Artikel

Trump Gandakan Tarif Baja dan Aluminium Jadi 50%, Eropa Siap Balas

author
Content Management
author
02 Juni 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Ketegangan perdagangan global kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan rencana menggandakan tarif impor aluminium dan baja dari 25% menjadi 50%. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 4 Juni 2025. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas alasan Trump menggandakan tarif aluminium dan baja, dampak kebijakan ini terhadap pasar global, dan bagaimana strategi investasi yang dapat dipertimbangkan di tengah gejolak perdagangan. Yuk, disimak!

Proteksi Industri Domestik dan Lapangan Kerja Jadi Alasan

Langkah ini diumumkan Trump saat ia berada di Pittsburgh, negara bagian yang dikenal sebagai basis industri baja AS, dalam kunjungannya ke pabrik milik U.S. Steel yang baru saja diakuisisi oleh Nippon Steel senilai US$14,9 miliar pada Jumat (30/5). Trump menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan strategi untuk mendorong kapasitas produksi aluminium dan baja lokal, serta mempertahankan lapangan kerja dalam negeri, terutama di tengah aksi korporasi akuisisi tersebut.

Pengumuman tarif ini dilakukan hanya beberapa jam setelah Trump menuduh sepihak bahwa Tiongkok melanggar kesepakatan untuk bersama-sama mencabut tarif, termasuk pembatasan perdagangan atas mineral penting.

Uni Eropa Siap Balas Naikkan Tarif

Keputusan Trump ini langsung mendapat tanggapan tegas dari mitra dagang utama AS. Komisi Eropa menilai langkah Trump tersebut mengganggu proses negosiasi yang masih berlangsung. Sebelumnya, Uni Eropa (UE) telah menunda penerapan tarif balasan demi memberi ruang bagi diplomasi (upaya penyelesaian melalui negosiasi antar negara). Namun, kini Trump tengah memfinalisasi skema pembalasan yang lebih luas. UE menyatakan siap mengambil tindakan balasan paling lambat 14 Juli 2025 jika tidak ada kesepakatan bersama.

Dari sisi Kanada, Kamar Dagang Negara tersebut menyatakan kebijakan ini sebagai tekanan terhadap ekonomi kawasan yang berpotensi berdampak negatif pada kedua negara. Sementara itu, serikat pekerja United Steelworkers di Kanada menyebut kebijakan ini sebagai ancaman terhadap keberlangsungan industri dan tenaga kerja Kanada. 

Berdasarkan data Departemen Perdagangan, impor baja Amerika Serikat sepanjang 2024 tercatat sebesar 26,2 juta ton, menjadikannya negara pengimpor baja terbesar di dunia. Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan mengenakan tarif 50% terhadap baja asal Kanada, namun kemudian menarik ancaman tersebut. Meskipun demikian, kenaikan tarif yang berlaku saat ini diperkirakan akan mendorong lonjakan harga di pasar global.

Volatilitas Meningkat, Bursa Asia Kompak Melemah

Keputusan ini direspon negatif oleh pelaku pasar. Usai pengumuman tersebut, bursa saham Asia kompak terkoreksi pada perdagangan Senin (2/6). Indeks Shanghai (Tiongkok) ditutup melemah 0,47%, Nikkei 225 (Jepang) turun 1,30%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melemah 1,54% ke level 7,065, setelah sempat menyentuh 7,035 menjelang akhir sesi II perdagangan hari ini.

Jika kebijakan kenaikan tarif ini terealisasi, dampaknya berpotensi mengganggu rantai pasok global, mengingat baja dan aluminium merupakan bahan baku penting di berbagai sektor industri, mulai dari otomotif hingga konstruksi. Kenaikan tarif akan mendorong biaya impor, memaksa produsen mencari alternatif pemasok, dan menurunkan efisiensi produksi. Selain itu, lonjakan harga bahan baku dapat memicu inflasi biaya produksi, yang menambah tekanan ke sektor manufaktur dan meningkatkan volatilitas di pasar keuangan global.

RDPT Menjadi Pilihan di Tengah Tensi Dagang yang Kembali Meningkat

Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian saat ini, investor perlu mempertimbangkan instrumen alternatif yang lebih stabil. Salah satu pilihan yang bisa dicermati adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). Reksa dana ini mengalokasikan minimal 80% dananya pada surat utang atau obligasi, sehingga imbal hasil yang ditawarkan cenderung lebih stabil dibandingkan instrumen lainnya seperti saham. 

Hingga April 2025, RDPT masih menjadi reksa dana unggulan di antara jenis reksa dana lainnya. Mengacu pada data Statistik Infovesta, nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) RDPT masih menjadi yang terbesar yakni mencapai Rp152,47 triliun per April 2025, naik 1,50% dibandingkan posisi akhir Maret 2025 sebesar Rp150,23 triliun. Kenaikan ini mencerminkan minat investor pada reksa dana pendapatan tetap masih tinggi.

RDPT juga cocok bagi investor yang menginginkan pendapatan berkala dari kupon obligasi. Keunggulan lain RDPT adalah risiko fluktuasi harga cenderung lebih rendah, dan cocok untuk investasi jangka menengah.

Nah, Sobat Makmur, itu dia alasan Trump menaikkan tarif aluminium dan baja menjadi 50%, dampak kebijakan tersebut terhadap pasar keuangan global, serta pilihan instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan di tengah tensi dagang yang kembali meningkat.


Di Makmur, kamu juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo June Invest, promo Semua Bisa Makmur.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Trump Kirim Surat Tarif ke 12 Negara Menjelang Batas Jeda Tarif 9 Juli, Volatilitas Pasar Kembali Meningkat

Key Takeaways: Di tengah ketidakpastian global, kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan pasar. Trump secara resmi mengonfirmasi telah menandatangani surat berisi pemberlakuan tarif ekspor terhadap 12 negara mitra dagang. Surat tersebut dijadwalkan dikirim hari ini, Senin (7/7), dan menjadi penanda berakhirnya masa negosiasi tarif yang diberikan AS sejak April lalu. […]

author
Content Management
calendar
08 Juli 2025
Artikel

Emiten Melakukan Stock Split, Ini Manfaatnya Bagi Investor Saham

Key Takeaways: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham.  Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]

author
Content Management
calendar
05 Juli 2025
Artikel

Danantara Perluas Investasi Strategis, Fokus pada Hilirisasi dan Energi Berkelanjutan

Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]

author
Content Management
calendar
03 Juli 2025
Artikel

Setelah CDIA, 7 Emiten Ini Akan Melantai di Bursa, Cermati Prospeknya

Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]

author
Content Management
calendar
02 Juli 2025
Artikel

Ketidakpastian Global Kembali Meningkat Jelang Penerapan Tarif AS, Ini Strategi Investasi yang Perlu Dicermati

Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]

author
Content Management
calendar
30 Juni 2025
Artikel

Product Review: Shinhan Sukuk Syariah I

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]

author
Content Management
calendar
25 Juni 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.