Artikel

Perbedaan Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah

author
Content Management
author
09 Juli 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai Sobat Makmur! Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi keuangan yang berpotensi memberikan imbal hasil dengan pergerakan relatif stabil. Di aplikasi Makmur, kamu bisa berinvestasi di dalam obligasi yang berupa reksa dana berjenis reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana pendapatan tetap memiliki kebijakan investasi yaitu minimal 80% aset alokasi dananya diinvestasikan ke dalam instrumen obligasi. 

Sebelum mengetahui cara berinvestasi dalam aset obligasi melalui reksa dana pendapatan tetap, terdapat dua jenis obligasi yang perlu kamu pahami, yaitu obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Artikel ini akan membahas pengertian dari kedua jenis obligasi tersebut, perbedaan antara keduanya dari segi potensi imbal hasil dan risiko, serta cara investasi obligasi di platform Makmur.

Pengertian Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah

Sebelum mengetahui kedua pengertian tersebut, kamu perlu memahami pengertian dari obligasi itu sendiri. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan yang memiliki nilai nominal dan mempunyai waktu jatuh tempo tertentu. Meskipun terdapat waktu jatuh tempo, obligasi bisa juga diperjualbelikan pada pasar sekunder.

1. Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai sarana untuk memperoleh dana dari investor. Penerbitan obligasi ini adalah salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan dana yang diperlukan tanpa harus menyerahkan sebagian kepemilikan perusahaan kepada investor, seperti jika perusahaan melakukan IPO (Initial Public Offering).

2. Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara untuk membiayai anggaran negara. Ini termasuk pendanaan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, layanan kesehatan, dan proyek-proyek lainnya yang dianggap penting untuk kesejahteraan masyarakat.

Perbedaan Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah

Kedua jenis obligasi ini memiliki perbedaan mendasar dari segi potensi imbal hasil dan risiko.

Potensi Imbal Hasil

Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan cenderung menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah. Hal ini karena perusahaan perlu menarik minat investor dengan menawarkan potensi imbal hasil yang cenderung lebih tinggi. Sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah biasanya memberikan imbal hasil yang lebih rendah. Ini disebabkan karena pemerintah dianggap sebagai entitas yang lebih stabil dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membayar utangnya, bahkan obligasi yang diterbitkan pemerintah masuk dalam kategori risk free atau bebas dari risiko.

Risiko Obligasi

1. Risiko kredit 

Walaupun potensi imbal hasil pada obligasi korporasi menawarkan tingkat yang lebih tinggi, tetapi obligasi korporasi memiliki risiko yang lebih besar. Karena terdapat kemungkinan bahwa perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan yang bisa berdampak pada kemampuannya membayar bunga dan pokok utang. Perlu diketahui, terdapat beberapa pihak yang menilai tingkat kemampuan pengembalian modal investasi seperti Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia), Moody’s Investor Service, Standard & Poor’s, dan Fitch Ratings. Peringkat obligasi yang memiliki kemampuan dalam pengembalian modal investasi baik yaitu masuk dalam kategori investment grade. Semakin tinggi peringkat obligasinya, maka potensi terjadinya gagal bayar untuk membayar utang semakin rendah. Sebagai contoh, peringkat terendah investment grade dari Pefindo yaitu idBBB- dan peringkat tertinggi idAAA.

Sedangkan, pada obligasi pemerintah umumnya memiliki risiko yang relatif lebih rendah karena dijamin oleh negara. Pemerintah memiliki berbagai sumber daya yang lebih kuat dibandingkan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utangnya.

2. Risiko Suku Bunga 

Kenaikan suku bunga dapat menurunkan nilai pasar obligasi yang sudah diterbitkan. Jika suku bunga naik, obligasi yang diterbitkan sebelumnya dengan suku bunga lebih rendah akan kurang menarik, sehingga nilainya akan turun. Sebagai contoh, tingkat suku bunga BI pada Maret 2024 sebesar 6%, kemudian pergerakan pada acuan Obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun berada di level 6.692% per 24 Maret 2024. Namun pada bulan April 2024, suku bunga BI meningkat menjadi 6.25%, hal itu berdampak pada pergerakan Obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun dari 6.692% menjadi 6.990% per 29 April 2024. Dengan adanya kenaikan suku bunga, maka nilai obligasi cenderung mengalami pelemahan, dan sebaliknya. 

Cara Investasi Obligasi di Aplikasi Makmur

Sekarang kamu sudah memahami beberapa perbedaan antara obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Bila kamu mempertimbangkan untuk berinvestasi di dalam aset obligasi, kamu bisa membelinya melalui reksa dana. Sebagai informasi, nominal untuk membeli obligasi cukup besar sehingga jika kamu memiliki dana terbatas dan ingin membeli obligasi, kamu bisa membelinya melalui reksa dana pendapatan tetap. Ketika kamu membeli sebuah reksa dana berjenis pendapatan tetap, kamu bisa investasi di obligasi pemerintah dan obligasi korporasi sekaligus karena terdapat reksa dana yang memiliki porsi aset alokasi yang tidak hanya berisi obligasi pemerintah, namun juga obligasi korporasi.

Sebagai contoh, kamu berencana untuk investasi ke reksa dana pendapatan tetap Capital Fixed Income Fund yang saat ini memiliki kinerja dalam 3 tahun terakhir sebesar 17.05% per 8 Juli 2024. Berdasarkan fund fact sheet pada 31 Mei 2024 dari reksa dana tersebut, memiliki porsi alokasi obligasi sebesar 81% dan pasar uang sebesar 19%. Selain itu, di dalam fund fact sheet kamu bisa melihat 10 kepemilikan efek terbesar di dalam portofolio reksa dananya:

1. Obligasi Bkljt III Global Mediacom Thp I Thn 2022 seri C

2. Obligasi Pemerintah seri FR0101

3. Deposito Bank Capital Tbk 

4. Deposito Bank Aladin Tbk

5. Obligasi Pemerintah seri PBS036

6. Sukuk Wakalah Bkljt I MNC Energy Investments Thp I Thn 2023 seri C

7. Obligasi Bkljt III MNC Kapital Indonesia Thp II Thn 2023 seri B 

8. Obligasi Bkljt V Medco Energi International Thp II Thn 2024 seri C

9. Obligasi Subordinasi Bank Capital III Tahun 2017

10. Obligasi Bkljt I OKI Pulp & Paper Mills Thp IV Thn 2024 sr B

*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan.

Berikut tutorial cara berinvestasi reksa dana pendapatan tetap di aplikasi Makmur:

1. Buka aplikasi Makmur

2. Geser ke bagian bawah sampai melihat “Daftar Reksa Dana”

3. Geser ke kanan dan temukan Pendapatan Tetap

4. Kemudian pilih “Reksa Dana Lainnya” untuk melihat keseluruhan reksa dana berjenis pendapatan tetap yang ada di aplikasi Makmur

5. Pilih reksa dana Capital Fixed Income Fund atau reksa dana pendapatan tetap lainnya

Sebelum berinvestasi, ada hal yang perlu kamu lakukan yaitu menentukan tujuan investasimu dengan jelas dan juga memahami profil risiko investasimu terlebih dahulu. Setelah itu, baru pilihlah reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan impian jangka panjangmu.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)

Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Danantara Percepat Konsolidasi BUMN, Momentum Positif bagi Saham BUMN Strategis

Key Takeaways: Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) mempercepat pelaksanaan program strategis untuk mendukung transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga akhir 2025, terdapat 22 program prioritas yang tersebar dalam tiga klaster utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Langkah ini menandai upaya serius Danantara dalam mengoptimalkan portofolio BUMN dalam lima bulan tersisa tahun ini. Dalam artikel ini, […]

author
Content Management
calendar
29 Juli 2025
Artikel

Kredit Perbankan Masih Melambat di Tengah Pelonggaran BI Rate, Investor Dapat Cermati Strategi Ini

Key Takeaways: Pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun belum sepenuhnya memberikan dampak nyata ke sektor riil. Di tengah kondisi global yang belum sepenuhnya pulih, upaya bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik masih menghadapi tantangan struktural, termasuk lemahnya permintaan kredit dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. Dalam artikel ini, […]

author
Content Management
calendar
28 Juli 2025
Artikel

Pahami Siklus Inflasi Sebelum Memilih Aset Investasi Jangka Panjang

Key Takeaways: Inflasi adalah faktor utama yang mempengaruhi perekonomian dan aset investasi yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti permintaan yang lebih tinggi dibandingkan pasokan, melonjaknya biaya produksi, hingga kebijakan moneter yang longgar. Fenomena inflasi biasanya ditandai kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode, yang dapat menggerus daya beli uang. Sebagai contoh, uang Rp100.000 […]

author
Content Management
calendar
24 Juli 2025
Artikel

Sore: Istri dari Masa Depan, Lalu Bagaimana dengan Masa Depan Finansial Anda?

Key Takeaways: Bagaimana jika Anda dapat bertemu dengan diri Anda sendiri dari masa depan dan diberi tahu keputusan apa yang seharusnya Anda ambil hari ini? Kira-kira, apa yang akan ia katakan? “Jaga kesehatan,” mungkin. Tapi bisa juga “Anda seharusnya mulai investasi lebih awal.” Pertanyaan tersebut menjadi inti dari film Sore: Istri dari Masa Depan, sebuah […]

author
Content Management
calendar
21 Juli 2025
Artikel

Indef Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,5%, Ketegangan Dagang dan Strategi Fiskal Konservatif Jadi Penyebab

Key Takeaways: Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada 2025. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 4,5%, lebih rendah dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,2% maupun proyeksi Bank Indonesia (BI) di kisaran 4,6%–5,4%. Pemangkasan ini mencerminkan tekanan yang belum mereda, baik dari […]

author
Content Management
calendar
18 Juli 2025
Artikel

Beberapa Rasio Keuangan yang Menjadi Indikator Penting Sebelum Berinvestasi Saham

Key Takeaways: Investasi saham menawarkan peluang dan potensi return yang cukup besar, meskipun tidak lepas dari risiko. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham dari suatu perusahaan, penting bagi Anda untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap kondisi keuangan perusahaan tersebut.  Ada beberapa rasio keuangan yang umumnya digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan sebuah emiten atau […]

author
Content Management
calendar
16 Juli 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.