusial, yaitu real interest rate atau suku bunga riil. Real interest rate mencerminkan return riil yang Anda dapatkan dari suatu aset investasi setelah disesuaikan dengan inflasi. Dengan memahami dan mempertimbangkan real interest rate, Anda sebagai investor […]