Mau cari investasi yang risikonya tinggi? tapi masih bingung sebaiknya lewat reksadana saham atau beli saham langsung? Walau sama-sama produk pasar modal, terdapat perbedaan antara membeli saham secara langsung dan membeli reksadana saham.
Baik saham atau reksadana saham, sama-sama sebagai produk investasi risiko tinggi dan potensi imbal hasilnya juga tinggi. Instrumen investasi direkomendasikan bagi investor dengan profil risiko agresif dan sangat sensitif terhadap gejolak pasar modal.
Sama-sama miliki karakter high risk high return, kira-kira apa berapa perbedaan antara investasi saham dengan reksadana saham?
Saham
Dalam investasi saham, dana dikelola langsung oleh investor. Tapi Kamu bisa meminta nasihat dari pialang untuk bertransaksi saham. Karena dana dikelola secara mandiri, maka sebaiknya Kamu menyiapkan waktu untuk memantau pergerakan saham. Kamu juga harus paham betul teknik trading saham agar untung yang diraih bisa optimal.
Reksadana
Dana investasi dikelola oleh manajer investasi profesional. Kamu hanya perlu memantau bagaimana manajer investasi mengelola portofolio secara bijaksana, dengan melihat laporan fund fact sheet bulanan.
Saham
Tingkat risiko berinvestasi saham memang lebih tinggi dibandingkan reksadana, terlebih bagi investor pemula. Salah satu alasannya, karena semua keputusan investasi ada di tangan Kamu sendiri, misalnya kapan waktu yang tepat untuk jual atau beli saham.
Reksadana
Tingkat risiko reksadana lebih rendah dibanding investasi saham langsung karena dana Kamu dikelola oleh manajer investasi yang memang sudah berpengalaman dalam mengelola investasi. Jadi, Kamu tidak perlu khawatir, apalagi jika Kamu masih pemula.
Saham
Karena dana dikelola sendiri, maka Kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar fee agen pengelola. Kamu umumnya hanya perlu membayar fee untuk online trading dan biasanya sekitar 0,1% hingga 0,2% tiap transaksi.
Selain itu, investasi saham langsung juga berpotensi mendapatkan return lebih tinggi, karena Kamu bisa menentukan sendiri ingin berinvestasi di mana. Tapi dengan catatan, Kamu sudah mengerti bagaimana berinvestasi di pasar saham.
Reksadana
Reksadana dikelola oleh manajer investasi. Karena hal itulah Kamu akan dikenakan fee untuk agen pengelola tersebut (management fee). Selain itu, biasanya Kamu juga akan dikenakan potongan, setiap akan melakukan penarikan dana.
Saham
Jika ingin berinvestasi saham, setiap pembelian suatu saham mengharuskan nasabah untuk membeli minimal 1 lot (100 lembar saham). Saat ini, investasi saham tidak lagi membutuhkan dana besar karena bermodal Rp100.000, bahkan kurang juga sudah bisa membeli 1 lot saham.
Reksadana
Dengan reksadana, Kamu bisa memulai berinvestasi dengan nominal minimal Rp10.000, karena manajer investasi akan mengumpulkan uang dari banyak investor untuk digabungkan sehingga bisa membeli saham bersama-sama.
Saham
Karena Kamu mengelola langsung investasi saham, atau tidak melalui pihak ketiga, maka umumnya saat pencairan dana tidak akan membutuhkan waktu lama sampai dana masuk ke rekening. Proses penyelesaian transaksi saham di Bursa adalah T+2, yaitu dua hari kerja Bursa setelah transaksi.
Reksadana
Untuk reksadana proses dana masuk ke rekening akan membutuhkan waktu karena Kamu menggunakan agen pengelola atau manajer investasi. Ada produk reksadana yang pencairannya hanya butuh 1 hari kerja, tetapi secara peraturan paling lama 7 hari kerja
Setelah membaca perbedaannya, investasi apa yang ingin kamu pilih?
Editor: Endang Cahyani (bersertifikasi WAPERD, WMI dan CFP)
Penulis: Diestra Perdana
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Download Makmur
Website: Makmur.id
Key Takeaways: Memahami bagaimana suatu aset dinilai merupakan langkah krusial sebelum Anda mengambil keputusan finansial. Salah satu model yang banyak digunakan untuk menghitung nilai wajar sebuah aset investasi adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model penilaian CAPM ini memberikan pendekatan kuantitatif dalam menghubungkan risiko dan imbal hasil yang diharapkan dari suatu aset. CAPM pertama kali […]
Key Takeaways: Investasi jangka panjang adalah strategi yang sering digunakan oleh investor untuk meraih pertumbuhan aset yang stabil dalam periode yang cukup lama, biasanya lebih dari lima tahun. Salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan investasi jangka panjang adalah alokasi aset yang optimal. Alokasi aset adalah strategi yang digunakan untuk membagi dana investasi ke dalam […]
Key Takeaways: Risiko dan imbal hasil merupakan dua faktor yang dipertimbangkan saat berinvestasi. Untuk membantu Anda dalam menyeimbangkan dua elemen tersebut, lahirlah berbagai teori dan pendekatan analisis portofolio. Salah satu yang paling berpengaruh adalah teori portofolio optimal yang dikembangkan oleh Harry Markowitz. Ia meraih penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 1990 atas kontribusinya dalam mengembangkan teori […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, pengambilan keputusan yang bijak memerlukan pendekatan berbasis data dan analisis yang mendalam. Maka dari itu, konsep Net Present Value (NPV) digunakan investor untuk menilai apakah sebuah investasi menguntungkan atau tidak, dengan cara menghitung seluruh arus kas di masa depan, lalu mengubahnya ke nilai saat ini. Dengan memahami konsep ini, Anda […]
Key Takeaways: Investor seringkali dihadapkan pada pilihan yang memiliki risiko ketika berinvestasi saham. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda perlu menerapkan risk reward ratio (RR) sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh para trader dan investor profesional seperti Van K. Tharp, yang dikenal sebagai salah satu ahli […]
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, portofolio Anda mungkin pernah mengalami fase naik dan turun, fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar dan di sinilah perhitungan downside risk berperan penting, karena dengan mengukurnya Anda dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kerugian yang akan terjadi kembali di masa depan. Selain downside risk, ada pula indikator penting lainnya yang […]